Berita
Liputan6.com, Jakarta- Liputan6.com menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) dalam menyajikan informasi kepada masyarakat, hal ini diwujudkan dengan kehadiran presenter AI.
Head of Multimedia Liputan6.com Aji Sidharta mengatakan, sebagai perusahan media digital Liputan6.com tentu harus mengikut perkembangan era digital yang terus berkembang, seperti terbosan penggunaan presenter AI.
"Tujuan pertama Liputan6.com menggunakan presenter AI ini adalah mengikuti perkembangan zaman yang kian pesat," kata Aji, Selasa (16/7/2024).
Aji menambahkan, penggunaan AI juga membuat timnya lebih leluasa menggali kreativitas, sehingga karya jurnalistik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak dengan tampilan yang lebih modern.
"Misalnya kita ingin membuat foto bisa berbicara dan AI bisa memenuhi kebutuhan itu," tutur Aji.
Avatar presenter AI yang digunakan Liputan6.com berasal dari presenter asli yang selama ini bertugas membawakan beragam program pemberitaan. Yaitu Wayan Diananto sebagai Wayanara, Ratu Annisa Suryasumirat sebagai Reva Surya, Teddy Tri Setio Berty atau Teted dan Sheila Octarina Lutfiasari sebagai Michella.
"Kita mengubah presenter asli yang ada di Liputan6.com menjadi avatar presenter AI," ujar Aji.
Presenter AI tersebut pun sudah resmi diluncurkan pada 28 Juni 2024, ditampilkan pada program reguler live streaming liputan6update di segmen semenit melawan hoaks dan newsflash.
"Kami pun akan terus mengembangkan teknologi AI ini untuk program-progam lain, Kami pun selalu memberikan disclamer bahwa tayangan ini dibantu oleh perangkat AI," tutupnya.
Chief Content Officer KapanLagi Youniverse, Wenseslaus Manggut menyebut, penggunaan AI tidak bisa dilepaskan dalam industri media massa.
Menurut Wens, berdasarkan survei yang dirilis London School of Economics (LSE) terhadap 40 lebih perusahaan media di seluruh dunia, 85 persen dari mereka sudah menggunakan AI untuk menunjang kinerja jurnalistik.
Jadi 85 persen orang di-profesi jurnalistik sudah pakai, kalau kami enggak pakai berarti kami minoritas," kata Wens dalam acara Liputan6.com Update bertajuk "Bertahan di Era AI, Beradaptasi atau Mati" yang digelar secara daring, Jumat (28/6/2024).
Wens berpendapat, penggunaan AI ini bisa membantu kinerja jurnalis dalam memproduksi berita. Dengan menggunakan AI, kata dia, jurnalis jadi lebih efisien dan terbantu dalam hal produktifitas.
"Ini jadi kesempatan kami untuk membuat konten jurnalisme berkualitas, karena perkara volume ini bisa diambil alih oleh AI," ungkap Wens.
Ia menyebut bahwa 60 sampai 70 persen berita yang ditayangkan media mainstream saat ini memiliki sudut pandang yang sama. Sebab, berita-berita tersebut bersumber dari sumber yang sama. Wens menilai, AI bisa membantu jurnalis dalam membuat berita-berita semacam itu.
"Dengan kehadiran AI ini, itu justru memberi keleluasaan kepada jurnalis. Karena kami dikejar oleh volume, jadi volume bisa dibantu dengan AI. Jurnalis reportase ke lapangan. Kami bekerja untuk konten yang lebih bagus," tambah dia.
Wens menjelaskan, KapanLagi Youniverse sudah menggunakan AI untuk menunjang kinerja jurnalistik. Meski sudah menggunakan AI, Wens menegaskan bahwa konten yang dibantu dengan AI tetap memperhatikan keakuratan data dan kode etik jurnalistik.
"Kami tetap memperhatikan roh dasar jurnalismenya," tegas Wens.
HASIL CEK FAKTA
KESIMPULAN
Publish date : 2024-07-16