Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai penikaman dua orang demonstran dalam unjuk rasa di Stoke-on-Trent, Staffordshire, Inggris, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Narasi itu dibumbui sentimen rasial bahwa pelaku penikaman adalah Muslim. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Klaim soal penikaman itu beredar di tengah gelombang protes dan kerusuhan setelah tiga anak perempuan tewas ditikam di Southport, Merseyside, pada 29 Juli 2024.
Kerusuhan pecah karena massa terprovokasi disinformasi yang mengeklaim pelaku penikaman tiga anak perempuan merupakan seorang Muslim dan imigran.
Narasi soal dua pengunjuk rasa di Stoke ditikam oleh Muslim dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 4 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Beberapa laporan mengatakan bahwa 2 pengunjuk rasa telah ditikam oleh Muslim di Stoke. Laporan juga menyebutkan tentang kapak dan palu yang digunakan untuk menyerang publik.
Narasi itu disertai video yang menunjukkan seorang pria kulit putih berlumuran darah sedang ditangani seorang petugas medis.
Kemudian, video beralih dan menunjukkan pria lain yang juga berlumuran darah terbaring di jalan dan ditangani tiga petugas medis.
Narasi itu dibumbui sentimen rasial bahwa pelaku penikaman adalah Muslim. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Klaim soal penikaman itu beredar di tengah gelombang protes dan kerusuhan setelah tiga anak perempuan tewas ditikam di Southport, Merseyside, pada 29 Juli 2024.
Kerusuhan pecah karena massa terprovokasi disinformasi yang mengeklaim pelaku penikaman tiga anak perempuan merupakan seorang Muslim dan imigran.
Narasi soal dua pengunjuk rasa di Stoke ditikam oleh Muslim dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 4 Agustus 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Beberapa laporan mengatakan bahwa 2 pengunjuk rasa telah ditikam oleh Muslim di Stoke. Laporan juga menyebutkan tentang kapak dan palu yang digunakan untuk menyerang publik.
Narasi itu disertai video yang menunjukkan seorang pria kulit putih berlumuran darah sedang ditangani seorang petugas medis.
Kemudian, video beralih dan menunjukkan pria lain yang juga berlumuran darah terbaring di jalan dan ditangani tiga petugas medis.
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa kebenaran narasi tersebut dengan menelusuri kata kunci "two protesters stabbed in Stoke" menggunakan Google Search.
Hasil pencarian menampilkan berita StokeonTrentLive, pada 3 Agustus 2024, yang memuat bantahan dari kepolisian setempat tentang penikaman terhadap demonstran.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa informasi ini tidak benar dan tidak ada penikaman yang dilaporkan kepada polisi atau petugas tanggap darurat, meskipun video yang memicu spekulasi beredar di media sosial," kata Kepolisian Stoke, dalam pernyataan resmi.
Kepolisian Stoke mengatakan, seorang pria terluka setelah terkena lemparan benda tumpul. Luka-lukanya tidak serius dan dia telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepolisian telah menangkap empat orang sehubungan dengan kericuhan yang terjadi dan saat ini mereka sedang ditahan untuk diinterogasi.
Namun, Kepolisian Stoke tidak menyertakan informasi rinci mengenai identitas empat orang yang ditahan, termasuk apakah mereka adalah Muslim.
Kericuhan terjadi di sekitar masjid Darul Falah di Town Road pada 3 Agustus 2024, saat dua kubu pengunjuk rasa saling lempar dan beberapa orang terlibat baku hantam.
Salah satu kubu disebut sebagai "kelompok sayap kanan", sedangkan kubu berlawanan menamakan diri sebagai "Stop the Far Right in Stoke".
Hasil pencarian menampilkan berita StokeonTrentLive, pada 3 Agustus 2024, yang memuat bantahan dari kepolisian setempat tentang penikaman terhadap demonstran.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa informasi ini tidak benar dan tidak ada penikaman yang dilaporkan kepada polisi atau petugas tanggap darurat, meskipun video yang memicu spekulasi beredar di media sosial," kata Kepolisian Stoke, dalam pernyataan resmi.
Kepolisian Stoke mengatakan, seorang pria terluka setelah terkena lemparan benda tumpul. Luka-lukanya tidak serius dan dia telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepolisian telah menangkap empat orang sehubungan dengan kericuhan yang terjadi dan saat ini mereka sedang ditahan untuk diinterogasi.
Namun, Kepolisian Stoke tidak menyertakan informasi rinci mengenai identitas empat orang yang ditahan, termasuk apakah mereka adalah Muslim.
Kericuhan terjadi di sekitar masjid Darul Falah di Town Road pada 3 Agustus 2024, saat dua kubu pengunjuk rasa saling lempar dan beberapa orang terlibat baku hantam.
Salah satu kubu disebut sebagai "kelompok sayap kanan", sedangkan kubu berlawanan menamakan diri sebagai "Stop the Far Right in Stoke".
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai penikaman dua orang demonstran dalam sebuah aksi unjuk rasa di Stoke perlu diluruskan.
Kepolisian Stoke mengatakan, tidak ada penikaman yang dilaporkan kepada polisi atau petugas tanggap darurat saat unjuk rasa, pada 3 Agustus 2024.
Seorang pria terluka setelah terkena lemparan benda tumpul. Luka-lukanya tidak serius dan dia telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kepolisian Stoke mengatakan, tidak ada penikaman yang dilaporkan kepada polisi atau petugas tanggap darurat saat unjuk rasa, pada 3 Agustus 2024.
Seorang pria terluka setelah terkena lemparan benda tumpul. Luka-lukanya tidak serius dan dia telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Rujukan
https://www.facebook.com/patriotnetworkuk/posts/817345833505388/
https://www.facebook.com/policealertsUKnewsreportsUk/posts/1941473852955826/
https://www.stokesentinel.co.uk/news/stoke-on-trent-news/police-confirm-no-stabbings-hanley-9458358
Publish date : 2024-08-06