Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan kapal penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam. Video itu beredar pada Selasa (12/11/2024).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.
Video kapal penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (12/11/2024) dengan narasi sebagai berikut:
Baru saja terjadi kapal Ferry penyeberangan BANYU WANGI --- BALI MUSIBAH TENGGELAM,
Mana tau ada di antara group ini sanak, keluarga, kerabat yang sedang menuju coba cari cari info mana tau ada sanak keluarga atau teman kerabat di dalam kapal tersebut.
Narasi itu disertai video yang menunjukkan sebuah kapal penuh penumpang terbalik dan orang-orang jatuh ke air.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.
Video kapal penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (12/11/2024) dengan narasi sebagai berikut:
Baru saja terjadi kapal Ferry penyeberangan BANYU WANGI --- BALI MUSIBAH TENGGELAM,
Mana tau ada di antara group ini sanak, keluarga, kerabat yang sedang menuju coba cari cari info mana tau ada sanak keluarga atau teman kerabat di dalam kapal tersebut.
Narasi itu disertai video yang menunjukkan sebuah kapal penuh penumpang terbalik dan orang-orang jatuh ke air.
HASIL CEK FAKTA
Penelusuran gambar menggunakan Google Lens mendeteksi video tersebut sebagai peristiwa kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo (DRC).
Video yang sama diunggah oleh kanal YouTube CGTN Africa pada 4 Oktober 2024. Sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Dilansir BBC, kapal tersebut melakukan perjalanan dari Minova di Kivu Selatan dan tenggelam saat tiba di pantai Goma pada 3 Oktober pagi.
Gubernur Kivu Selatan, Jean Jacques, Purisi mengatakan kepada Reuters bahwa kapal tersebut mengangkut 278 penumpang.
Video kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo telah berulang kali disebar dengan narasi keliru, seolah-olah terjadi di Indonesia.
Sebelumnya, video itu digunakan dalam narasi hoaks kapal terbalik di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 6 Otober 2024, dan hoaks kapal tenggelam di Selat Bali pada 8 Oktober 2024.
Video itu juga digunakan dalam narasi hoaks kapal feri rute Banyuwangi-Bali tenggelam pada 29 Oktober 2024.
Video yang sama diunggah oleh kanal YouTube CGTN Africa pada 4 Oktober 2024. Sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Dilansir BBC, kapal tersebut melakukan perjalanan dari Minova di Kivu Selatan dan tenggelam saat tiba di pantai Goma pada 3 Oktober pagi.
Gubernur Kivu Selatan, Jean Jacques, Purisi mengatakan kepada Reuters bahwa kapal tersebut mengangkut 278 penumpang.
Video kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo telah berulang kali disebar dengan narasi keliru, seolah-olah terjadi di Indonesia.
Sebelumnya, video itu digunakan dalam narasi hoaks kapal terbalik di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 6 Otober 2024, dan hoaks kapal tenggelam di Selat Bali pada 8 Oktober 2024.
Video itu juga digunakan dalam narasi hoaks kapal feri rute Banyuwangi-Bali tenggelam pada 29 Oktober 2024.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi kapal penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam pada Selasa (12/11/2024) adalah hoaks.
Video yang dibagikan adalah peristiwa kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo, pada 3 Oktober 2024. Insiden itu menewaskan 78 orang.
Ini merupakan hoaks yang berulang. Video kapal terbalik di Kongo disebar dengan narasi keliru, seolah-olah terjadi di Indonesia.
Video yang dibagikan adalah peristiwa kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo, pada 3 Oktober 2024. Insiden itu menewaskan 78 orang.
Ini merupakan hoaks yang berulang. Video kapal terbalik di Kongo disebar dengan narasi keliru, seolah-olah terjadi di Indonesia.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1258686378497717
https://www.youtube.com/watch?v=46c6U20BfvQ
Publish date : 2024-11-13