Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kependudukan Dunia 1994 telah menyepakati pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030.
Sebanyak 160 negara saat itu menyadari pertumbuhan penduduk sudah di luar kendali dan harus dihentikan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030 dibagikan oleh akun Facebook ini. Berikut narasi yang dibagikan:
Konspirasi Pengurangan Penduduk Bumi
Pada tahun 1994 di KTT Kependudukan Dunia yang di ikuti 160 Negara sepakat bahwa pertumbuhan Penduduk di luar kendali dan itu harus di hentikan karena sumber daya bumi ini dalam bahaya.
Sebuah kesepakatan di tanda tangani utk mengurangi populasi dan seluruh penduduk dunia disisakan hanya 800 juta orang sampai 2030.
Sebanyak 160 negara saat itu menyadari pertumbuhan penduduk sudah di luar kendali dan harus dihentikan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030 dibagikan oleh akun Facebook ini. Berikut narasi yang dibagikan:
Konspirasi Pengurangan Penduduk Bumi
Pada tahun 1994 di KTT Kependudukan Dunia yang di ikuti 160 Negara sepakat bahwa pertumbuhan Penduduk di luar kendali dan itu harus di hentikan karena sumber daya bumi ini dalam bahaya.
Sebuah kesepakatan di tanda tangani utk mengurangi populasi dan seluruh penduduk dunia disisakan hanya 800 juta orang sampai 2030.
HASIL CEK FAKTA
Dilansir AAP Factcheck, Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) PBB tahun 1994 di Kairo dihadiri oleh 179 negara, bukan 160 negara.
Dana Kependudukan PBB mengatakan, konferensi tersebut menghasilkan Program Aksi yang diadopsi oleh semua negara peserta.
Program setebal 177 halaman ini tidak menyebutkan rencana untuk memangkas jumlah penduduk, namun lebih mengacu pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabilisasi.
Bab tentang pertumbuhan penduduk menggambarkan tujuan akhir program sebagai "peningkatan kualitas hidup generasi sekarang dan generasi yang akan datang".
Laporan ini juga memperkirakan populasi global akan meningkat dari sekitar 5,6 miliar pada tahun 1994 menjadi 7,9 miliar-11,9 miliar pada 2050.
Caroline Kabiru, seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Kependudukan dan Kesehatan Afrika yang telah menerbitkan makalah tentang KTT PBB di Kairo tahun 1994, mengatakan, klaim mengenai rencana depopulasi adalah salah kaprah dan keliru.
"Saya tidak mengetahui adanya rencana dari PBB atau organisasi global lainnya untuk mengurangi populasi global bersih menjadi 800 juta," kata Kabiru.
"Program Aksi tidak menyebutkan target demografis apa pun. Faktanya, dokumen tersebut menyoroti pertumbuhan populasi yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu, Alex Ezeh, seorang profesor kesehatan global di Universitas Drexel, Philadelphia, mengatakan, klaim tersebut berlawanan dengan kesepakatan konferensi.
Konferesi tersebut menyepakati bahwa setiap orang memiliki hak untuk memutuskan kapan dan berapa banyak anak yang akan dimiliki.
"ICPD mengalihkan perhatian dari mengejar target demografi ke pemenuhan kebutuhan reproduksi individu dan pasangan. Klaim tersebut salah tanpa ada satu pun kebenaran, setidaknya sejauh menyangkut referensi ICPD," kata Ezeh.
Dana Kependudukan PBB mengatakan, konferensi tersebut menghasilkan Program Aksi yang diadopsi oleh semua negara peserta.
Program setebal 177 halaman ini tidak menyebutkan rencana untuk memangkas jumlah penduduk, namun lebih mengacu pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabilisasi.
Bab tentang pertumbuhan penduduk menggambarkan tujuan akhir program sebagai "peningkatan kualitas hidup generasi sekarang dan generasi yang akan datang".
Laporan ini juga memperkirakan populasi global akan meningkat dari sekitar 5,6 miliar pada tahun 1994 menjadi 7,9 miliar-11,9 miliar pada 2050.
Caroline Kabiru, seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Kependudukan dan Kesehatan Afrika yang telah menerbitkan makalah tentang KTT PBB di Kairo tahun 1994, mengatakan, klaim mengenai rencana depopulasi adalah salah kaprah dan keliru.
"Saya tidak mengetahui adanya rencana dari PBB atau organisasi global lainnya untuk mengurangi populasi global bersih menjadi 800 juta," kata Kabiru.
"Program Aksi tidak menyebutkan target demografis apa pun. Faktanya, dokumen tersebut menyoroti pertumbuhan populasi yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu, Alex Ezeh, seorang profesor kesehatan global di Universitas Drexel, Philadelphia, mengatakan, klaim tersebut berlawanan dengan kesepakatan konferensi.
Konferesi tersebut menyepakati bahwa setiap orang memiliki hak untuk memutuskan kapan dan berapa banyak anak yang akan dimiliki.
"ICPD mengalihkan perhatian dari mengejar target demografi ke pemenuhan kebutuhan reproduksi individu dan pasangan. Klaim tersebut salah tanpa ada satu pun kebenaran, setidaknya sejauh menyangkut referensi ICPD," kata Ezeh.
KESIMPULAN
Narasi soal pengurangan populasi menjadi 800 juta jiwa pada 2030 adalah hoaks.
Konferensi Kependudukan dan Pembangunan PBB di Kairo pada 1994 tidak menyebutkan rencana memangkas jumlah penduduk, namun pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabilisasi.
Konferensi Kependudukan dan Pembangunan PBB di Kairo pada 1994 tidak menyebutkan rencana memangkas jumlah penduduk, namun pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabilisasi.
Rujukan
https://www.facebook.com/100091376931942/videos/757602749338246/
https://www.aap.com.au/factcheck/conspiracies-swirl-around-un-population-talks/
Publish date : 2024-05-06