Berita
KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menampilkan nenek kembar empat berusia 90 tahun.
Dalam foto itu, mereka saling berpelukan. Keempatnya mengenakan kacamata, memakai gaun motif floral, dan berkulit cokelat.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan manipulasi dan dikategorikan sebagai hoaks.
Foto nenek kembar empat berusia 90 tahun disebarkan oleh akun Threads ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Minggu (2/6/2024):
We are quadruplets, today we turned 90, we are waiting for congratulations from you. (Kami kembar empat, hari ini kami menginjak usia 90 tahun, kami menunggu ucapan selamat dari Anda).
Unggahan serupa juga ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook memberikan ucapan selamat melalui komentar dan membagikan ulang foto tersebut.
Dalam foto itu, mereka saling berpelukan. Keempatnya mengenakan kacamata, memakai gaun motif floral, dan berkulit cokelat.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan manipulasi dan dikategorikan sebagai hoaks.
Foto nenek kembar empat berusia 90 tahun disebarkan oleh akun Threads ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Minggu (2/6/2024):
We are quadruplets, today we turned 90, we are waiting for congratulations from you. (Kami kembar empat, hari ini kami menginjak usia 90 tahun, kami menunggu ucapan selamat dari Anda).
Unggahan serupa juga ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook memberikan ucapan selamat melalui komentar dan membagikan ulang foto tersebut.
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com mengamati gambar itu dan menemukan sejumlah kejanggalan.
Nenek yang berada paling belakang memiliki enam jari. Rambut dekat keningnya terlihat buram. Antingnya tampak menyatu dengan telinga dan mata kirinya tampak tak jelas.
Kejanggalan juga tampak pada rambut di kening nenek paling kanan. Selain itu, ada dua tangan misterius yang memeluknya.
Hasil pendeteksian dengan Hive Moderation menunjukkan, probabilitas gambar itu dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif mencapai 99,9 persen.
Belakangan, konten mengharukan dan memiliki sisi humanis beredar di media sosial. Misalnya, seperti ulang tahun lansia kembar empat ke-90.
Snopes menemukan narasi serupa, tetapi dengan gambar berbeda. Gambar-gambar itu tidak diberikan keterangan atau penafian mengenai penggunaan AI.
Sementara, tujuan membuat unggahan mengharukan semacam itu adalah memperoleh like, komentar, dan respons positif dari pengguna media sosial.
Better Business Bureau menjelaskan, ada modus penipuan dengan menarik interaksi pengguna media sosial sebanyak-banyaknya.
Awalnya, tidak ada hal berbahaya yang terjadi pada pengguna ketika mengeklik like, memberikan komentar, atau membagikan ulang konten.
Ketika scammer telah mengumpulkan cukup banyak keterlibatan pengguna, ia akan mengedit unggahan dan menambahkan sesuatu yang berbahaya, seperti tautan ke situs web yang mengunduh malware.
Modus lainnya, penipu akan menghapus konten asli dan menggunakannya untuk mempromosikan produk spam setelah mencapai target keterlibatan pengguna. Mereka juga dapat menjual Halaman atau akun tersebut ke pasar gelap.
Nenek yang berada paling belakang memiliki enam jari. Rambut dekat keningnya terlihat buram. Antingnya tampak menyatu dengan telinga dan mata kirinya tampak tak jelas.
Kejanggalan juga tampak pada rambut di kening nenek paling kanan. Selain itu, ada dua tangan misterius yang memeluknya.
Hasil pendeteksian dengan Hive Moderation menunjukkan, probabilitas gambar itu dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif mencapai 99,9 persen.
Belakangan, konten mengharukan dan memiliki sisi humanis beredar di media sosial. Misalnya, seperti ulang tahun lansia kembar empat ke-90.
Snopes menemukan narasi serupa, tetapi dengan gambar berbeda. Gambar-gambar itu tidak diberikan keterangan atau penafian mengenai penggunaan AI.
Sementara, tujuan membuat unggahan mengharukan semacam itu adalah memperoleh like, komentar, dan respons positif dari pengguna media sosial.
Better Business Bureau menjelaskan, ada modus penipuan dengan menarik interaksi pengguna media sosial sebanyak-banyaknya.
Awalnya, tidak ada hal berbahaya yang terjadi pada pengguna ketika mengeklik like, memberikan komentar, atau membagikan ulang konten.
Ketika scammer telah mengumpulkan cukup banyak keterlibatan pengguna, ia akan mengedit unggahan dan menambahkan sesuatu yang berbahaya, seperti tautan ke situs web yang mengunduh malware.
Modus lainnya, penipu akan menghapus konten asli dan menggunakannya untuk mempromosikan produk spam setelah mencapai target keterlibatan pengguna. Mereka juga dapat menjual Halaman atau akun tersebut ke pasar gelap.
KESIMPULAN
Foto nenek kembar empat berusia 90 tahun merupakan konten manipulatif. Hive Moderation mendeteksi foto tersebut memiliki probabilitas 99,9 persen dibuat dengan AI.
Rujukan
https://www.threads.net/@_rafichowdhury/post/C7ssMywP1Ok
https://www.threads.net/@shittumichael06/post/C7sOT4vIC5A
https://www.threads.net/@christy_lima_ogan/post/C7qq_1MI30k
https://www.facebook.com/photo/?fbid=122104659362341905&set=a.122098453772341905
https://www.facebook.com/photo?fbid=374887555564326&set=a.159427030443714
https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
https://www.snopes.com/fact-check/90-year-old-quadruplets-photo/
https://www.bbb.org/article/news-releases/17149-like-farming-a-facebook-scam-still-going-strong
Publish date : 2024-06-05