Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan kota Kuala Lumpur di Malaysia dibangun di atas gua raksasa.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi itu beredar setelah seorang turis India jatuh ke lubang ambles (sinkhole) di Kuala Lumpur pada 23 Agustus 2024.
Dilansir India Today, pencarian turis tersebut dihentikan pada 31 Agustus 2024 karena lokasi kejadian yang berbahaya.
Narasi Kuala Lumpur dibangun di atas gua raksasa dibagikan oleh akun Facebook ini pada 26 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Dalam sebuah penemuan mengejutkan yang telah mengejutkan dunia geologi, Dr. Sarah Jamal, ahli geologi terkemuka dari Universitas Malaya, telah mengungkapkan bahwa daerah di bawah kota Kuala Lampur adalah sebuah gua kosong yang sangat besar.
Menurut sebuah studi mendalam yang dilakukan oleh Dr. Sarah dan timnya, struktur geologi yang unik ini terbentuk jutaan tahun yang lalu, membuat Kuala Lumpur tampak seperti kota yang dibangun di atas 'atap' gua raksasa.
Dr. Sarah menjelaskan bahwa “Gua Kuala Lumpur,” seperti namanya, terdiri dari batu kapur yang terkikis secara bertahap oleh air bawah tanah, menghasilkan rongga besar di bawah permukaan tanah. "Penemuan seperti ini sangat jarang, apalagi di bawah kota modern seperti Kuala Lumpur," kata Dr Sarah saat ditemukan.
Menambahkan lagi, gua berpotensi mengandung ekosistem unik yang belum sepenuhnya dijelajahi, tetapi hingga sekarang, sebagian besar ruang di dalam gua kosong tanpa tambahan formasi geologi atau tanda-tanda kehidupan.
Penemuan ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai stabilitas struktur perkotaan Kuala Lumpur, meskipun Dr. Sarah menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan risiko yang mungkin terjadi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi itu beredar setelah seorang turis India jatuh ke lubang ambles (sinkhole) di Kuala Lumpur pada 23 Agustus 2024.
Dilansir India Today, pencarian turis tersebut dihentikan pada 31 Agustus 2024 karena lokasi kejadian yang berbahaya.
Narasi Kuala Lumpur dibangun di atas gua raksasa dibagikan oleh akun Facebook ini pada 26 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Dalam sebuah penemuan mengejutkan yang telah mengejutkan dunia geologi, Dr. Sarah Jamal, ahli geologi terkemuka dari Universitas Malaya, telah mengungkapkan bahwa daerah di bawah kota Kuala Lampur adalah sebuah gua kosong yang sangat besar.
Menurut sebuah studi mendalam yang dilakukan oleh Dr. Sarah dan timnya, struktur geologi yang unik ini terbentuk jutaan tahun yang lalu, membuat Kuala Lumpur tampak seperti kota yang dibangun di atas 'atap' gua raksasa.
Dr. Sarah menjelaskan bahwa “Gua Kuala Lumpur,” seperti namanya, terdiri dari batu kapur yang terkikis secara bertahap oleh air bawah tanah, menghasilkan rongga besar di bawah permukaan tanah. "Penemuan seperti ini sangat jarang, apalagi di bawah kota modern seperti Kuala Lumpur," kata Dr Sarah saat ditemukan.
Menambahkan lagi, gua berpotensi mengandung ekosistem unik yang belum sepenuhnya dijelajahi, tetapi hingga sekarang, sebagian besar ruang di dalam gua kosong tanpa tambahan formasi geologi atau tanda-tanda kehidupan.
Penemuan ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai stabilitas struktur perkotaan Kuala Lumpur, meskipun Dr. Sarah menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan risiko yang mungkin terjadi.
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek kebenaran narasi tersebut dengan menelusuri kata kunci "sarah jamal universiti malaya".
Hasilnya, ditemukan artikel bantahan yang dipublikasikan media Malaysia, Bernama, pada 26 Agustus 2024.
Dalam artikel tersebut, Departemen Geologi Universiti Malaya mengatakan bahwa tidak ada pengajar bernama "Sarah Jamal".
Menurut Kepala Departemen Geologi UM, Meor Hakif Amir Hassan, nama Sarah Jamal tidak terdaftar di Lembaga Ahli Geologi Malaysia.
"Narasi tersebut tidak berdasar fakta dan palsu," kata Hassan.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Adrin Tohari menjelaskan, sinkhole adalah lubang yang terbentuk akibat tanah amblas atau runtuh.
Runtuhnya tanah ini disebabkan oleh lapisan batu gamping yang berongga, sehingga membuat daya dukungnya berkurang. Batu gamping juga dikenal sebagai batu kapur.
"Fenomena ini ada kaitannya dengan kondisi geologi di daerah yang terdapat lapisan batu gamping di bawah permukaannya," ujar Adrin, diberitakan Kompas.com, 31 Agustus 2024.
Senada, ahli geologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyu Wilopo mengatakan, sinkhole adalah cekungan di dalam tanah yang tidak memiliki drainase permukaan luar alami.
Istilah sinkhole juga sering disebut sebagai lubang yang terbentuk secara tiba-tiba karena amblesnya lapisan tanah atau batuan.
"Kedalaman dan diameter lubang biasanya bervariasi, dari beberapa meter sampai ratusan meter," ujar Wahyu.
Hasilnya, ditemukan artikel bantahan yang dipublikasikan media Malaysia, Bernama, pada 26 Agustus 2024.
Dalam artikel tersebut, Departemen Geologi Universiti Malaya mengatakan bahwa tidak ada pengajar bernama "Sarah Jamal".
Menurut Kepala Departemen Geologi UM, Meor Hakif Amir Hassan, nama Sarah Jamal tidak terdaftar di Lembaga Ahli Geologi Malaysia.
"Narasi tersebut tidak berdasar fakta dan palsu," kata Hassan.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Adrin Tohari menjelaskan, sinkhole adalah lubang yang terbentuk akibat tanah amblas atau runtuh.
Runtuhnya tanah ini disebabkan oleh lapisan batu gamping yang berongga, sehingga membuat daya dukungnya berkurang. Batu gamping juga dikenal sebagai batu kapur.
"Fenomena ini ada kaitannya dengan kondisi geologi di daerah yang terdapat lapisan batu gamping di bawah permukaannya," ujar Adrin, diberitakan Kompas.com, 31 Agustus 2024.
Senada, ahli geologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyu Wilopo mengatakan, sinkhole adalah cekungan di dalam tanah yang tidak memiliki drainase permukaan luar alami.
Istilah sinkhole juga sering disebut sebagai lubang yang terbentuk secara tiba-tiba karena amblesnya lapisan tanah atau batuan.
"Kedalaman dan diameter lubang biasanya bervariasi, dari beberapa meter sampai ratusan meter," ujar Wahyu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Kuala Lumpur dibangun di atas gua raksasa adalah hoaks.
Ahli geologi yang disebut dalam narasi tersebut tidak terdaftar di Lembaga Ahli Geologi Malaysia dan bukan pengajar di Departemen Geologi Universiti Malaya.
Selain itu, Departemen Geologi UM mengatakan bahwa narasi itu tidak berdasar fakta.
Ahli geologi yang disebut dalam narasi tersebut tidak terdaftar di Lembaga Ahli Geologi Malaysia dan bukan pengajar di Departemen Geologi Universiti Malaya.
Selain itu, Departemen Geologi UM mengatakan bahwa narasi itu tidak berdasar fakta.
Rujukan
https://https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fshare%2Fp%2FU6JXaBiP87jRSuY5%2F%3Fmibextid%3DoFDknk
Publish date : 2024-09-03