Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Video Praktik Penyebaran Racun Melalui Awan Buatan atau Chemtrail
    CekFakta

    Keliru, Video Praktik Penyebaran Racun Melalui Awan Buatan atau Chemtrail

    Jane DoePublish date2024-06-01
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Video berdurasi 34 detik dengan klaim praktik penyebaran racun melalui awan buatan, beredar di media sosial Instagram [ arsip ]. Video yang dibagikan sejak 7 Mei 2024 itu memperlihatkan sebuah cerobong yang mengeluarkan asap putih dengan narasi “Tidak selalu menggunakan pesawat, nyebar toxic dari darat saat ini awan pun bisa diproduksi”.



    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah 5 kali dikomentari dan 389 kali disukai. Lantas benarkah praktik penyebaran racun dilakukan melalui awan buatan?

    HASIL CEK FAKTA



    Informasi terkait praktik penyebaran racun melalui awan sebenarnya merupakan informasi lawas yang pernah ramai beredar pada Februari 2023. Sebelumnya, sejumlah kendaraan berjenis truk berada di area terbuka dan luas mengeluarkan asap putih diklaim merupakan praktek penyebaran racun lewat awan buatan juga beredar di Facebook. Belakangan informasi tersebut kemudian ditemukan sebagai informasi yang keliru. 

    Cek Fakta Tempo bahkan mendapatkan narasi yang sama pada Mei 2024. Hanya saja narasi yang dibangun dengan klaim sebuah mesin pembuat awan ciptaan NASA dianggap merupakan mesin besar untuk menciptakan asap buatan yang mengandung racun. Informasi tersebut lalu didapati merupakan sebagai informasi yang menyesatkan. 

    Cek Fakta Kompas.com pada 28 Februari 2023 bahkan mendapat narasi yang sama dengan klaim penyebaran racun dilakukan melalui awan buatan dari teknologi rekayasa cuaca. Informasi ini pun dinyatakan sebagai informasi yang keliru.

    Reuters, media yang berbasis di London, Inggris pernah pula mendapati cerita dengan klaim yang sama pada September 2023. Saat itu ada cerita penyebaran racun dengan menggunakan asap pesawat di awan juga ramai beredar. Informasi tersebut juga ditemukan palsu.

    Awal Mula Cerita Penyebaran Racun melalui Awan Buatan

    Dikutip dari BBC, cerita tentang penyemprotan awan dengan bahan kimia dari penerbangan sesungguhnya merupakan cerita yang sudah pernah muncul dan beredar pada tahun 1990-an. Cerita ini awalnya diarahkan untuk orang-orang yang percaya bahwa semprotan yang mengandung logam beracun, barium, digunakan untuk mengurangi populasi. Gagasan tersebut berkembang seiring berjalannya waktu, yang berarti saat ini ada beberapa rangkaian teori chemtrail.

    Para ahli kemudian memasukan cerita tersebut dalam bagian dari teori konspirasi "Chemtrail" yaitu sebuah teori konspirasi yang membangun narasi bahwasanya pemerintah telah mengendalikan cuaca dalam skala besar dan diam-diam meracuni manusia dengan menyemprotkan bahan kimia melalui awan buatan.  

    Chemtrail sendiri, dikutip dari Scientific American, situs berita bidang sains, kesehatan, teknologi, lingkungan yang berbasis di Amerika Serikat merupakan kependekan dari jalur kimia yang oleh sebagian orang disebut sebagai jalur putih asap tertinggal saat pesawat melintas. Asap putih yang tertinggal lalu diyakini mengandung bahan kimia yang digunakan pemerintah untuk berbagai tujuan jahat mulai dari  modifikasi cuaca, pengendalian populasi manusia melalui sterilisasi, bahkan pengendalian pikiran . Cerita Chemtrail lalu menjadi cerita yang menyebar diseluruh dunia tidak hanya fenomena yang terjadi di Amerika Serikat.

    Dilansir dari New Scientist Magazine, sebuah situs berita publikasi Sains dan Teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, cerita menyebarkan racun melalui awan merupakan cerita yang tidak memiliki bukti. Sedikitnya 77 ilmuwan telah melaporkan bahwa tidak bukti ilmiah yang mengatakan atmosfer tersebar bahan kimia berbahaya. 

    KESIMPULAN



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo klaim praktek penyebaran racun dilakukan melalui awan buatan adalah keliru. Informasi tersebut sebenarnya merupakan informasi lawas yang pernah ramai beredar sejak Februari 2023. Beberapa media cek fakta bahkan telah menyatakan informasi itu sebagai informasi yang keliru. 

    Rujukan

    https://www.instagram.com/reel/C6pG2YRymeQ/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading

    https://web.archive.org/web/20240601060305/

    https://www.instagram.com/reel/C6pG2YRymeQ/

    https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5484482/cek-fakta-tidak-benar-dalam-video-ini-penyebaran-awan-buatan-untuk-rekayasa-cuaca?page=3

    https://cekfakta.tempo.co/fakta/2273/menyesatkan-nasa-memproduksi-mesin-pembuat-awan

    https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/12/21/102000982/-hoaks-teknologi-awan-buatan-untuk-merekayasa-cuaca?page=all

    https://www.reuters.com/fact-check/image-aircraft-with-trailing-smoke-not-evidence-chemtrails-2023-09-22/

    https://www.bbc.com/news/blogs-trending-62240071

    https://www.scientificamerican.com/article/what-are-chemtrails-made-of/

    https://www.newscientist.com/article/2101611-chemtrails-conspiracy-theory-gets-put-to-the-ultimate-test/

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-06-01

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.