Berita
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim bahwa rumah sakit jiwa (RSJ) di Kendari, Sulawesi Tenggara kebanjiran 50 pasien dalam semalam.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.
Konten yang mengeklaim RSJ di Kendari kebanjiran 50 pasien dalam semalam dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Disampaikan kepada Teman2, Saudara, Sahabat untuk melakukan pengawasan Ekstra terhadap putra putrinya, sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien, di antaranya ada anak dan remaja dengan gejala yg sama,
Mereka Tidak Sadarkan Diri dan Berhalusinasi, Info yg didapat dari pasien mereka telah meminum obat yg disebut PCC (Mumbul), obat tersebut didapatkan secara gratis oleh oknum yg mereka tidak kenal, dan juga diperjual belikan seharga 25.000,- /10 butir nya,
Untuk diketahui Sudah ada Korban Meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota kendari.
Untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dari para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap Putra Putri nya, Terima Kasih
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.
Konten yang mengeklaim RSJ di Kendari kebanjiran 50 pasien dalam semalam dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Disampaikan kepada Teman2, Saudara, Sahabat untuk melakukan pengawasan Ekstra terhadap putra putrinya, sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien, di antaranya ada anak dan remaja dengan gejala yg sama,
Mereka Tidak Sadarkan Diri dan Berhalusinasi, Info yg didapat dari pasien mereka telah meminum obat yg disebut PCC (Mumbul), obat tersebut didapatkan secara gratis oleh oknum yg mereka tidak kenal, dan juga diperjual belikan seharga 25.000,- /10 butir nya,
Untuk diketahui Sudah ada Korban Meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota kendari.
Untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dari para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap Putra Putri nya, Terima Kasih
HASIL CEK FAKTA
Direktur RSJ Sulawesi Tenggara Putu Agustin membantah narasi 50 pasien masuk rumah sakit jiwa karena efek obat PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol).
"Tidak ada satu pun kasus yang ada di RSJ (terkait obat tersebut)" kata Agustin, seperti diberitakan Tribunnews, Senin (29/4/2024).
Menurut Agustin, kasus tersebut pernah terjadi pada 2017. Namun, ada pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba menaikkan kembali informasi tersebut.
"Kemungkinan iya (pernah terjadi) menurut data sekunder, saat itu saya masih bertugas di Kota Kendari," ujar Agustin.
Akan tetapi, saat ini obat terlarang sudah tidak diedarkan bebas. Masyarakat diminta menyaring informasi dan tidak meneruskan berita yang belum dinyatakan kebenarannya.
"Masyarakat agar tetap memantau dan mengawasi para remaja kita dan menyaring semua informasi dan tidak meneruskan berita yang belum dinyatakan kebenarannya," ujarnya.
Diberitakan Kompas.com, puluhan remaja di Kendari dilarikan ke beberapa rumah sakit di wilayah itu pada 13 September 2017, lantaran mengalami gangguan mental usai mengonsumsi obat jenis PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol).
Sementara itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Asrum Tombili menyebutkan, sebanyak 76 orang di Kendari menjadi korban penyalahgunaan PCC, dan seorang di antaranya meninggal dunia.
"Tidak ada satu pun kasus yang ada di RSJ (terkait obat tersebut)" kata Agustin, seperti diberitakan Tribunnews, Senin (29/4/2024).
Menurut Agustin, kasus tersebut pernah terjadi pada 2017. Namun, ada pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba menaikkan kembali informasi tersebut.
"Kemungkinan iya (pernah terjadi) menurut data sekunder, saat itu saya masih bertugas di Kota Kendari," ujar Agustin.
Akan tetapi, saat ini obat terlarang sudah tidak diedarkan bebas. Masyarakat diminta menyaring informasi dan tidak meneruskan berita yang belum dinyatakan kebenarannya.
"Masyarakat agar tetap memantau dan mengawasi para remaja kita dan menyaring semua informasi dan tidak meneruskan berita yang belum dinyatakan kebenarannya," ujarnya.
Diberitakan Kompas.com, puluhan remaja di Kendari dilarikan ke beberapa rumah sakit di wilayah itu pada 13 September 2017, lantaran mengalami gangguan mental usai mengonsumsi obat jenis PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol).
Sementara itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Asrum Tombili menyebutkan, sebanyak 76 orang di Kendari menjadi korban penyalahgunaan PCC, dan seorang di antaranya meninggal dunia.
KESIMPULAN
Konten yang beredar pada 2024 dan mengeklaim RSJ di Kendari, Sultra kebanjiran 50 pasien dalam semalam akibat efek obat PCC adalah hoaks.
Direktur RSJ Sultra Putu Agustin mengatakan, informasi tersebut tidak benar.
Kasus penyalahgunaan PCC di Kendari memang pernah terjadi pada 2017. Menurut Agustin, ada pihak yang mencoba menaikkan kembali informasi tersebut.
Direktur RSJ Sultra Putu Agustin mengatakan, informasi tersebut tidak benar.
Kasus penyalahgunaan PCC di Kendari memang pernah terjadi pada 2017. Menurut Agustin, ada pihak yang mencoba menaikkan kembali informasi tersebut.
Rujukan
Publish date : 2024-04-30