Berita
KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Pfizer diklaim melayangkan permintaan maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 tanpa izin dan data keamanan.
Narasi yang diunggah di media sosial itu beredar luas melalui tangkapan layar artikel berbahaya Inggris.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 April 2024:
Pfizer meminta Maaf karena promosi Vax C19 Tanpa izin Secara Ilegal tanpa Data Keamanan
Sementara, berikut terjemahan tangkapan layar artikel yang disebarkan:
Pfizer Mengatakan 'Maaf' karena Mempromosikan Vaksin COVID Tanpa Izin Secara Ilegal Tanpa Data Keamanan
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 April 2024, mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal.
Narasi yang diunggah di media sosial itu beredar luas melalui tangkapan layar artikel berbahaya Inggris.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 April 2024:
Pfizer meminta Maaf karena promosi Vax C19 Tanpa izin Secara Ilegal tanpa Data Keamanan
Sementara, berikut terjemahan tangkapan layar artikel yang disebarkan:
Pfizer Mengatakan 'Maaf' karena Mempromosikan Vaksin COVID Tanpa Izin Secara Ilegal Tanpa Data Keamanan
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 April 2024, mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal.
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri situs yang menjadi rujukan melalui mesin pencari.
Dengan memasukkan judul artikel pada kolom mesin pencari, muncul artikel dari The National Pulse yang diterbitkan pada 8 April 2024.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs web The National Pulse memiliki bias ekstrem sayap kanan.
Artikel-artikel dari situs tersebut memuat propaganda, teori konspirasi, serta sengaja menyebarkan disinformasi tanpa sumber yang kredibel.
Situs web yang berdiri sejak 2016 tersebut memiliki pandangan konservatif yang antiimigrasi, menentang aborsi, dan menolak keberagaman orientasi seksual.
Faktanya, Pfizer dan BioNTech telah melakukan serangkaian uji klinis yang menunjukkan vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan 95,3 persen efektif.
Dilansir situs Pfizer, fata keamanan dari studi Fase 3 juga telah dikumpulkan dari lebih dari 12.000 peserta yang divaksinasi yang ditindaklanjuti enam bulan setelah dosis kedua, yang menunjukkan keamanan dan tingkat toleransi yang baik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin mRNA, termasuk yang dibuat Pfizer telah memiliki standar keamanan dan efektivitas yang sama ketatnya dengan semua jenis vaksin lainnya di Amerika Serikat (AS).
Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Pfizer.
Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.
Dalam menguji keamanan dan efikasi vaksin Covid-19 Pfizer, BPOM bekerja sama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak memiliki data keamanan atau ilegal.
Dengan memasukkan judul artikel pada kolom mesin pencari, muncul artikel dari The National Pulse yang diterbitkan pada 8 April 2024.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs web The National Pulse memiliki bias ekstrem sayap kanan.
Artikel-artikel dari situs tersebut memuat propaganda, teori konspirasi, serta sengaja menyebarkan disinformasi tanpa sumber yang kredibel.
Situs web yang berdiri sejak 2016 tersebut memiliki pandangan konservatif yang antiimigrasi, menentang aborsi, dan menolak keberagaman orientasi seksual.
Faktanya, Pfizer dan BioNTech telah melakukan serangkaian uji klinis yang menunjukkan vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan 95,3 persen efektif.
Dilansir situs Pfizer, fata keamanan dari studi Fase 3 juga telah dikumpulkan dari lebih dari 12.000 peserta yang divaksinasi yang ditindaklanjuti enam bulan setelah dosis kedua, yang menunjukkan keamanan dan tingkat toleransi yang baik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin mRNA, termasuk yang dibuat Pfizer telah memiliki standar keamanan dan efektivitas yang sama ketatnya dengan semua jenis vaksin lainnya di Amerika Serikat (AS).
Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Pfizer.
Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.
Dalam menguji keamanan dan efikasi vaksin Covid-19 Pfizer, BPOM bekerja sama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak memiliki data keamanan atau ilegal.
KESIMPULAN
Narasi mengenai Pfizer meminta maaf karena mempromosikan vaksin Covid-19 ilegal merupakan hoaks.
Vaksin Covid-19 Pfizer telah melalui serangkaian uji klinis dan memiliki efektivitas 95,3 persen.
CDC dan BPOM telah menjalankan uji klinik fase 3 dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer aman.
Vaksin Covid-19 Pfizer telah melalui serangkaian uji klinis dan memiliki efektivitas 95,3 persen.
CDC dan BPOM telah menjalankan uji klinik fase 3 dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer aman.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1106028307333928
https://www.facebook.com/photo?fbid=122100492794278443&set=a.122094111638278443
https://www.facebook.com/photo?fbid=7234415190002414&set=a.238638956246774
https://www.facebook.com/photo?fbid=1192174518822267&set=a.122431045796625
https://www.facebook.com/photo?fbid=407120722100317&set=pcb.405906082221781
https://mediabiasfactcheck.com/the-national-pulse/
Publish date : 2024-05-06