Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp [ arsip ] dan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, tentang seorang pemuda di Batam yang terbakar karena ponsel meledak saat diisi ulang. Video itu memperlihatkan tubuh seseorang yang menghitam bekas terbakar dan ditutup dengan daun pisang.
Narasi yang menyertai video itu, tubuh pemuda tersebut terbakar setelah menggunakan ponsel untuk bermain game sambil diisi ulang, meledak. Berikut narasi selengkapnya:Semoga menjadi peringatan untuk kita semuanya. Telah terjadi korsleting listrik akibat dari cas HP. Seorang pemuda di perumahan bukit raya2 botanis batam Center, sedang main game sambil hpnya dicas karena panas nya charger meledak dan anak tsb kesetrum tubuhnya terbakar hampir 75%.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan pria korban ponsel meledak akibat dicas dan dipakai gim di Batam?
HASIL CEK FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa tubuh pemuda dalam video tersebut memang benar terbakar. Dari barang bukti yang ada bukan karena ponsel meledak, tetapi diduga karena korsleting listrik.
Peristiwa tersebut telah diberitakan sejumlah media. Video yang beredar identik dengan pemberitaan Tribunnews.com berjudul “Pria Korban HP Meledak di Batam Masih Jalani Perawatan di Rumah Sakit, Ini Identitas Korban” pada 11 Oktober 2024.
Pria tersebut berinisial BS (23) ditemukan warga mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, di dalam kamarnya. Ia tinggal bersama kakaknya di Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Jumat, 11 Oktober 2024.
BS ditemukan setelah warga sekitar mendengar bunyi ledakan. Warga yang mendapati korban yang tubuhnya menghitam karena terbakar, segera mengeluarkan BS ke teras bersama kasur yang digunakannya.
Dilansir Batamnews.co.id, korban masih hidup saat dievakuasi ke rumah sakit. Namun, setelah empat hari di rawat di sana, BS meninggal dunia.
Dalam pernyataan terbaru pada 16 Oktober 2024 yang dipublikasikan Tempo, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Batam Kota, Iptu Ardiansyah, mengatakan ponsel BS tidak meledak. Ponsel tersebut dalam keadaan utuh meskipun saat ditemukan di lokasi kejadian, ponsel dalam kondisi diisi ulang dan penutup belakangnya terbuka. Layar ponsel juga masih utuh.
"HP itu ada sama kami sekarang, untuk fisiknya tidak ada (tanda) ledakan dari handphone. Casing (penutup) bagian belakang lepas, tapi baterai masih utuh," kata Ardi.
Hasil pemeriksaan polisi di lokasi sementara menduga, awal kebakaran dipicu karena hubungan pendek arus listrik (korsleting). Indikasinya, beberapa alat elektronik lainnya yang ada di kamar BS juga terbakar, seperti kipas angin dinding dan lampu.
Informasi tentang tubuh BS mengalami luka bakar karena ponsel meledak, diperkirakan berasal dari warga. Sebab pada hari kejadian, saksi mata memang mendengar suara ledakan dari rumah BS, lalu warga datang menolongnya. Setelah itu informasi soal ponsel meledak menjadi viral di media sosial.
Meski begitu, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi, menyatakan ponsel yang memiliki baterai punya risiko meledak baterai ponsel atau pengisi ulang daya mengalami masalah.
“HP itu kan ada unsur baterainya, yang bisa jadi teman saat kita menggunakan ponsel sebagai sumber daya energi. Tapi, memang harus diwaspadai potensi kebakaran dan meledak, terutama saat di-charge,” kata Heru ketika dihubungi Tempo, Rabu, 16 Oktober 2024.
Dia menjelaskan setidaknya ada tiga penyebab ponsel terbakar saat dicas, yakni baterai yang tidak sesuai standar, sistem ponsel yang gagal menghentikan pengisian daya setelah baterai penuh, dan baterai terlalu panas yang dapat menyebabkan ledakan.
Heru juga membagikan cara-cara untuk menghindari ponsel terbakar atau meledak. Pertama, berhati-hati dalam menggunakan ponsel. Kedua, jangan mengecas ponsel dengan meletakkannya di atas tempat tidur.
Ketiga, perhatikan batas waktu pengisian daya dan cabut kabel setelah daya baterai penuh. Keempat, jangan letakkan ponsel di tempat yang terpapar panas langsung, seperti di dalam jok motor atau terkena sinar matahari.
“(Kelima) Jangan beli baterai yang tidak original,” kata Heru lagi.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tubuh korban yang mengalami luka bakar karena ponsel meledak adalahsebagian benar.
Pemuda berinisial BS di Batam memang benar mengalami luka bakar pada 10 Oktober lalu. Namun, polisi setempat memastikan luka bakar tersebut bukan disebabkan oleh ponsel meledak. Sebab ponsel tersebut masih utuh. Polisi menduga bahwa luka bakar itu disebabkan oleh korsleting arus listrik sebagaimana kipas angin dan lampu di dalam kamar yang terbakar.
Rujukan
https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/806929728086894
https://www.facebook.com/reel/1501148063924213
https://www.facebook.com/watch/?v=1501815207143430
https://www.facebook.com/reel/1083983206550441
Publish date : 2024-10-18