Berita
KOMPAS.com - Beredar foto seorang anak dengan baju bergambar bendera Palestina berdiri sambil mengangkat tangan kirinya.
Di sebelah anak itu, tampak seorang perempuan berjilbab terbaring di tanah dengan wajah berlumuran darah.
Narasi foto menyebutkan, gambar itu diambil di Rafah, Jalur Gaza, Palestina, yang digempur Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan manipulasi.
Foto yang diklaim menampilkan seorang anak korban serangan Israel di Rafah dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, ini, dan ini, pada 8 Mei 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
A baby is crying in Rafah. Can you see, can you hear it earth? (Seorang bayi menangis di Rafah. Dunia, tidakkah kalian melihatnya, tidakkah kalian mendengarnya?).
Di sebelah anak itu, tampak seorang perempuan berjilbab terbaring di tanah dengan wajah berlumuran darah.
Narasi foto menyebutkan, gambar itu diambil di Rafah, Jalur Gaza, Palestina, yang digempur Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan manipulasi.
Foto yang diklaim menampilkan seorang anak korban serangan Israel di Rafah dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, ini, dan ini, pada 8 Mei 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
A baby is crying in Rafah. Can you see, can you hear it earth? (Seorang bayi menangis di Rafah. Dunia, tidakkah kalian melihatnya, tidakkah kalian mendengarnya?).
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan kejanggalan yang mengindikasikan gambar itu dibuat dengan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif.
AI generatif mengacu pada penggunaan perangkat kecerdasan buatan untuk membuat konten baru seperti teks, gambar, audio, dan video.
Kejanggalan tampak pada tangan kiri si anak yang memiliki enam jari.
Kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan melalui Hive Moderation, probabilitas foto tersebut dibuat dengan AI generatif mencapai 99,9 persen.
Meski foto tersebut terdeteksi dihasilkan AI, korban akibat gempuran Israel di Jalur Gaza merupakan fakta yang dapat dibuktikan dengan data.
Dilansir Al Jazeera, Israel telah memperluas operasi militernya ke Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga Palestina yang terlantar mengungsi.
Per 19 Mei 2024, sedikitnya 35.456 orang, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak terbunuh di Jalur Gaza setelah konflik Israel-Palestina kembali pecah pada 7 Oktober 2023.
Korban luka mencapai lebih dari 79.476 orang, dan lebih dari 10.000 orang hilang.
AI generatif mengacu pada penggunaan perangkat kecerdasan buatan untuk membuat konten baru seperti teks, gambar, audio, dan video.
Kejanggalan tampak pada tangan kiri si anak yang memiliki enam jari.
Kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan melalui Hive Moderation, probabilitas foto tersebut dibuat dengan AI generatif mencapai 99,9 persen.
Meski foto tersebut terdeteksi dihasilkan AI, korban akibat gempuran Israel di Jalur Gaza merupakan fakta yang dapat dibuktikan dengan data.
Dilansir Al Jazeera, Israel telah memperluas operasi militernya ke Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga Palestina yang terlantar mengungsi.
Per 19 Mei 2024, sedikitnya 35.456 orang, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak terbunuh di Jalur Gaza setelah konflik Israel-Palestina kembali pecah pada 7 Oktober 2023.
Korban luka mencapai lebih dari 79.476 orang, dan lebih dari 10.000 orang hilang.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto seorang anak yang dinarasikan sebagai korban gempuran Israel di Rafah perlu diklarifikasi.
Terdapat kejanggalan pada foto tersebut, yakni tangan kiri si anak yang memiliki enam jari. Selain itu, probabilitas konten dihasilkan dengan AI generatif mencapai 99,9 persen.
Terdapat kejanggalan pada foto tersebut, yakni tangan kiri si anak yang memiliki enam jari. Selain itu, probabilitas konten dihasilkan dengan AI generatif mencapai 99,9 persen.
Rujukan
https://x.com/Shahidawan46/status/1788213570343194871
https://x.com/sajawalkha51883/status/1788180213165097367
https://x.com/WaseemK42128491/status/1788129516910465236
https://www.aljazeera.com/news/longform/2023/10/9/israel-hamas-war-in-maps-and-charts-live-tracker
Publish date : 2024-05-20