Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook yang memperlihatkan sepeda motor yang terbakar disertai saran agar masyarakat memadamkan kebakaran menggunakan air sabun cuci piring seperti dalam konten.
Video yang beredar di WhatsApp dan Facebook berbeda, namun sama-sama memperlihatkan kendaraan roda dua yang terbakar. Terdapat narasi yang mengatakan kebakaran kendaraan dan yang berlokasi di dapur dapat diatasi dengan menyiramkan air sabun.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah menyiramkan air sabun cuci piring lebih cocok memadamkan kebakaran?
HASIL CEK FAKTA
Ketua Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember (Unej), Prof. Dr. Anak Agung Istri Ratnadewi, S.Si., M.Si. menjelaskan sesungguhnya bukan air sabun yang memadamkan api, melainkan busa yang kerap digunakan dengan dicampur minyak goreng, lemak dan bahan bakar cair lainnya.
Kebakaran jenis itu akan terus berlangsung selama minyak dan oksigen bertemu. Sehingga busa biasanya digunakan untuk menutupi atau mencegah pertemuan antara minyak dan oksigen di lokasi kebakaran.
“Bukan air sabunnya, tapi yg lebih tepat busa sabun. Karena dapat memisahkan minyak dari oksigen. Sehingga api akan berhenti,” kata Dewi melalui pesan, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Dilansir Firefightertollbox.com, seorang pemadam kebakaran yang sudah bertugas lebih dari 17 tahun di New York, Amerika Serikat, bernama Robert, menyatakan bahwa cara memadamkan kebakaran menggunakan air sabun telah lama menjadi perdebatan.
Dia menjelaskan alat pemadam kebakaran memang ada yang menggunakan busa dari bahan sabun. Namun hal itu berbeda dengan air sabun cuci piring biasa, terutama dalam hal jumlah busa yang dihasilkan.
Dia pun melakukan percobaan langsung dengan memasukkan satu mangkok sabun cuci piring berbentuk liquid ke dalam tangki logam pemadam kebakaran. Hasilnya diperlihatkan dalam foto, di mana terdapat lebih banyak air daripada busanya.
Hal itu tidak cocok untuk memadamkan api yang menyala dari minyak goreng, lemak, atau bahan bakar cair. Berbeda dengan alat pemadam busa yang berfungsi menutupi minyak, lemak, dan bahan bakar cair itu dari oksigen sehingga api bisa padam.
“Beberapa orang memperdebatkan bahwa alat itu (air sabun cuci piring) sebenarnya sama bagusnya dengan (pemadam) busa Kelas A. Padahal tidak, sabun cuci piring hanyalah bahan pembasah dan tidak akan memberikan efek selimut seperti busa,” tulis Robert, dalam artikel yang terbit tahun 2014 itu.
Berikut gambar perbandingan antara alat pemadam kebakaran tipe busa dengan air sabun cuci piring yang dicoba Robert:
Foto bagian atas adalah hasil percobaan Robert yang memperlihatkan air sabun yang memperlihatkan air dan lapisan busa di bagian-bagian tertentu. Sementara foto bawah dari website Totalfire.co.id yang memperlihatkan pemadam api berbahan busa.
Sejumlah sumber kredibel di internet menjelaskan pemadaman kebakaran harus memperhatikan sumber api dan material yang terbakar. Salah satunya Fire and Safety Center, layanan jasa proteksi kebakaran dari perusahaan Inggris, Right Action Ltd.
Mereka menyarankan masyarakat memadamkan api di dapur menggunakan alat pemadam kebakaran (apar) berbahan kimia basah. Apar itu berbentuk tabung yang bisa disemprotkan, yang bertuliskan "wet chemical fire extinguisher".
Sementara sebuah laporan di website ISIS Neutron & Muon Source, fasilitas penelitian di Inggris, menyatakan busa cocok untuk memadamkan kebakaran di dapur. Namun, air tidak cocok untuk memadamkan api yang disulut minyak goreng, lemak atau bahan bakar cair lainnya.
Penggunaan Air Sabun Cuci
Penggunaan air sabun cuci untuk memadamkan kebakaran memang dikembangkan oleh sejumlah pihak, terutama di wilayah hutan. Salah satunya di Alaska, Amerika Serikat, oleh petugas pemadam kebakaran di biro pengelolaan lahan setempat, sebagaimana dilaporkan website Universitas Alaska Fairbanks.
Mereka mencoba melakukan pemadaman dengan air sabun sekitar tahun 1988, dan dievaluasi satu tahun kemudian. Mereka menilai busa dari air sabun berfungsi mengurangi oksigen di dekat pohon dan vegetasi di bawahnya, sehingga membantu memadamkan api.
Selain itu, air sabun dinilai memiliki tegangan yang lebih rendah daripada air biasa, sehingga lebih mudah masuk ke tanah. Air sabun dianggap lebih murah dibanding pemadam kebakaran tipe busa yang komersial. Namun, masih cukup sulit menghasilkan busa yang banyak dari air sabun cuci piring atau air campur deterjen.
Perusahaan Shabondama Soap Co., Ltd. yang berlokasi di Kota Kitakyushu, Prefektur Fukuoka, juga fokus mengembangkan produk pemadam kebakaran dari air sabun, yang mereka klaim dari bahan alami sehingga tidak merusak ekosistem hutan.
Produk mereka juga mengandalkan busa yang dihasilkan, untuk memadamkan api. Informasi lain menyebutkan mereka menawarkan produk tersebut untuk digunakan pada kebakaran hutan gambut di Indonesia.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan air campur sabun cuci cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran adalah klaim yang sebagian benar.
Air sabun cuci dinilai cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan karena dapat menurunkan ketegangan air dan busanya mencegah api memperoleh oksigen. Namun, memadamkan kebakaran yang bercampur minyak goreng, lemak, dan bahan bakar cair lainnya, membutuhkan busa yang lebih banyak dari yang dihasilkan air campur sabun.
Rujukan
https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1057852982727853
https://firefightertoolbox.com/additives-water-can/
https://totalfire.co.id/kegunaan-foam-protein-dan-jenis-foam-lainnya/
https://www.isis.stfc.ac.uk/Pages/What-makes-a-good-fire-fighting-foam.aspx
https://www.gi.alaska.edu/alaska-science-forum/fighting-fire-soap-alaska-experiments-foam
https://www.japan.go.jp/tomodachi/2019/autumn-winter2019/wildfires.html
Publish date : 2024-08-12