Berita
[NARASI]:
“Info Paniai News
Pada hari ini minggu tanggal 26 Mei 2026 jam 07.23 WIT, Tentara Nasional Indonesia TNI di usir dengan paksa pasie rumah sakit kabupaten Paniai dan IGD saat ini telah di tutup oleh TNI Polri. Pasien semua pulang paksa, pasien sakit ada yang cari Rumah Sakit Deiayi, Dogiyai & Nabire. Poto TNI tutupp IGD.
Demikian informasi sementara pgi ini."
“Info Paniai News
Pada hari ini minggu tanggal 26 Mei 2026 jam 07.23 WIT, Tentara Nasional Indonesia TNI di usir dengan paksa pasie rumah sakit kabupaten Paniai dan IGD saat ini telah di tutup oleh TNI Polri. Pasien semua pulang paksa, pasien sakit ada yang cari Rumah Sakit Deiayi, Dogiyai & Nabire. Poto TNI tutupp IGD.
Demikian informasi sementara pgi ini."
HASIL CEK FAKTA
Artikel disadur dari Kompas.com.
Sebuah akun Facebook bersama Mrb Bhe mengunggah sebuah reels dengan narasi TNI dan Polri menutup akses terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Madi Paniai dan memulangkan paksa para pasien yang sakit.Mengutip dari Kompas.com, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan membantah narasi aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi. Narasi tersebut merupakan hoaks yang sengaja disebarkan secara terus menerus oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka.Faktanya, kehadiran aparat gabungan TNI dan Polri tersebut adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM. Dilansir dari bbc.com, Dokter Agus, pimpinan RSUD Paniai, menyebut keberadaan tentara tersebut merupakan instruksi dari Kementerian Kesehatan. Penempatan aparat sebagai bagian dari upaya mencegah pembakaran fasilitas kesehatan sebab adanya kejadian berulang pembakaran fasilitas kesehatan, seperti puskesmas di Papua. Namun, pegawai rumah sakit yang risih dengan kedatangan tentara dan polisi menyepakati mereka dipindahkan ke gedung Perpustakaan Daerah.Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa TNI dan Polri mengusir paksa pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi Kabupaten Paniai, Papua merupakan informasi tidak valid dan tidak terbukti.
Sebuah akun Facebook bersama Mrb Bhe mengunggah sebuah reels dengan narasi TNI dan Polri menutup akses terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Madi Paniai dan memulangkan paksa para pasien yang sakit.Mengutip dari Kompas.com, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan membantah narasi aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi. Narasi tersebut merupakan hoaks yang sengaja disebarkan secara terus menerus oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka.Faktanya, kehadiran aparat gabungan TNI dan Polri tersebut adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM. Dilansir dari bbc.com, Dokter Agus, pimpinan RSUD Paniai, menyebut keberadaan tentara tersebut merupakan instruksi dari Kementerian Kesehatan. Penempatan aparat sebagai bagian dari upaya mencegah pembakaran fasilitas kesehatan sebab adanya kejadian berulang pembakaran fasilitas kesehatan, seperti puskesmas di Papua. Namun, pegawai rumah sakit yang risih dengan kedatangan tentara dan polisi menyepakati mereka dipindahkan ke gedung Perpustakaan Daerah.Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa TNI dan Polri mengusir paksa pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi Kabupaten Paniai, Papua merupakan informasi tidak valid dan tidak terbukti.
KESIMPULAN
Faktanya penutupan pintu RSUD yang dilakukan THI-Polri bertujuan untuk mengamankan rumah sakit sebab bagian dari objek vital. Aparat TNI dari Batalyon Infanteri 527 membantu mengamankan RSUD Madi Paniai karena terdapat pengaduan warga bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut.
Rujukan
Publish date : 2024-09-27