Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Mpox atau cacar monyet yang digunakan di Indonesia adalah vaksin eksperimental.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi vaksin Mpox di Indonesia adalah vaksin eksperimental dibagikan oleh akun Facebook ini pada 16 Agustus 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Bersiaplah untuk omong kosong vaksin berikutnya, rezim sudah menyiapkan vaksin eksperimental, sama seperti dulu Covid, untuk penyakit LGBT Cacar Monyet / Monkeypox.Satu kata: TOLAK
Narasi itu menyertakan infografis dari Sindonews.com tentang tiga jenis vaksin Mpox, yaitu Imvamune, LC16M8, dan ACAM 2000.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi vaksin Mpox di Indonesia adalah vaksin eksperimental dibagikan oleh akun Facebook ini pada 16 Agustus 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Bersiaplah untuk omong kosong vaksin berikutnya, rezim sudah menyiapkan vaksin eksperimental, sama seperti dulu Covid, untuk penyakit LGBT Cacar Monyet / Monkeypox.Satu kata: TOLAK
Narasi itu menyertakan infografis dari Sindonews.com tentang tiga jenis vaksin Mpox, yaitu Imvamune, LC16M8, dan ACAM 2000.
HASIL CEK FAKTA
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia dipastikan aman dan sudah mendapat izin edar dari WHO dan BPOM.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia bukan vaksin eksperimental, tetapi sudah teruji dan bisa diberikan dalam situasi darurat kesehatan.
"Vaksin Mpox sudah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, yang berarti vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat," kata Syahril, seperti diberitakan Kompas.com, 12 September 2024.
Saat ini, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) atau dikenal juga sebagai Imvamune, yaitu vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating.
Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Sementara itu, WHO telah menyetujui tiga vaksin untuk pencegahan Mpox. Ketiga vaksin ini awalnya untuk pencegahan cacar, tetapi kemudian dikembangkan untuk pencegahan Mpox.
Vaksin pertama yaitu MVA-BN atau Imvamune yang disetujui pada 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa yang menyasar kelompok orang berusia 18 tahun ke atas.
Pada 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat.
Pada tahun yang sama, Kanada memperluas MVA-BN untuk pencegahan Mpox. Lalu, pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui MVA-BN untuk pencegahan Mpox pada orang dewasa.
Sejauh ini, MVA-BN tidak dilisensikan untuk orang di bawah usia 18 tahun.
Vaksin kedua adalah LC16m8. Di Jepang, LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia dan diperluas untuk pencegahan Mpox pada Agustus 2022.
LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.
Vaksin ketiga adalah ACAM2000. Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk imunisasi cacar sejak 2007.
Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia bukan vaksin eksperimental, tetapi sudah teruji dan bisa diberikan dalam situasi darurat kesehatan.
"Vaksin Mpox sudah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, yang berarti vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat," kata Syahril, seperti diberitakan Kompas.com, 12 September 2024.
Saat ini, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) atau dikenal juga sebagai Imvamune, yaitu vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating.
Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Sementara itu, WHO telah menyetujui tiga vaksin untuk pencegahan Mpox. Ketiga vaksin ini awalnya untuk pencegahan cacar, tetapi kemudian dikembangkan untuk pencegahan Mpox.
Vaksin pertama yaitu MVA-BN atau Imvamune yang disetujui pada 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa yang menyasar kelompok orang berusia 18 tahun ke atas.
Pada 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat.
Pada tahun yang sama, Kanada memperluas MVA-BN untuk pencegahan Mpox. Lalu, pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui MVA-BN untuk pencegahan Mpox pada orang dewasa.
Sejauh ini, MVA-BN tidak dilisensikan untuk orang di bawah usia 18 tahun.
Vaksin kedua adalah LC16m8. Di Jepang, LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia dan diperluas untuk pencegahan Mpox pada Agustus 2022.
LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.
Vaksin ketiga adalah ACAM2000. Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk imunisasi cacar sejak 2007.
Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim vaksin Mpox di Indonesia adalah vaksin eksperimental merupakan hoaks.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia bukan vaksin eksperimental, tetapi sudah teruji dan bisa diberikan dalam situasi darurat kesehatan.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia bukan vaksin eksperimental, tetapi sudah teruji dan bisa diberikan dalam situasi darurat kesehatan.
Rujukan
Publish date : 2024-11-05