Berita
Sebuah akun Facebook [ arsip ] membagikan video dari Instagram reels berisi klaim bahwa biji alpukat bisa menghancurkan batu ginjal. Dengan demikian, penderita batu ginjal tidak perlu operasi.
Berikut narasi lengkapnya: Bahkan ada biji di dalam alpukat itu sendiri ternyata sangat bermanfaat untuk menghancurkan batu. Jadi bagi penderita batu ginjal, yang mungkin tidak mau dioperasi selama itu belum tersumbat total bisa dilakukan dengan merebus biji alpukat kemudian diminumkan airnya. Ternyata biji alpukat ini bisa melarutkan batu ginjal, bahkan bisa melisiskan batu ginjal sedikit demi sedikit.
Sejak diunggah, video pendek ini sudah ditonton 1,3 juta kali, disukai 19,3 ribuan dan 6,8 ribuan kali dibagikan ulang. Namun, benarkah biji alpukat dalam menghancurkan batu ginjal, opsi pengobatan tanpa operasi?
HASIL CEK FAKTA
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD, mengatakan menghancurkan batu ginjal dengan cara mengkonsumsi biji alpukat yang telah direbus, tidak direkomendasikan dalam dunia kedokteran kecuali jika sudah ada penelitian.
Menurut dia, pengobatan batu ginjal sebagian besar memang tidak harus melalui operasi, tetapi harus tetap dilakukan evaluasi oleh dokter.
“Tidak direkomendasikan [dengan hanya mengkonsumsi rebusan biji alpukat]. Based-nya harus saintifik. Sebagian besar pengobatan batu ginjal tidak harus dioperasi, tapi harus dievaluasi,” kata Andi kepada Tempo, Selasa, 3 September 2024.
Dikutip dari Antara, salah satu dokter spesialis di Rumah Sakit Siloam ASRi, Prof DR dr Nur Rasyid, Sp.U (K), menjelaskan pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan metode Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS).
Menurut dia, RIRS merupakan metode minimal invasif yang tidak hanya efektif mengatasi masalah batu ginjal, tetapi memberikan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode bedah lainnya.
"Retrograde Intrarenal Surgery atau yang biasa disingkat dengan RIRS bermanfaat untuk melakukan diagnosis sekaligus tindakan pengobatan kelainan di saluran kencing mulai ureter hingga ke ginjal. Singkatnya, metode RIRS menjadi metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan pada batu ginjal dengan satu prosedur tindakan," ujar Nur Rasyid seperti yang dilaporkan Antara, 29 Januari 2024.
Terdapat beberapa tindakan medis yang dapat dipertimbangkan untuk mengobati penyakit batu ginjal, kata dia, antara lain Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) dan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS).
RIRS merupakan prosedur bedah yang diaplikasikan untuk mengobati batu ginjal dan kelainan sistem saluran kemih lainnya. Metode RIRS dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi kecil dari saluran kemih bawah (kandung kemih) lalu naik ke saluran kemih bagian atas, kemudian ke saluran di dalam ginjal. Alat ini bisa mencapai semua saluran di ginjal karena fleksibel.
"Secara prinsip, metode ini dilakukan dengan memasukkan teropong kecil melalui saluran kemih bagian bawah hingga ke kandung kemih. Selanjutnya, teropong kecil akan terus masuk melalui saluran kemih bagian atas (ureter) dan masuk ke ginjal," kata dia.
"Dokter urologi dapat menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil bahkan sampai menjadi pasir dan debu, kemudian alat penghisap dengan mudah mengeluarkannya atau bisa sisanya melalui urine,” ujar dokter yang pernah meraih Best Poster Presentation in WCE (World Congress EndoUrology) 2010 di Barcelona tersebut.
Dia juga memberikan tips mencegah terjadinya sakit batu ginjal, yakni minum air yang cukup, membatasi konsumsi garam, mengurangi konsumsi makanan tinggi oksalat, dan mengkonsumsi makanan kaya serat. Selain itu, menjalani pola hidup sehat dengan mengatur diet dan olahraga teratur juga sangat penting untuk mencegah sakit batu ginjal.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim biji alpukat bisa menghancurkan batu ginjal, opsi pengobatan tanpa operasi, keliru.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD, mengatakan tidak merekomendasikan pengobatan penyakit batu ginjal menggunakan air rebusan biji alpukat, kecuali penelitiannya sudah ada.
Rujukan
Publish date : 2024-09-04