Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut satu Suswono membuka pemaparan debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan pernyataan bahwa 98 persen pangan di Jakarta saat ini dipasok dari luar daerah tersebut.
"Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar Jakarta. Maka, ketahanan pangan Jakarta sungguh sangat-sangat rawan," kata Suswono dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 di Ancol, Jakarta, Minggu.
Menghadapi tantangan penyediaan pangan itu, ia dan Ridwan Kamil, rekan satu timnya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah Jakarta 2024, bertekad memenuhi kebutuhan pangan warga Jakarta jika menang dalam Pilkada.
Namun, benarkah 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar kawasan?
"Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar Jakarta. Maka, ketahanan pangan Jakarta sungguh sangat-sangat rawan," kata Suswono dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 di Ancol, Jakarta, Minggu.
Menghadapi tantangan penyediaan pangan itu, ia dan Ridwan Kamil, rekan satu timnya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah Jakarta 2024, bertekad memenuhi kebutuhan pangan warga Jakarta jika menang dalam Pilkada.
Namun, benarkah 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar kawasan?
HASIL CEK FAKTA
Laporan Ketahanan Pangan Jakarta 2024 menerangkan bahwa hampir 98 persen bahan pangan Jakarta memang berasal dari luar DKI.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Ibu Kota, Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan 36 kabupaten/kota produsen penyedia pangan di sembilan provinsi.
Kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi enam komoditas pangan strategis, layaknya beras, daging sapi, telur, daging ayam, cabai, dan bawang merah.
Mengutip laman Pemprov DKI Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) juga bersinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Provinsi DKI Jakarta, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya, untuk menyediakan dan mendistribusikan bahan pangan kepada masyarakat.
Selain mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah, Pemprov DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming), dengan menanam bibit tanaman yang cepat panen, seperti cabai dan terong yang bisa dipanen setiap tiga bulan.
Klaim: Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar kawasan
Rating: Fakta
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Ibu Kota, Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan 36 kabupaten/kota produsen penyedia pangan di sembilan provinsi.
Kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi enam komoditas pangan strategis, layaknya beras, daging sapi, telur, daging ayam, cabai, dan bawang merah.
Mengutip laman Pemprov DKI Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) juga bersinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Provinsi DKI Jakarta, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya, untuk menyediakan dan mendistribusikan bahan pangan kepada masyarakat.
Selain mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah, Pemprov DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming), dengan menanam bibit tanaman yang cepat panen, seperti cabai dan terong yang bisa dipanen setiap tiga bulan.
Klaim: Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar kawasan
Rating: Fakta
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
KESIMPULAN
Rujukan
Publish date : 2024-10-27