Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara RI (Kadiv Propam Polri), Ferdy Sambo, sedanc mempromosikan obat nyeri sendi.
Namun, setelah ditelusuri video yang mengeklaim narapidana dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu merupakan hasil menipulasi.
Video yang mengeklaim Ferdy Sambo mempromosikan obat nyeri sendi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video, Sambo mengatakan bahwa nyeri sendi yang ia alami sembuh setelah menemukan obat yang terbut dari bahan alami.
Namun, setelah ditelusuri video yang mengeklaim narapidana dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu merupakan hasil menipulasi.
Video yang mengeklaim Ferdy Sambo mempromosikan obat nyeri sendi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video, Sambo mengatakan bahwa nyeri sendi yang ia alami sembuh setelah menemukan obat yang terbut dari bahan alami.
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang menampilkan Ferdy Sambo identik dengan unggahan di kanal YouTube VIVA.CO.ID pada 2021.
Dalam video, Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas anggota polisi yang melanggar disiplin, kode etik, maupun pidana.
Ferdy Sambo tidak mempromosikan obat nyeri sendi dalam video tersebut.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Sambo mempromosikan obat nyeri sendi menggunakan Hive Moderation.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, probabilitas suara Sambo dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI mencapai 99,9 persen.
Video yang mengeklaim Ferdy Sambo mempromosikan obat neyeri sendi merupakan hasil manipulasi.
Faktanya, video asli diambil saat Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Dalam video Sambo menyatakan akan menindak tegas anggota polisi yang melanggar disiplin, kode etik, maupun pidana.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Sambo mempromosikan obat nyeri sendi terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
Dalam video, Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas anggota polisi yang melanggar disiplin, kode etik, maupun pidana.
Ferdy Sambo tidak mempromosikan obat nyeri sendi dalam video tersebut.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Sambo mempromosikan obat nyeri sendi menggunakan Hive Moderation.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, probabilitas suara Sambo dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI mencapai 99,9 persen.
Video yang mengeklaim Ferdy Sambo mempromosikan obat neyeri sendi merupakan hasil manipulasi.
Faktanya, video asli diambil saat Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Dalam video Sambo menyatakan akan menindak tegas anggota polisi yang melanggar disiplin, kode etik, maupun pidana.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Sambo mempromosikan obat nyeri sendi terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.facebook.com/100083140256576/videos/1259774581655207/
Publish date : 2024-07-10