Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai uang nasabah di rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) hilang karena pembagian bantuan sosial (bansos) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Narasi beredar melalui video pengakuan seorang perempuan. Ia menuding, hilangnya uang nasabah BRI akibat oknum pemerintah yang berusaha merusak demokrasi.
Namun, setelah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai uang nasabah BRI hilang akibat bansos pemilu ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (25/4/2025):
Himbauan kepada seluruh pengguna BANK BRI.
Narasi beredar melalui video pengakuan seorang perempuan. Ia menuding, hilangnya uang nasabah BRI akibat oknum pemerintah yang berusaha merusak demokrasi.
Namun, setelah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai uang nasabah BRI hilang akibat bansos pemilu ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (25/4/2025):
Himbauan kepada seluruh pengguna BANK BRI.
HASIL CEK FAKTA
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan, narasi mengenai uang nasabah hilang itu tidak benar.
"Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait," ujar Agustya, dikutip Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Agustya mengatakan, narasi dalam video merupakan informasi menyesatkan yang bertujuan merusak citra BRI. Narasi itu juga berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi di media sosial.
Agustya menegaskan, BRI berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai good corporate governance (GCG) dan prudential banking dalam menjalankan operasionalnya.
Sebagai konteks, seiring berjalannya Pemilu 2024, pemerintah gencar menyalurkan bantuan sosial.
Sementara, anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Hal ini memicu kontroversi karena bansos disalurkan di tengah masa kampanye.
Dilansir Harian Kompas, alokasi anggaran perlindungan sosial untuk 2024 mencapai Rp 496,8 triliun.
Jumlah ini lebih tinggi daripada anggaran perlindungan sosial yang dialokasikan untuk 2021 hingga 2022 saat pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi beralasan, bansos diberikan untuk meningkatkan daya beli rakyat, terutama yang terdampak El Nino.
"Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait," ujar Agustya, dikutip Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Agustya mengatakan, narasi dalam video merupakan informasi menyesatkan yang bertujuan merusak citra BRI. Narasi itu juga berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi di media sosial.
Agustya menegaskan, BRI berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai good corporate governance (GCG) dan prudential banking dalam menjalankan operasionalnya.
Sebagai konteks, seiring berjalannya Pemilu 2024, pemerintah gencar menyalurkan bantuan sosial.
Sementara, anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Hal ini memicu kontroversi karena bansos disalurkan di tengah masa kampanye.
Dilansir Harian Kompas, alokasi anggaran perlindungan sosial untuk 2024 mencapai Rp 496,8 triliun.
Jumlah ini lebih tinggi daripada anggaran perlindungan sosial yang dialokasikan untuk 2021 hingga 2022 saat pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi beralasan, bansos diberikan untuk meningkatkan daya beli rakyat, terutama yang terdampak El Nino.
KESIMPULAN
Narasi mengenai uang nasabah BRI hilang akibat bansos pemilu merupakan hoaks. BRI memastikan informasi tersebut tidak benar.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, narasi itu menyesatkan dan bertujuan merusak citra BRI, serta berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, narasi itu menyesatkan dan bertujuan merusak citra BRI, serta berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Rujukan
https://www.facebook.com/100092008128644/videos/988262362727132/
https://www.facebook.com/reel/812609634088764
https://www.facebook.com/reel/1187105359331384
https://www.facebook.com/reel/1105475437233193
https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/01/04/gelontoran-bansos-di-tahun-pemilu
Publish date : 2024-04-25