Berita
Klaim bahwa rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal, ramai di media sosial. Klaim tersebut dibagikan dalam bentuk video reels di Facebook. Video dengan keterangan "Bahaya Minum Es" tersebut diunggah akun ini [ arsip ]. Narasi dalam video mengatakan, orang-orang yang rutin minum es, ginjalnya lama-kelamaan akan tergerus atau bermasalah.
"Apalagi yang paling parah itu minum es waktu makan, itu buruknya luar biasa," ujar suara dalam video.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah dibagikan lebih dari 2000 kali dan mendapat 226 komentar. Benarkah rutin minum es saat makan dapat memicu kerusakan ginjal?
HASIL CEK FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait di internet melalui sejumlah media dan situs kredibel. Hasilnya, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi.
Dilansir dari Kompas.com, ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa. Konsumsi air bersuhu dingin saat makan pun tidak membahayakan selama dilakukan dengan wajar.
"Tidak dalam volume yang besar karena kita kan juga lagi dalam proses pengunyahan," kata Andi kepada Kompas.com, Senin, 7 Agustus 2023.
Andi menerangkan, minum es yang menjadi masalah bagi ginjal adalah minuman dengan aneka bahan tambahan, termasuk gula. "Misalnya, hal-hal yang dapat merusak ginjal, gulanya banyak, natriumnya tinggi, itu tensi naik, gula darah naik," kata dia.
Dikutip dari situs HealthLine, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi. Sedangkan minum air hangat memiliki manfaat tersendiri, seperti membantu pencernaan dan pembuangan racun.
National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine merekomendasikan agar pria berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 3,7 liter air per hari (15,5 gelas) dan wanita berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 2,7 liter per hari (11,5 gelas).
Mengutip situs resmi Kementrian Kesehatan RI, penyakit ginjal dapat disebabkan oleh Diabetes (tipe 2), Hipertensi, Konsumsi Obat Pereda Nyeri, Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif, Radang Ginjal.
Sementara faktor resiko yang tidak dapat diubah sehingga menyebabkan penyakit ginjal yakni riwayat Keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, trauma di daerah abdomen, jenis penyakit tertentu seperti Lupus, AIDS maupun Hepatitis C.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo video dengan klaim rutin minum es saat makan dapat memicu kerusakan ginjal adalah keliru.
Belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi.
Ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/352604754459879
https://web.archive.org/web/20240515103022/
https://www.facebook.com/reel/352604754459879
https://www.healthline.com/health/is-drinking-cold-water-bad-for-you#takeaway
Publish date : 2024-05-15