Berita
Beredar sebuah video mengklaim bahwa Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri telah memilih sosok dari Nahdlatul Ulama (NU) sebagai cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden (PIlpres) 2024. Video ini beredar di YouTube.
Kanal YouTube ini membagikan video tersebut pada 5 September 2023.Thumbnail video tersebut menunjukkan KH. Said Aqil Siroj berjabat tangan dengan seorang pria, sementara Ganjar berdiri di sampingnya. Thumbnail ini digunakan untuk memperkuat spekulasi bahwa Ganjar akan mendapatkan pasangan dari NU.
Berikut narasi judul pada video yang beredar:
"TEKA TEKI CAPRES GANJAR TEMUI TITIK TERANG..SOSOK KUAT DI “NU” INI YANG DIPILIH JOKOWI & MEGA"
Benarkah? Berikut cek faktanya.
Kanal YouTube ini membagikan video tersebut pada 5 September 2023.Thumbnail video tersebut menunjukkan KH. Said Aqil Siroj berjabat tangan dengan seorang pria, sementara Ganjar berdiri di sampingnya. Thumbnail ini digunakan untuk memperkuat spekulasi bahwa Ganjar akan mendapatkan pasangan dari NU.
Berikut narasi judul pada video yang beredar:
"TEKA TEKI CAPRES GANJAR TEMUI TITIK TERANG..SOSOK KUAT DI “NU” INI YANG DIPILIH JOKOWI & MEGA"
Benarkah? Berikut cek faktanya.
HASIL CEK FAKTA
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar bahwaJokowi dan Megawati telah memilih tokoh NU sebagai cawapres mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 adalah salah. Faktanya, video tersebut hasil manipulasi alias sudah editan.
Melalui reverse image search , terungkap bahwa foto thumbnail tersebut sebenarnya berasal dari situs Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, dipublikasikan pada 19 Februari 2016 dengan judul "Rektor Unusra Dilantik di Jakarta".
Dalam foto aslinya, wajah yang berdiri di samping KH. Said Aqil Siroj bukanlah Ganjar, melainkan Ketua PBNU, Hanif Saha Ghofur. Wajahnya telah diganti dengan wajah Ganjar oleh pengunggah video.
Untuk konten video itu sendiri, narator hanya membahas reputasi positif Kiai Said Aqil Siradj, sesuai dengan artikel yang diunggah di sintesanews.com dengan judul “Kiai Said Aqil Siradj Bisa Berdampingan Dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024”.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana Jokowi dan Megawati memilih tokoh NU untuk mendampingi Ganjar, sebagaimana diklaim oleh judul dan thumbnail video.
Baca: [Cek Fakta] Pidato Amburadul, Anies Baswedan Gantikan Pidato Joko Widodo di KTT ASEAN 2023? Begini Faktanya
Melalui reverse image search , terungkap bahwa foto thumbnail tersebut sebenarnya berasal dari situs Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, dipublikasikan pada 19 Februari 2016 dengan judul "Rektor Unusra Dilantik di Jakarta".
Dalam foto aslinya, wajah yang berdiri di samping KH. Said Aqil Siroj bukanlah Ganjar, melainkan Ketua PBNU, Hanif Saha Ghofur. Wajahnya telah diganti dengan wajah Ganjar oleh pengunggah video.
Untuk konten video itu sendiri, narator hanya membahas reputasi positif Kiai Said Aqil Siradj, sesuai dengan artikel yang diunggah di sintesanews.com dengan judul “Kiai Said Aqil Siradj Bisa Berdampingan Dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024”.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana Jokowi dan Megawati memilih tokoh NU untuk mendampingi Ganjar, sebagaimana diklaim oleh judul dan thumbnail video.
Baca: [Cek Fakta] Pidato Amburadul, Anies Baswedan Gantikan Pidato Joko Widodo di KTT ASEAN 2023? Begini Faktanya
KESIMPULAN
Klaim pada video yang beredar bahwaJokowi dan Megawati telah memilih tokoh NU sebagai cawapres mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 adalah salah. Faktanya, video tersebut hasil manipulasi alias sudah editan.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
Rujukan
Publish date : 2023-09-20