Berita
KOMPAS.com - Dua remaja di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), diduga tewas akibat mengonsumsi kecubung dengan alkohol dan obat-obatan.
Beredar video di media sosial, yang diklaim memperlihatkan remaja mabuk kecubung di Banjarmasin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut dibagikan dengan narasi yang keliru.
Video remaja mabuk kecubung di Banjarmasin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Dalam video, tampak remaja perempuan mengeluarkan busa dari mulutnya. Ada pula remaja laki-laki berkaus hitam mengamuk ketika berusaha dibonceng dengan motor.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Jumat (19/7/2024):
Fenomena Mabuk Kecubung di Banjarmasin, Dua Orang T3was Puluhan Dirawat di RSJ.
Dua orang t3was dan 39 lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga karena mabuk kecubung oplosan.
Mayoritas korban berusia remaja, laki-laki dan perempuan, berada dari beberapa daerah di Kalsel, di antaranya Banjarmasin, Baritokuala, dan Hulu Sungai Selatan.
Saat di bawa ke rumah sakit, kondisi mereka berbeda-beda. Ada yang meracau, tak bisa ngomong, bahkan ada yang tak sadarkan diri.
Beredar video di media sosial, yang diklaim memperlihatkan remaja mabuk kecubung di Banjarmasin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut dibagikan dengan narasi yang keliru.
Video remaja mabuk kecubung di Banjarmasin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Dalam video, tampak remaja perempuan mengeluarkan busa dari mulutnya. Ada pula remaja laki-laki berkaus hitam mengamuk ketika berusaha dibonceng dengan motor.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Jumat (19/7/2024):
Fenomena Mabuk Kecubung di Banjarmasin, Dua Orang T3was Puluhan Dirawat di RSJ.
Dua orang t3was dan 39 lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga karena mabuk kecubung oplosan.
Mayoritas korban berusia remaja, laki-laki dan perempuan, berada dari beberapa daerah di Kalsel, di antaranya Banjarmasin, Baritokuala, dan Hulu Sungai Selatan.
Saat di bawa ke rumah sakit, kondisi mereka berbeda-beda. Ada yang meracau, tak bisa ngomong, bahkan ada yang tak sadarkan diri.
HASIL CEK FAKTA
Dikutip dari Harian Kompas, sepekan terakhir, sedikitnya 47 orang dibawa ke RSJ Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Pasien tersebut memiliki rentang usia mulai 20 hingga 55 tahun. Empat di antaranya perempuan.
Di antara pasien tersebut, ada dua orang meninggal. Mereka warga Banjarmasin berjenis kelamin laki-laki dengan usia 22 tahun dan 44 tahun.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, belum dapat dipastikan penyebab mabuk dan halusinasi karena korban belum dapat dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan klarifikasi bahwa remaja dalam video bukan mabuk akibat mengonsumsi kecubung, melainkan obat-obatan.
"Dua korban yang videonya viral berinisial AR dan S, yakni perempuan dengan mulut berbusa dan laki-laki kaus hitam di atas motor, mengaku hanya mengonsumsi obat putih tanpa merek dibeli Rp 25.000," ujar Adam, dikutip dari Antara, Rabu (17/7/2024).
Setelah menelusuri lebih lanjut, para korban mencampur pil putih tanpa merek itu dengan obat mefinal dan amoxsan. Ada pula pasien yang mengonsumsi obat seledryl sebanyak 20 butir.
"Sebagian korban lainnya dari 47 orang yang dirawat mengaku meminum alkohol dengan campuran obat-obatan dan tidak ada yang mengonsumsi kecubung," kata Adam.
Obat putih tanpa merek itu biasa disebut obat Zenith atau Carnophen.
Polisi telah menyita 20.680 butir obat dari tersangka pengedar MS (47) di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin. Obat serupa sebanyak 906 butir juga disita dari tersangka FS, IR dan SE.
Polres Banjarbaru juga mendapatkan barang bukti serupa sebanyak 605 butir dari tersangka MH. Kemudian dari tersangka MF dan MA, Polres Hulu Sungai Tengah menyita 1.000 butir pil.
"Obat putih tanpa merek ini sudah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya guna mengetahui kandungannya, jika sudah ada hasilnya kami sampaikan ke publik," ujar Adam.
Pasien tersebut memiliki rentang usia mulai 20 hingga 55 tahun. Empat di antaranya perempuan.
Di antara pasien tersebut, ada dua orang meninggal. Mereka warga Banjarmasin berjenis kelamin laki-laki dengan usia 22 tahun dan 44 tahun.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, belum dapat dipastikan penyebab mabuk dan halusinasi karena korban belum dapat dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan klarifikasi bahwa remaja dalam video bukan mabuk akibat mengonsumsi kecubung, melainkan obat-obatan.
"Dua korban yang videonya viral berinisial AR dan S, yakni perempuan dengan mulut berbusa dan laki-laki kaus hitam di atas motor, mengaku hanya mengonsumsi obat putih tanpa merek dibeli Rp 25.000," ujar Adam, dikutip dari Antara, Rabu (17/7/2024).
Setelah menelusuri lebih lanjut, para korban mencampur pil putih tanpa merek itu dengan obat mefinal dan amoxsan. Ada pula pasien yang mengonsumsi obat seledryl sebanyak 20 butir.
"Sebagian korban lainnya dari 47 orang yang dirawat mengaku meminum alkohol dengan campuran obat-obatan dan tidak ada yang mengonsumsi kecubung," kata Adam.
Obat putih tanpa merek itu biasa disebut obat Zenith atau Carnophen.
Polisi telah menyita 20.680 butir obat dari tersangka pengedar MS (47) di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin. Obat serupa sebanyak 906 butir juga disita dari tersangka FS, IR dan SE.
Polres Banjarbaru juga mendapatkan barang bukti serupa sebanyak 605 butir dari tersangka MH. Kemudian dari tersangka MF dan MA, Polres Hulu Sungai Tengah menyita 1.000 butir pil.
"Obat putih tanpa merek ini sudah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya guna mengetahui kandungannya, jika sudah ada hasilnya kami sampaikan ke publik," ujar Adam.
KESIMPULAN
Video AR dan S yang mabuk akibat mengonsumsi pil putih tanpa merek di Banjarmasin disebarkan dengan konteks keliru.
Pekan lalu, RSJ Sambang Lihum menerima 47 pasien yang mabuk dan berhalusinasi. Dua di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan penyelidikan polisi, mereka mabuk akibat obat-obatan dan tidak ada yang mengonsumsi kecubung.
Pekan lalu, RSJ Sambang Lihum menerima 47 pasien yang mabuk dan berhalusinasi. Dua di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan penyelidikan polisi, mereka mabuk akibat obat-obatan dan tidak ada yang mengonsumsi kecubung.
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/275662169780690/posts/1438602600153302/
https://www.facebook.com/groups/TlogosariSemarang/posts/10161477267495675/
https://www.facebook.com/sandri.sandri.5030/videos/771902335130352/
https://www.facebook.com/groups/1131169833892210/posts/2300246283651220/
https://www.facebook.com/groups/279402147597730/posts/729666165904657/
https://kalsel.antaranews.com/berita/421272/polda-kalsel-nyatakan-video-viral-mabuk-kecubung-hoaks
Publish date : 2024-07-23