Berita
Sebuah video berdurasi 48 detik diklaim sebagai uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia. Video yang memperlihatkan eksperimen terhadap manusia dalam laboratorium kaca itu, beredar di media sosial Instagram.
Narator menjelaskan bahwa isi botol vaksin Pfizer Covid diungkap oleh pelapor WHO mengandung graphene oksida, parasit, RFID, logam dan sirkuit nano. DARPA dan Bill Gates lalu mengembangkan pengenalan sintetis non biologi itu untuk mengendalikan pikiran dan tubuh masyarakat. Seseorang yang pernah bekerja untuk CIA bahkan mengungkapkan teknologi penyuntingan gen mRNA CRISPR dapat merekayasa "hal unik" untuk membunuh hanya satu orang di dunia.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan video itu sudah mendapatkan respon 154 kali disukai. Lantas, benarkah vaksin Pfizer adalah suntikan untuk mengendalikan pikiran manusia?
HASIL CEK FAKTA
Untuk membuktikan klaim itu, Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait vaksin Pfizer disuntikan untuk mengendalikan pikiran manusia dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia.
Sebelumnya, berbagai informasi keliru dan menyesatkan terkait vaksin Pfizer sudah ramai beredar sejak 2021 dan terus berulang setiap tahunnya. Tempo pernah memverifikasi klaim bahwa vaksin Pfizer mengandung microchip RFID (radio frequency identification) yang digunakan sebagai penanda radio pada manusia. Belakangan narasi itu merupakan adalah keliru. Pada Februari 2023, suntikan vaksin Pfizer dinarasikan untuk mengurang 20 juta penduduk dunia dan menyebabkan 31 juta penduduk dunia akan mengalami kematian. Belakangan narasi tersebut juga dinyatakan sebagai informasi yang keliru.
Associated Press (AP) bahkan pernah memeriksa klaim Vaksin COVID-19 Pfizer mengandung urutan DNA yang disebut Simian Virus 40 yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker. Belakangan klaim itu juga salah karena tidak ditemukan bukti ilmiah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sebenarnya telah menyatakan semua vaksin yang digunakan untuk mengantisipasi COVID-19, aman dan efektif untuk kesehatan karena telah melalui serangkaian kajian independen atas bukti efikasi dan keamanan perlu dilakukan, termasuk kajian dan persetujuan regulator di negara dimana vaksin ini diproduksi.
Panel ahli eksternal yang ditunjuk oleh WHO selalu menganalisis hasil uji klinis dan sesuai bukti-bukti terkait penyakit, kelompok usia yang terdampak, faktor risiko penyakit, dan informasi-informasi lain, akan membantu apakah vaksin akan digunakan serta cara penggunaannya.
Meski Vaksin COVID-19 Pfizer belum disetujui atau dilisensikan oleh FDA, namun vaksin Pfizer tetap aman dan telah diotorisasi untuk penggunaan darurat oleh FDA, berdasarkan EUA untuk mencegah Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) untuk digunakan pada individu berusia 6 bulan hingga 11 tahun.
Tempo lalu menelusuri sumber video yang memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca yang diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer dengan terlebih dahulu memfermentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID. Lalu, gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex image. Hasilnya video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dan foto dari peristiwa yang berbeda.
Video yang memperlihatkan manusia dalam laboratorium kaca diketahui merupakan potongan dari cuplikan film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018. Film ini tidak berhubungan dengan COVID-19 maupun vaksin Pfizer.
Sementara itu, gambar yang memperlihatkan sebuah dokumen merupakan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. Dokumen ini tidak berhubungan dengan narasi uji coba suntikan vaksin Pfizer yang diklaim digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 48 detik memperlihatkan sebuah eksperimen seorang manusia dalam laboratorium kaca diklaim merupakan uji coba suntikan vaksin Pfizer untuk mengendalikan pikiran manusia adalah keliru.
Video tersebut diketahui merupakan gabungan dari potongan video dari film Hollywood dengan judul "Venom" yang tayang pada tahun 2018 dan foto paten vaksin Pfizer yang dikeluarkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021.
Sementara hingga kini tidak ditemukan informasi valid atau laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia yang menyebutkan pemberian atau penyuntikan vaksin Pfizer digunakan untuk tujuan mengendalikan pikiran manusia.
Rujukan
https://cekfakta.tempo.co/fakta/2166/menyesatkan-klaim-vaksin-covid-19-pfizer-membunuh-20-juta-orang
https://apnews.com/article/fact-check-covid-vaccine-pfizer-sv40-dna-853343189368
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-covid-19-vaksin
https://www.pfizer.com/products/product-detail/pfizer-biontech-covid-19-vaccine
Publish date : 2024-07-19