Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan di jagat maya dengan narasi yang mengeklaim air tebu akan basi setelah 15 menit, usai diperas.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut informasinya tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim air tebu akan basi setelah 15 menit usai diperas muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video narator menyebut bahwa setelah 15 menit air tebu akan kedaluwarsa dan berubah menjadi racun yang membahayakan kesehatan tubuh.
Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut informasinya tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim air tebu akan basi setelah 15 menit usai diperas muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video narator menyebut bahwa setelah 15 menit air tebu akan kedaluwarsa dan berubah menjadi racun yang membahayakan kesehatan tubuh.
HASIL CEK FAKTA
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo membantah narasi yang menyebut air tebu akan basi setelah 15 menit.
Sebab, menurut dia, air tebu merupakan cairan gula yang berupa monosakarida.
“Air gula itu termasuk bahan yang awet untuk disimpan, sehingga banyak makanan awetan (dengan menggunakan) gula. Makanya ada manisan,” ujar Toto.
Toto menjelaskan, air tebu atau sari tebu yang sering dijual oleh pedagang di pinggir jalan akan lebih awet jika diberi es batu.
Hal itu disebabkan es batu atau proses pendinginan di dalam kulkas memperlambat tumbuhnya mikroorganisme yang menyebabkan air tebu cepat basi.
Di samping itu, Toto menilai tidak masalah jika pedagang memiliki stok sari tebu yang sudah dimasukkan ke dalam botol dan siap dikonsumsi.
Namun, wadah yang digunakan harus bersih supaya tidak terkontaminasi oleh bakteri tertentu yang bisa memicu masalah kesehatan.
Air tebu yang sudah tidak layak dikonsumsi memiliki beberapa tanda, yakni munculnya buih-buih, kemudian baunya seperti gas dari alkohol dan rasanya cenderung kecut.
Sebab, menurut dia, air tebu merupakan cairan gula yang berupa monosakarida.
“Air gula itu termasuk bahan yang awet untuk disimpan, sehingga banyak makanan awetan (dengan menggunakan) gula. Makanya ada manisan,” ujar Toto.
Toto menjelaskan, air tebu atau sari tebu yang sering dijual oleh pedagang di pinggir jalan akan lebih awet jika diberi es batu.
Hal itu disebabkan es batu atau proses pendinginan di dalam kulkas memperlambat tumbuhnya mikroorganisme yang menyebabkan air tebu cepat basi.
Di samping itu, Toto menilai tidak masalah jika pedagang memiliki stok sari tebu yang sudah dimasukkan ke dalam botol dan siap dikonsumsi.
Namun, wadah yang digunakan harus bersih supaya tidak terkontaminasi oleh bakteri tertentu yang bisa memicu masalah kesehatan.
Air tebu yang sudah tidak layak dikonsumsi memiliki beberapa tanda, yakni munculnya buih-buih, kemudian baunya seperti gas dari alkohol dan rasanya cenderung kecut.
KESIMPULAN
Narasi yang mengeklaim air tebu akan basi setelah 15 menit tidak benar atau hoaks. Ahli Gizi UGM, Toto Sudargo menyebut air tebu merupakan cairan gula yang berupa monosakarida sehingga awet untuk disimpan.
Adapun air tebu yang sudah tidak layak dikonsumsi memiliki beberapa tanda, yakni munculnya buih-buih, kemudian baunya seperti gas dari alkohol dan rasanya cenderung kecut.
Adapun air tebu yang sudah tidak layak dikonsumsi memiliki beberapa tanda, yakni munculnya buih-buih, kemudian baunya seperti gas dari alkohol dan rasanya cenderung kecut.
Rujukan
Publish date : 2024-07-09