Berita
Video dengan durasi 49 detik memperlihatkan sebuah kendaraan truk berjalan dengan kecepatan tinggi dikawal beberapa orang bersenjata diklaim merupakan peristiwa Hamas merampas bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina beredar di media sosial Instagram [ arsip ].
Video yang diunggah pada 7 Maret 2024 menambahkan narasi “HAMAS, truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke GAZA sepenuhnya diambil alih dan di rampas oleh HAMAS. Sebagian besar bantuan untuk warga sipil gaza di ambil isi beserta truknya dikuasai oleh HAMAS Warga sipil gaza yg membutuhkan bantuan makanan melongo malah tidak berani mendekat atau menyetop truk yang dibawa dan dikawal milisi senjata hamas”.
Lantas benarkah kendaraan truk dengan muatan bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina dirampas Hamas?
HASIL CEK FAKTA
Tempo bekerja sama dengan jaringan pemeriksa fakta di Arab ( Arab Fact-checker Network /AFCN) untuk memverifikasi konten dan klaim tersebut. Hasilnya, selama ini Polisi Palestina yang bertanggung jawab untuk mengamankan perjalanan truk-truk bantuan ke gudang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Polisi Palestina tersebut adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas.
AFCN telah memverifikasi bahwa video tersebut diambil dari depan gerbang penyeberangan perbatasan Rafah di Jalan Salah al-Din. Video itu kemungkinan direkam sebelum 7 Mei 2024, atau sebelum Israel menduduki wilayah itu, mulai dari penyeberangan dan seluruh wilayah Gubernuran Rafah di ujung selatan Gaza.
Masuknya seluruh bantuan telah dihentikan, setelah Israel menguasai penyeberangan tersebut atau setelah 7 Mei 2024.
Al Jazeera telah mendokumentasikan adegan-adegan pengambilalihan penyeberangan Rafah dan sekitarnya oleh penjajah Zionis Israel di tautan ini: https://short-link.me/IW02.
Kepada AFCN, Wael Abu Omar, Direktur Media di perlintasan Rafah mengatakan bantuan diangkut dengan truk dari perlintasan menuju gudang utama UNRWA sebelum didistribusikan kepada warga. Polisi Palestina bertanggung jawab untuk mengamankan perjalanan truk-truk ini ke gudang UNRWA.
Israel telah berulang kali menuduh bahwa Hamas mencuri bantuan-bantuan internasional untuk warga Gaza karena polisi mengamankan pengirimannya.
Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini. Polisi Palestina yang dimaksud adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina, sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina (UNRWA) juga tidak melaporkan adanya peristiwa tersebut. UNRWA justru menyebutkan jika sejak perang Gaza meningkat pada 7 Oktober 2023, pihaknya terus menghadapi serangan misinformasi dan disinformasi yang berhubungan dengan pengungsi Gaza. Beberapa klaim dan tuduhan yang berhubungan Gaza di media sosial bahkan tidak memiliki dasar.
David Satterfield, Utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan kemanusiaan Timur Tengah seperti dikutip dari Antara bahkan mengatakan, "tidak ada bukti" kelompok Hamas mengambil bantuan ke Jalur Gaza. Pihaknya tidak melihat ada upaya dari Hamas untuk merebut truk bantuan yang berisikan bahan bakar, air bersih dan kebutuhan rumah sakit.
Sebaliknya, Israel yang justru mempersulit masuknya bantuan internasional ke Gaza hingga menyebabkan kelaparan. Menurut laporan Reuters, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang." Dan pejabat lembaga bantuan mengatakan birokrasi Israel memperlambat arus truk yang membawa pasokan makanan.
Sebelum pengiriman bantuan memasuki Gaza, mereka menjalani serangkaian pemeriksaan Israel, dan pengiriman yang disetujui pada satu tahap proses tersebut kemudian dapat ditolak, menurut 18 pekerja bantuan dan pejabat PBB yang terlibat dalam upaya bantuan tersebut.
Di satu persimpangan dari Israel ke Gaza, barang-barang diturunkan dua kali dari truk dan kemudian dimuat ulang ke truk lain yang kemudian membawa bantuan ke gudang-gudang di Gaza. Proses pengiriman bantuan juga dapat menjadi rumit karena adanya tuntutan internasional yang saling bersaing, dengan beberapa negara menginginkan kontribusi mereka diprioritaskan.
Bantuan yang berhasil masuk ke Gaza dapat dijarah oleh warga sipil yang putus asa, terkadang menjadi mangsa geng-geng bersenjata, atau ditahan oleh pos-pos pemeriksaan tentara Israel. Separuh gudang yang menyimpan bantuan di Gaza tidak lagi beroperasi setelah terkena serangan dalam pertempuran.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim Hamas merampas kendaraan truk bantuan kemanusian untuk warga Gaza, Palestina adalah keliru.
Polisi Palestina adalah pasukan sipil dan tidak diklasifikasikan sebagai militer di bawah hukum Palestina sehingga mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas. Sebaliknya, Israel yang justru mempersulit masuknya bantuan internasional ke Gaza hingga menyebabkan kelaparan.
Rujukan
https://www.instagram.com/p/C4MpL6bh7P2/
https://web.archive.org/web/20240814131546/
https://www.instagram.com/p/C4MpL6bh7P2/
https://www.unrwa.org/sites/default/files/content/resources/unrwa_claims_vs_facts_02_2024_v6.pdf
Publish date : 2024-08-14