Berita
KOMPAS.com - Beredar foto koran Independent Observer memuat artikel bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises".
Tajuk itu disebut sebagai bentuk cemoohan dunia internasional terhadap Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Foto koran Independent Observer bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (5/7/2024):
Presiden Joko Widodo mau lengser lengser saja ngga usah macam² IKN biarkan menjadi kebijakan pemerintah selanjutnya!!!
Sementara, berikut teks yang tertera pada foto:
Mana yg kemarin triak" presiden terbaikJokowi jadi cemoohan dunia internasionalAkhirnya fakta presiden terbaik hanya koar-koar 02 dan buzzer bansos
Tajuk itu disebut sebagai bentuk cemoohan dunia internasional terhadap Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Foto koran Independent Observer bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (5/7/2024):
Presiden Joko Widodo mau lengser lengser saja ngga usah macam² IKN biarkan menjadi kebijakan pemerintah selanjutnya!!!
Sementara, berikut teks yang tertera pada foto:
Mana yg kemarin triak" presiden terbaikJokowi jadi cemoohan dunia internasionalAkhirnya fakta presiden terbaik hanya koar-koar 02 dan buzzer bansos
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan informasi di situs International Standard Serial Number Indonesia, Independent Observer merupakan koran umum nasional berbahasa Inggris yang terbit mingguan.
Koran ini memiliki SK ISSN sejak 14 November 2017.
Foto tajuk koran Independent Observer yang mengkritik Jokowi telah beredar di media sosial pada 2018.
Pada foto yang lebih jelas, tertera tanggal terbit koran tersebut, yakni 18 Agustus 2018.
Meski berbahasa Inggris, Independent Observer bukanlah koran luar negeri. Sehingga, artikel itu tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari media massa internasional.
Dikutip dari artikel CNNIndonesia.com, 7 September 2018, Independent Observer berkantor di rumah, Jalan Kemang Kemang V nomor 11A, Jakarta Selatan.
Rumah itu menjadi sorotan setelah tangkapan layar halaman depan Independent Observer berjudul "New Hope Vs Unfulifilled Promises" beredar di media sosial.
Kemudian, Independent Observer edisi 31 Agustus-6 September 2018 juga memuat artikel tentang persekusi terhadap sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden.
Pada halaman depan tertera "Democrazy Under Harassment" dengan subjudul, "The Political Persecution in Indonesia".
Dalam halaman 8 koran itu, tercatat nama Angga Raka Prabowo sebagai CEO, dan Irawan Ronodipuro sebagai Pemimpin Redaksi.
Angga merupakan kader Partai Gerindra dan Irawan tercatat dalam kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020.
Sufmi Dasco Ahmad, yang ketika itu menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra, tak menampik kedekatan pemilik Independent Observer dengan partainya.
"Dalam konteks pemimpin perusahaan betul, itu memang kawan kita," kata Dasco.
Sebagai konteks, pada Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi.
Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi Sandiga Uno. Sementara, Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Kesimpulan
Koran Independent Observer bukan media massa asing, melainkan koran berbahasa Inggris yang memiliki kantor redaksi di Jakarta.
Artikel berjudul "Jokowi's Broken Political Promises" yang terbit pada 2018 tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari internasional kepada Presiden Joko Widodo.
Koran ini memiliki SK ISSN sejak 14 November 2017.
Foto tajuk koran Independent Observer yang mengkritik Jokowi telah beredar di media sosial pada 2018.
Pada foto yang lebih jelas, tertera tanggal terbit koran tersebut, yakni 18 Agustus 2018.
Meski berbahasa Inggris, Independent Observer bukanlah koran luar negeri. Sehingga, artikel itu tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari media massa internasional.
Dikutip dari artikel CNNIndonesia.com, 7 September 2018, Independent Observer berkantor di rumah, Jalan Kemang Kemang V nomor 11A, Jakarta Selatan.
Rumah itu menjadi sorotan setelah tangkapan layar halaman depan Independent Observer berjudul "New Hope Vs Unfulifilled Promises" beredar di media sosial.
Kemudian, Independent Observer edisi 31 Agustus-6 September 2018 juga memuat artikel tentang persekusi terhadap sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden.
Pada halaman depan tertera "Democrazy Under Harassment" dengan subjudul, "The Political Persecution in Indonesia".
Dalam halaman 8 koran itu, tercatat nama Angga Raka Prabowo sebagai CEO, dan Irawan Ronodipuro sebagai Pemimpin Redaksi.
Angga merupakan kader Partai Gerindra dan Irawan tercatat dalam kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020.
Sufmi Dasco Ahmad, yang ketika itu menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra, tak menampik kedekatan pemilik Independent Observer dengan partainya.
"Dalam konteks pemimpin perusahaan betul, itu memang kawan kita," kata Dasco.
Sebagai konteks, pada Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi.
Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi Sandiga Uno. Sementara, Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Kesimpulan
Koran Independent Observer bukan media massa asing, melainkan koran berbahasa Inggris yang memiliki kantor redaksi di Jakarta.
Artikel berjudul "Jokowi's Broken Political Promises" yang terbit pada 2018 tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari internasional kepada Presiden Joko Widodo.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=505442775167354&set=a.235361782175456
https://www.facebook.com/photo/?fbid=3445224785767394&set=a.1579384092351482
https://www.facebook.com/photo?fbid=895388799063388&set=a.366073345328272
https://www.facebook.com/photo/?fbid=439296395678168&set=a.129430589998085
https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1509438331
https://www.facebook.com/photo/?fbid=10156895755858217&set=pcb.735955383403666
Publish date : 2024-07-09