Berita
Isu tentang jatuhnya korban lantaran mengkonsumsi coklat bermerek “Mermaid” beredar di media sosial Facebook. Coklat “Mermaid” berbentuk seperti coklat batangan dengan logo putri duyung.
Berikut narasi dalam postingan di media sosial Facebook:
Untuk yg punya ANAK-ANAK KECIL DIRUMAH !
Ati* jajanan PERMEN-COKLAT????MEMATIKAN!????
Korban tonggo kampung
Seorang anak Meninggal dunia saat makan coklat mermaid
Narasi:
Mohon maaf, share ajaa.. Coklat ini beracun.. Barusan kejadian di Budi Rahayu, 3 anak meninggal setelah makan coklat ini.. 3orang yg lain dirujuk ke Bendan juga meninggal.. Mohon anak² diperhatikan.. Maturnuwun
Berikut narasi dalam postingan di media sosial Facebook:
Untuk yg punya ANAK-ANAK KECIL DIRUMAH !
Ati* jajanan PERMEN-COKLAT????MEMATIKAN!????
Korban tonggo kampung
Seorang anak Meninggal dunia saat makan coklat mermaid
Narasi:
Mohon maaf, share ajaa.. Coklat ini beracun.. Barusan kejadian di Budi Rahayu, 3 anak meninggal setelah makan coklat ini.. 3orang yg lain dirujuk ke Bendan juga meninggal.. Mohon anak² diperhatikan.. Maturnuwun
HASIL CEK FAKTA
Setelah dilakukan penelusuran, isu tersebut memang terjadi, tepatnya di Panjang Wetan, Pekalongan Utara. Coklat “Mermaid” itu memakan korban dua orang anak, atu orang meninggal dunia dan satu orang lagi saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Anak yang meningal dunia bernama, Jesika Putri (5) warga Panjang Wetang, Gang 1 Kecamatan Pekalongan Utara. Jesika meninggal saat masih dalam perawatan di RSUD Bendan. Sedangkan Nur Syafia Rahma (5) warga Panjang Wetan Gg. 1 B Pekalongan Utara kini masih menjalani peraatan intensif di RSU Budi Rahayu.
Atas kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto pada 25 April 2019, mengatakan, pihaknya kini akan membawa sampel permen cokelat ke laboratorium di Semarang.
“Kepastian penyebabnya menunggu hasil Lab dimana sampel makanan baru kita sampaikan ke Balai Besar POM Semarang besok,” kata Slamet Budiyanto.
Selain Dinkes Kota Pekalongan, pihak kepolisian pun angkat bicara. Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Ferry Situpu menegaskan pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Anggota kita masih mendalami kasus ini. Kita juga menunggu hasil labnya,” jelasnya singkat.
Wakapolres Pekalongan Kota, Kompol I Wayan Tudy memberikan keterangan tambahan. Ia menyebutkan saat ini pihaknya sudah mengamankan coklat mermaid tersebut. “Barang bukti coklat mermaid kita amankan dan akan dibawa ke laboratorium forensik polda Jawa Tengah, untuk memastikan kandungannya,” jelasnya.
Anak yang meningal dunia bernama, Jesika Putri (5) warga Panjang Wetang, Gang 1 Kecamatan Pekalongan Utara. Jesika meninggal saat masih dalam perawatan di RSUD Bendan. Sedangkan Nur Syafia Rahma (5) warga Panjang Wetan Gg. 1 B Pekalongan Utara kini masih menjalani peraatan intensif di RSU Budi Rahayu.
Atas kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto pada 25 April 2019, mengatakan, pihaknya kini akan membawa sampel permen cokelat ke laboratorium di Semarang.
“Kepastian penyebabnya menunggu hasil Lab dimana sampel makanan baru kita sampaikan ke Balai Besar POM Semarang besok,” kata Slamet Budiyanto.
Selain Dinkes Kota Pekalongan, pihak kepolisian pun angkat bicara. Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Ferry Situpu menegaskan pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Anggota kita masih mendalami kasus ini. Kita juga menunggu hasil labnya,” jelasnya singkat.
Wakapolres Pekalongan Kota, Kompol I Wayan Tudy memberikan keterangan tambahan. Ia menyebutkan saat ini pihaknya sudah mengamankan coklat mermaid tersebut. “Barang bukti coklat mermaid kita amankan dan akan dibawa ke laboratorium forensik polda Jawa Tengah, untuk memastikan kandungannya,” jelasnya.
KESIMPULAN
Isu coklat "Mermaid" memang memakan korban. Namun, isu tentang permen marshmallow yang disertakan pada postingan sumber belum mendapat klarifikasi dari pihak terkait.
Rujukan
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/880951008904102/
https://turnbackhoax.id/2019/04/26/benar-coklat-mermaid-memakan-korban/
https://jateng.sindonews.com/read/4341/1/keracunan-cokelat-satu-anak-meninggal-satu-di-rs-1556201093
Publish date : 2019-04-26