Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang meminta warga Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai ketukan pintu rumah karena adanya teror yang dilakukan "ninja".
Adapun ninja yang dimaksud adalah orang tidak dikenal yang menggunakan tutup kepala layaknya pakaian para ninja di Jepang.
Warga diminta tidak sembarangan membuka pintu rumah karena "ninja" disebut tidak segan menyerang atau memperkosa penghuni rumah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi teror "ninja" di Tasikmalaya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, antara 10-12 September 2024, dalam bahasa Sunda.
Berikut terjemahan narasi yang dibagikan:
Perhatian saudara-saudara!!!
Buat semua warga masyarakat Tasikmalaya, lagi viral nih ninja hatori, ngetok-ngetok pintu dan berkeliaran di tengah jalan Salawu, Puspajaya, dll.
Hati-hati ada orang yang gak kenal ngetok, jangan buka pintu, tengok dulu siapa tau gak kenal. Supaya jadi peringatan!!!
Adapun ninja yang dimaksud adalah orang tidak dikenal yang menggunakan tutup kepala layaknya pakaian para ninja di Jepang.
Warga diminta tidak sembarangan membuka pintu rumah karena "ninja" disebut tidak segan menyerang atau memperkosa penghuni rumah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi teror "ninja" di Tasikmalaya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, antara 10-12 September 2024, dalam bahasa Sunda.
Berikut terjemahan narasi yang dibagikan:
Perhatian saudara-saudara!!!
Buat semua warga masyarakat Tasikmalaya, lagi viral nih ninja hatori, ngetok-ngetok pintu dan berkeliaran di tengah jalan Salawu, Puspajaya, dll.
Hati-hati ada orang yang gak kenal ngetok, jangan buka pintu, tengok dulu siapa tau gak kenal. Supaya jadi peringatan!!!
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan terkait teror ninja di Tasikmalaya dan menemukan bantahan dari pihak berwenang.
Dilansir Antara, 15 September 2024, isu teror ninja beredar di Tasikmalaya, salah satunya di Kecamatan Puspahiang. Isu ini membuat warga resah.
Namun, Camat Puspahiang Dadan Hamdani mengatakan bahwa isu tersebut hoaks. Dadan meminta warga untuk tetap tenang serta tidak terpengaruh.
"Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," kata Dadan.
Sementara itu, Kasat Reskrism Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta menegaskan, pelaku yang menyebarkan informasi bohong kepada masyarakat akan diancam pidana.
"Pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar," kata Ridwan.
Pidana itu berdasarkan Pasal 45A ayat 3 jo Pasal 28 ayat 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE.
Ridwan mengatakan, hingga Minggu (15/9/2024), belum ditemukan korban pembacokan maupun pemerkosaan akibat aksi "ninja" di Tasikmalaya.
"Kami belum menemukan fakta dan data terkait ketuk pintu yang berujung pembacokan dan pemerkosaan. Apalagi soal pelakunya seorang ninja. Itu sejauh ini adalah hoaks," kata Ridwan, seperti diberitakan Detik.com, Minggu (15/9/2024).
Dilansir Antara, 15 September 2024, isu teror ninja beredar di Tasikmalaya, salah satunya di Kecamatan Puspahiang. Isu ini membuat warga resah.
Namun, Camat Puspahiang Dadan Hamdani mengatakan bahwa isu tersebut hoaks. Dadan meminta warga untuk tetap tenang serta tidak terpengaruh.
"Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," kata Dadan.
Sementara itu, Kasat Reskrism Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta menegaskan, pelaku yang menyebarkan informasi bohong kepada masyarakat akan diancam pidana.
"Pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar," kata Ridwan.
Pidana itu berdasarkan Pasal 45A ayat 3 jo Pasal 28 ayat 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE.
Ridwan mengatakan, hingga Minggu (15/9/2024), belum ditemukan korban pembacokan maupun pemerkosaan akibat aksi "ninja" di Tasikmalaya.
"Kami belum menemukan fakta dan data terkait ketuk pintu yang berujung pembacokan dan pemerkosaan. Apalagi soal pelakunya seorang ninja. Itu sejauh ini adalah hoaks," kata Ridwan, seperti diberitakan Detik.com, Minggu (15/9/2024).
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi teror "ninja" di Tasikmalaya yang beredar di media sosial adalah hoaks.
Narasi tersebut dibantah pihak berwenang Tasikmalaya. Selain itu, kepolisian setempat belum menemukan kasus kekerasan yang diakibatkan oleh aksi "ninja".
Narasi tersebut dibantah pihak berwenang Tasikmalaya. Selain itu, kepolisian setempat belum menemukan kasus kekerasan yang diakibatkan oleh aksi "ninja".
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=817597283895583&set=a.107206101601375
https://www.facebook.com/photo/?fbid=1440535806616146&set=a.100278877308519
https://www.facebook.com/photo/?fbid=436411272775017&set=a.253430211073125
Publish date : 2024-09-17