Berita
Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z adalah generasi pemimpin bangsa. Mahasiswa, pelajar, dan pemuda-pemuda lainnya akan menjadi tulang punggung bangsa di era-era ke depan yang penuh dengan digitalisasi.
Maka itu, mereka harus melek literasi digital dan jangan mudah termakan hoaks. Atas dasar inilah Liputan6.com menggelar roadshow cek fakta dengan peserta mahasiswa dan pelajar.
Akhir pekan lalu, Cek Fakta menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda (FISIP Unida) Bogor saat menggelar roadshow di kota hujan.
Acara Roadshow Cek Fakta yang digelar Jumat (26/4), di Aula FISIP Unida ini berlangsung cair. Selain talkshow terkait literasi dan tutorial cek fakta, ada juga materi mobile journalism (mojo) yang dibawakan Gempur M. Surya, cameramen senior Liputan6.com.
Di luar itu, peserta mendapat kesempatan meraih berbagai hadiah menarik dari kuis-kuis yang dipandu Host Sheila Octarina.
Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan kuis semuanya berkaitan dengan literasi dan penangkalan hoaks. Sebelum acara dimulai, peserta terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan berdoa bersama.
"Literasi apapun itu Sunnatullah. Tergantung kita menerima informasi itu sebagai apa. Apakah itu akan menjadi kebaikan bagi kita, atau keburukan. Maka itu harus kita sikapi dengan baik dan benar," ujar Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan Bisnis dan Institusi Unida, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si, dalam sambutannya.
Yudi lalu memberi tips terkait bagaimana kita seharusnya menerima informasi dengan menggunakan istilah "LATTE". "L" adalah listen, kata Yudi. Artinya mendengar informasi yang didapat. Kemudian "A" adalah attention, artinya kita harus memperberikan perhatian khusus terhadap infomasi yang kita terima.
Sementara "TT" (takes time), maksudnya kita butuh waktu untuk mencerna sebuah informasi. Dan, "E" adalah empati.
"Kalau sudah ada empati seperti itu, maka informasi apapun bisa diperlakukan dengan baik untuk hal yang baik," ujar Yudi.
Tujuan roadshow cek fakta ini sendiri, menurut Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Edu Krisnadefa, adalah untuk mengajak generasi muda khususnya mahasiswa dan pelajar agar melek terhadap literasi. "Kami ingin mengajak Gen Z menjadi agen perubahan untuk melawan hoaks," ujar Edu saat talkshow.
Dalam talkshow, Edu juga memberi tips agar kita tak mudah terpapar hoaks.
"Yang paling gampang mendeteksi hoaks adalah cek perasaan Anda saat menerima sebuah informasi. Jika Anda merasa senang, sedih, marah, berarti harus waspada. Karena tujuan hoaks memang untuk mengaduk-aduk perasaan kita," ujarnya.
Sementara Wakil Dekan Non Akademik FISIP Unida, Maria Fitriah, S.Sos., M.Si , yang juga jadi pembicara dalam talkshow, menyebut, pentingnya kita membaca semua informasi hingga tuntas.
"Kadang-kadang kita hanya membaca judulnya saja, kemudian langsung disebar. Padahal, informasi itu belum tentu benar," ujar Maria.
Sesi talkshow memang jadi salah satu sesi yang paling seru, selain kuis dan games. Berbagai pertanyaan dilontarkan peserta, menunjukkan sikap kritis mereka sebagai generasi muda.
Salah satunya dari Fadli, mahasiswa FISIP Unida, yang menanyakan soal independensi media di tengah banjir hoaks dan fenomena post-truth.
Sementara bebapa peserta lainnya juga menanyakan terkait tips dan cara untuk menghidari hoaks.
Peserta juga mendapat tutorial langsung terkait pengecekan fakta dari fact checker Liputan6.com, Adyaksa Vidi Wirawan.
"Kegiatan Roadshow Cek Fakta ini bukan hanya bermanfaat untuk Universitas Djuanda maupun Liputan6.com, tapi juga bagi para peserta, mahasiswa dan siswa-siwa kelas 3 dari beberapa SMA di lingkungan Bogor," ujar Dekan FISIP Univ. Djuanda, Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si.
Bu Dekan menambahkan, "Manfaat untuk instusi terutama Universitas Djuanda sendiri meningkatkan jejaring kerja sama, khususnya kerja sama dengan media dan kita juga bisa memperoleh manfaat langsung bagi para mahasiswa."
HASIL CEK FAKTA
KESIMPULAN
Publish date : 2024-04-28