Berita
KOMPAS.com - Beredar gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi di Rafah, Palestina terbakar akibat serangan bom.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi Rafah terbakar akibat serangan bom dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (27/10/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Tempat paling selamat yaitu Kem Pelarian Rafah telah di bom pada waktu malam hari, khemah terbakar hangus dan bay serta kanak - kanak ramai syahid...
Screenshot Konteks keliru, video letusan gunung berapi Islandia diklaim serangan bom di Rafah
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi Rafah terbakar akibat serangan bom dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (27/10/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Tempat paling selamat yaitu Kem Pelarian Rafah telah di bom pada waktu malam hari, khemah terbakar hangus dan bay serta kanak - kanak ramai syahid...
Screenshot Konteks keliru, video letusan gunung berapi Islandia diklaim serangan bom di Rafah
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar yang dibagikan menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video dari Sky News yang diunggah di YouTube dalam format Shorts pada 15 Januari 2024. Berikut deskripsi video tersebut:
Rekaman drone menunjukkan skala letusan gunung berapi di Islandia, di mana ahli vulkanologi mengatakan bahwa letusan dapat terus berlanjut selama 'beberapa abad'.
Dilansir Sky News, 15 Januari 2024, Islandia telah mengalami letusan gunung berapi kedua dalam waktu kurang dari satu bulan.
Hampir 4.000 orang telah dievakuasi dari kota nelayan Grindavik setelah letusan pertama pada Desember 2023.
Namun, setelah serangkaian gempa bumi, sebuah retakan terbuka dan mulai memuntahkan lava di dekatnya pada 14 Januari 2024 dini hari.
Pada pukul 3 pagi, sekitar 200 gempa bumi diukur di lokasi terdekat. Sebelum pukul 8 pagi, gunung berapi itu meletus, dan diikuti kemunculan retakan kedua pada tengah hari.
Menurut Kantor Meteorologi Islandia, retakan tersebut berada di sebelah selatan penghalang pendeteksi aliran lahar yang sedang dibangun di sebelah utara Grindavik.
Thomas Moore, koresponden yang berada di daerah tersebut, mengatakan bahwa aktivitas telah mereda dalam semalam dan retakan kedua tampaknya telah berhenti memproduksi lava.
Menurut laporan Moore, tiga rumah telah hancur akibat diterjang lava. Selain itu, lava menjebol tembok penghalang di utara kota.
Israel memang melakukan serangan brutal dan secara membabi-buta menyasar kamp pengungsian di Rafah pada akhir Mei 2024.
Aksi brutal dan kejam yang dilakukan Israel itu memunculkan kampanye di media sosial dengan narasi "All Eyes on Rafah". Kampanye itu viral, dan ikut melibatkan sejumlah selebritas.
Akan tetapi, gambar yang diperlihatkan merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.
Hasilnya, ditemukan video dari Sky News yang diunggah di YouTube dalam format Shorts pada 15 Januari 2024. Berikut deskripsi video tersebut:
Rekaman drone menunjukkan skala letusan gunung berapi di Islandia, di mana ahli vulkanologi mengatakan bahwa letusan dapat terus berlanjut selama 'beberapa abad'.
Dilansir Sky News, 15 Januari 2024, Islandia telah mengalami letusan gunung berapi kedua dalam waktu kurang dari satu bulan.
Hampir 4.000 orang telah dievakuasi dari kota nelayan Grindavik setelah letusan pertama pada Desember 2023.
Namun, setelah serangkaian gempa bumi, sebuah retakan terbuka dan mulai memuntahkan lava di dekatnya pada 14 Januari 2024 dini hari.
Pada pukul 3 pagi, sekitar 200 gempa bumi diukur di lokasi terdekat. Sebelum pukul 8 pagi, gunung berapi itu meletus, dan diikuti kemunculan retakan kedua pada tengah hari.
Menurut Kantor Meteorologi Islandia, retakan tersebut berada di sebelah selatan penghalang pendeteksi aliran lahar yang sedang dibangun di sebelah utara Grindavik.
Thomas Moore, koresponden yang berada di daerah tersebut, mengatakan bahwa aktivitas telah mereda dalam semalam dan retakan kedua tampaknya telah berhenti memproduksi lava.
Menurut laporan Moore, tiga rumah telah hancur akibat diterjang lava. Selain itu, lava menjebol tembok penghalang di utara kota.
Israel memang melakukan serangan brutal dan secara membabi-buta menyasar kamp pengungsian di Rafah pada akhir Mei 2024.
Aksi brutal dan kejam yang dilakukan Israel itu memunculkan kampanye di media sosial dengan narasi "All Eyes on Rafah". Kampanye itu viral, dan ikut melibatkan sejumlah selebritas.
Akan tetapi, gambar yang diperlihatkan merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi Rafah terbakar akibat serangan bom perlu diluruskan.
Gambar itu berasal dari rekaman drone yang menunjukkan dampak letusan gunung berapi di kota Grindavik, Islandia, pada 14 Januari 2024.
Gambar itu berasal dari rekaman drone yang menunjukkan dampak letusan gunung berapi di kota Grindavik, Islandia, pada 14 Januari 2024.
Rujukan
Publish date : 2024-10-29