Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp, dan beberapa akun Facebook, yang diklaim memperlihatkan seorang anak yang tertular virus dari angin di Jayapura, Papua.
Video itu memperlihatkan seorang anak berkaus merah sedang tidur. Di kulit tangan dan wajahnya terdapat bentolan-bentolan yang dikatakan dampak dari virus yang menular dari angin.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat virus dari angin yang menyerang anak-anak di Jayapura?
HASIL CEK FAKTA
Dilansir Fajarpapua.com pada Jumat, 12 April 2024, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan bahwa tahun ini beberapa warga di Abepura terserang penyakit mirip cacar monyet sebagaimana dalam video yang beredar.
Dari pengalaman penanganan di sana, saat sistem kekebalan tubuh seseorang baik dan terkena virus tersebut akan timbul gejala mirip cacar air. Namun bila daya tahan tubuh rendah, gejalanya akan semakin berat.
“Virus mirip penyakit cacar monyet ini bisa sembuh dalam waktu 2 minggu sampai 4 minggu. Memang penyakit ini terlihat seram sekali, tapi bisa disembuhkan ya, jadi masyarakat tidak perlu takut karena penyakit ini sudah ditangani oleh dokter dan kami terus memantau perkembangan virus ini,” kata Sri Antari.
Verifikasi Video
Video yang beredar memperlihatkan seorang anak berkaus merah mengalami bentol-bentol di kulitnya. Video itu sama dengan foto dalam berita Fajarpapua.com di mana dinas kesehatan setempat mengatakan penyakit itu mirip virus cacar monyet.
Namun, menurut Epidemiolog dr Dicky Budiman, butuh pemeriksaan dan pengumpulan data lebih lengkap untuk mengetahui penyakit tersebut cacar monyet atau bukan, sebagaimana diberitakan Okezone.com.
Pemeriksaan meliputi uji lab dan pemeriksaan fisik pasien. Selain itu, dia mengatakan selama ini belum pernah ditemukan adanya kasus virus dari angin yang memberikan gejala bintil di kulit seperti itu.
Cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus yang ditandai munculnya bintil bernanah di kulit. Selain dari orang ke orang, virus juga bisa menular melalui hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.
Sementara cacar air, berdasarkan keterangan di situs Halodoc.com, merupakan penyakit yang disebabkan virus Varicella zoster. Selain dari kontak fisik, virus juga menular lewat droplet yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin.
Dilansir Republika.co.id pada Kamis, 18 April 2024, sesungguhnya kakak dari anak laki-laki yang ada dalam video, yang bernama Grace, telah mengkonfirmasi kondisi adiknya. Adiknya sebenarnya terinfeksi cacar air dan kesehatannya pun telah membaik.
Dia menyatakan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan adiknya terkena virus dari angin adalah hoaks. Dikatakannya juga bahwa narasi tersebut tidak disebarkan oleh keluarganya.
"Kami dari pihak keluarga merasa sangat tidak nyaman dengan adanya berita begini," ungkap Grace dalam unggahannya di media sosial.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan anak-anak di Jayapura terserang virus dari angin yang menyebabkan munculnya bintil-bintil di kulit adalah klaim menyesatkan.
Anak dalam video yang beredar sesungguhnya sedang terserang cacar air, bukan cacar monyet atau virus dari angin sebagaimana narasi yang beredar.
Rujukan
Publish date : 2024-04-25