Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»Keliru, Pengakuan Sri Mulyani Tentang Obat Hipertensi Rekomendasi Dokter Terawan
    CekFakta

    Keliru, Pengakuan Sri Mulyani Tentang Obat Hipertensi Rekomendasi Dokter Terawan

    Jane DoePublish date2024-05-06
    Tempo
    Share
    Facebook

    Berita



    Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah video dengan narasi yang menyebutkan bahwa nyawa Sri Mulyani dan kerabatnya berkat obat hipertensi rekomendasi Dokter Terawan yang tidak dijual di apotek.

    “Hipertensi telah merenggut nyawa semua kerabat saya dan saya merasa bahwa saya akan segera mati juga. Namun berkat obat ini saya lupa akan tekanan darah tinggi, nyeri dada dan kelelahan kronis. Obat revolutioner baru telah menyelamatkan nyawa puluhan ribu orang Indonesia. Hal pertama yang akan anda alami, jika tidak mengkonsumsi obat ini adalah kematian akibat hipertensi, operasi yang mahal dan rumit atau hidup dalam siksaan……...” 



    Benarkah Sri Mulyani mengatakan demikian? Berikut pemeriksaan faktanya.

    HASIL CEK FAKTA



    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim dalam video ini dengan menemukan sumber asli dan analisis video dengan menggunakan Deepware.ai dan AI Voice Detector.

    Sumber Video



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video tersebut identik dengan tayangan VOA berjudul “VOA Interview: Indonesia's Sri Mulyani Indrawati” pada tanggal 22 November 2022.

    Video ini merupakan wawancara Kepala Biro Gedung VOA, Patsy Widakuswara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Wawancara ini terkait kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali.

    Analisis Video

    Tim Cek Fakta Tempo juga menganalisis video tersebut dengan dengan Deepware.ai dan AI Voice Detector. Analisis Avatarify dan Deepware menunjukkan video tersebut tidak terdeteksi sebagai deepfake. Namun, Saferbekov menganalisis video tersebut 98% sebagai deepfake, begitu pula Ensemble sebesar 90%.



    Selain itu, analisis dengan AI Voice Detector menunjukkan bahwa suara Sri Mulyani dalam video tersebut 11% merupakan AI Voice dan 88,40% natural voice. 

    Tempo juga melakukan analisis secara manual menunjukan hal-hal janggal yang tidak presisi pada gerakan bibir dan wajah Sri Mulyani. Bentuk dan gerakan bibir terlihat terputus-putus setiap ganti kata, khususnya pada bibir bawah. Gerakan bibir yang tidak wajar adalah salah satu indikasi depfake.

    Selain itu, setelah menonton secara keseluruhan video wawancaranya bersama VOA, tidak ada satupun kalimat yang menyebut obat hipertensi.

    Dalam bagian lain video terdapat Dokter Terawan turut merekomendasikan obat hipertensi itu. Berdasarkan arsip Cek Fakta Tempo, Dokter Terawan memang kerap dijadikan sasaran deepfake khususnya terkait isu kesehatan. Hasil pemeriksaan deepfake Terawan bisa dibaca pada link 1 dan link 2.

    Cara mencegah dan menangani hipertensi

    Laman Kementerian Kesehatan menyebutkan seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan.

    Berdasarkan Tata Laksana Hipertensi Dewasa secara keseluruhan prevalensi hipertensi sekitar 30-45% pada orang dewasa dan meningkat progresif prevalensinya seiring bertambahnya usia, dimana diketahui bahwa terdapat prevalensi >60% pada usia >60 tahun.

    Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA mengatakan, jika seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol, akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

    “Hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, risikonya akan menurun,” kata Edwinanto, seperti yang dilansir laman Kementerian Kesehatan.

    Ia juga mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.

    Erwinanto juga menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari. Serta membatasi konsumsi garam hanya 5-6 gram perhari.

    KESIMPULAN



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video Sri Mulyani tentang obat hipertensi adalah keliru.

    Video tersebut merupakan hasil deepfake. Video aslinya merupakan wawancara Sri Mulyani dengan Patsy Widakuswara dari VOA tentang KTT G-20 di Bali.

    Rujukan

    https://web.facebook.com/lesinsus/videos/417770744303329/?_rdc=2&_rdr

    https://www.voanews.com/a/voa-interview-indonesia-s-sri-mulyani-indrawati/6850914.html

    https://scanner.deepware.ai/result/6df75e46660543ce1e191044f0494590716e0461-1714711286/

    https://aivoicedetector.com/

    https://aivoicedetector.com/

    https://cekfakta.tempo.co/fakta/2873/keliru-dokter-terawan-menemukan-obat-hipertensi

    https://cekfakta.tempo.co/fakta/2403/keliru-video-terawan-agus-putranto-menemukan-obat-diabetes

    https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210506/3137700/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal-ginjal-dan-stroke/

    https://www.kemkes.go.id/id/pnpk-2021---tata-laksana-hipertensi-dewasa

    https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210506/3137700/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal-ginjal-dan-stroke/

    https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id

    Publish date : 2024-05-06

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.