Berita
KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 merek Sinovac diklaim sebagai penyebab Mpox atau yang sebelumnya disebut cacar monyet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Klaim mengenai vaksin Sinovac penyebab Mpox disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Yang terkena jenis vaks ini,akan mengalami monkey poxNauzubillah tsumma NauzubillahmindalikSegera detox vaksKandungan dari jenis ini ada verocell yg menjadi kan penyebab monkeypox
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Klaim mengenai vaksin Sinovac penyebab Mpox disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Yang terkena jenis vaks ini,akan mengalami monkey poxNauzubillah tsumma NauzubillahmindalikSegera detox vaksKandungan dari jenis ini ada verocell yg menjadi kan penyebab monkeypox
HASIL CEK FAKTA
Mpox disebabkan oleh virus yang terdapat pada hewan liar dan dapat ditularkan melalui kontak langsung.
Mpox dapat dibawa oleh beberapa spesies monyet atau hewan pengerat, seperti tupai pohon. Namun, Mpox juga dapat menyebar melalui kontak dekat antarmanusia.
Dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mpox dapat menular dari kontak kulit ke kulit, mulut ke kulit, mulut ke mulut atau berdekatan dengan penderita Mpox dalam waktu yang cukup lama.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, sumber penyakit ini masih belum diketahui.
Kasus Mpox pada manusia pertama tercatat pada 1970, di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Para ilmuwan menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia yang jadi pembawa virus dan menginfeksi manusia.
Kendati demikian, tidak ada penelitian, bukti ilmiah, atau kajian yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan Mpox.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman.
Saat pandemi Covid-19, BPOM memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.
Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Covid-19 merek Sinovac memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutunya.
Sesuai panduan WHO, izin penggunaan darurat diberikan setelah memenuhi data hasil pemantauan keamanan dan khasiat/efikasi selama 3 bulan pada uji klinik fase 3, dengan efikasi vaksin minimal 50 persen.
Uji klinik fase 3 di Indonesia, Turkiye, dan Brazil menunjukkan, vaksin Sinovac tidak menunjukkan efek samping berat.
Ahli mikrobiologi dan imunologi Johns Hopkins, Kari Moore Debbink mengatakan, tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dan Mpox.
"Vaksin Covid mRNA digunakan secara global, sementara kasus Mpox biasanya ditemukan di negara-negara tertentu di Afrika, dengan jumlah kasus yang rendah di luar wilayah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada hubungan geografis antara penggunaan vaksin Covid mRNA dan kasus Mpox," kata Debbink, dilansir DW.
Pendapat senada disampaikan profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner.
"Ini adalah dua virus yang sangat berbeda, dan tentu saja, vaksin untuk melawan Covid tidak ada hubungannya dengan Mpox," ujar Schaffner.
Mpox dapat dibawa oleh beberapa spesies monyet atau hewan pengerat, seperti tupai pohon. Namun, Mpox juga dapat menyebar melalui kontak dekat antarmanusia.
Dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mpox dapat menular dari kontak kulit ke kulit, mulut ke kulit, mulut ke mulut atau berdekatan dengan penderita Mpox dalam waktu yang cukup lama.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, sumber penyakit ini masih belum diketahui.
Kasus Mpox pada manusia pertama tercatat pada 1970, di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Para ilmuwan menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia yang jadi pembawa virus dan menginfeksi manusia.
Kendati demikian, tidak ada penelitian, bukti ilmiah, atau kajian yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan Mpox.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman.
Saat pandemi Covid-19, BPOM memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.
Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Covid-19 merek Sinovac memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutunya.
Sesuai panduan WHO, izin penggunaan darurat diberikan setelah memenuhi data hasil pemantauan keamanan dan khasiat/efikasi selama 3 bulan pada uji klinik fase 3, dengan efikasi vaksin minimal 50 persen.
Uji klinik fase 3 di Indonesia, Turkiye, dan Brazil menunjukkan, vaksin Sinovac tidak menunjukkan efek samping berat.
Ahli mikrobiologi dan imunologi Johns Hopkins, Kari Moore Debbink mengatakan, tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dan Mpox.
"Vaksin Covid mRNA digunakan secara global, sementara kasus Mpox biasanya ditemukan di negara-negara tertentu di Afrika, dengan jumlah kasus yang rendah di luar wilayah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada hubungan geografis antara penggunaan vaksin Covid mRNA dan kasus Mpox," kata Debbink, dilansir DW.
Pendapat senada disampaikan profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner.
"Ini adalah dua virus yang sangat berbeda, dan tentu saja, vaksin untuk melawan Covid tidak ada hubungannya dengan Mpox," ujar Schaffner.
KESIMPULAN
Narasi mengenai vaksin Sinovac merupakan penyebab Mpox adalah hoaks.
BPOM menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman. Tidak ada efek samping berat yang ditimbulkan berdasarkan uji klinis dan evaluasi.
Sumber virus penyebab Mpox masih belum diketahui. Namun, para peneliti menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia.
BPOM menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman. Tidak ada efek samping berat yang ditimbulkan berdasarkan uji klinis dan evaluasi.
Sumber virus penyebab Mpox masih belum diketahui. Namun, para peneliti menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia.
Rujukan
https://ghostarchive.org/archive/iZceE
https://www.pom.go.id/berita/badan-pom-terbitkan-eua-vaksin-coronavac-sinovac-siap-disuntikkan
https://www.dw.com/en/fact-check-no-link-between-mpox-and-covid-vaccination/a-69977565
Publish date : 2024-08-22