Berita
KOMPAS.com- Beredar video yang menampilkan jurnalis senior dan mantan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas mempromosikan obat nyeri sendi.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Karni Ilyas mempromosikan obat nyeri sendi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video Karni Ilyas mengatakan bahwa ia sudah mengalami nyeri sendi selama 11 tahun dan tidak kunjung sembuh meski sudah berobat sampai ke luar negeri.
Namun, akhirnya ia mengaku menemukan obat rahasia yang dapat menyembuhkan nyeri sendinya. Karni lantas menawarkan warganet untuk membeli obat tersebut melalui tuatan yang ada dalam unggahan.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Karni Ilyas mempromosikan obat nyeri sendi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video Karni Ilyas mengatakan bahwa ia sudah mengalami nyeri sendi selama 11 tahun dan tidak kunjung sembuh meski sudah berobat sampai ke luar negeri.
Namun, akhirnya ia mengaku menemukan obat rahasia yang dapat menyembuhkan nyeri sendinya. Karni lantas menawarkan warganet untuk membeli obat tersebut melalui tuatan yang ada dalam unggahan.
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com video yang menampilkan Karni Ilyas identik dengan unggahan di kanal YouTube "Karni Ilyas Club" ini.
Dalam video Karni menyampaikan klarifikasi terkait adanya konten di YouTube yang meniru suaranya. Karni meminta akun YouTube yang menirukan suaranya untuk menghapus konten yang diunggah.
Menurut Karni, konten tersebut merugikan dirinya dan merupakan tindakan melanggar hukum.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa suara Karni Ilyas yang sedang mempromosikan obat nyeri sendi menggunakan Hive Moderation.
Hasil pengecekan menunjukkan, probabilitas suara Karni dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI generatif mencapai 97,3 persen.
Dalam video Karni menyampaikan klarifikasi terkait adanya konten di YouTube yang meniru suaranya. Karni meminta akun YouTube yang menirukan suaranya untuk menghapus konten yang diunggah.
Menurut Karni, konten tersebut merugikan dirinya dan merupakan tindakan melanggar hukum.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa suara Karni Ilyas yang sedang mempromosikan obat nyeri sendi menggunakan Hive Moderation.
Hasil pengecekan menunjukkan, probabilitas suara Karni dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI generatif mencapai 97,3 persen.
KESIMPULAN
Video yang mengeklaim Karni Ilyas mempromosikan obat nyeri sendi tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya Karni menyampaikan klarifikasi terkait adanya konten di YouTube yang meniru suaranya.
Setelah diperiksa menggunakan Hive Moderation, probabilitas suara Karni Ilyas 97,3 persen dihasilkan oleh AI generatif.
Dalam video aslinya Karni menyampaikan klarifikasi terkait adanya konten di YouTube yang meniru suaranya.
Setelah diperiksa menggunakan Hive Moderation, probabilitas suara Karni Ilyas 97,3 persen dihasilkan oleh AI generatif.
Rujukan
https://www.facebook.com/61559272003588/videos/1128172555072620/?_rdc=1&_rdr
Publish date : 2024-06-12