Berita
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong mengeluarkan surat terbuka untuk Prof Dr.KH Ma’ruf Amin dengan nomor surat 060/A/MUI-KS/IV/1440H tertanggal 22 April 2019. Intinya, pihak MUI Sorong ingin agar Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai calon wakil presiden dari kubu nomor urut 01.
Sebab, MUI Sorong menilai bahwa kubu tim pemenangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 telah melakukan kecurangan. Sekretaris MUI Sorong, Agung Sibela, membenarkan bahwa surat tersebut memang telah dikeluarkan oleh MUI Sorong. Bahkan, ia juga ikut menandatangangi surat tersebut ditandatangani, bersama Ketua MUI Sorong, H. ABD. Manan Fakaubun.
“Iya benar, surat tersebut dikeluarkan oleh MUI Sorong. Surat kita kirim untuk orang tua Pak Ma’ruf Amin, karena kita ini anak-anaknya. Intinya bahwa kita menginginkan Pemilu berjalan aman, baik, dan jujur,” ujar Agung Sibela, ketika dikonfirmasi Rabu siang (24/4).
Pihak MUI Sorong, kata Agung, juga menginginkan agar Ma’ruf Amin mengucapkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang menyejukkan, mengingat dirinya adalah seorang tokoh agama dan Ketua Umum MUI.
“Kita menginginkan agar beliau (Ma’ruf Amin) mengucapkan bahasa-bahasa yang menyejukkan. Mengingat KH Ma’ruf Amin merupakan salah satu tokoh agama dan Ketua MUI,” ujarnya.
Ma'ruf menanggapi soal desakan mundur terhadap dirinya itu di sela menghadiri acara Silaturahim dan Doa bersama atas kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2019 di Pondok Pesantren Habib Hilal Alaidid, Kota Yogyakarta, Rabu 24 April 2019.
"Ngawur itu, masak MUI mengurusi itu," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menilai lembaga seperti MUI tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam urusan politik seperti pemilu. Apalagi mengeluarkan desakan agar dirinya mengundurkan diri dari kursi cawapres.
"Tidak boleh MUI ikut campur urusan teknis (seperti mendesak mundur pencalonan)," ujarnya.
Sebab, MUI Sorong menilai bahwa kubu tim pemenangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 telah melakukan kecurangan. Sekretaris MUI Sorong, Agung Sibela, membenarkan bahwa surat tersebut memang telah dikeluarkan oleh MUI Sorong. Bahkan, ia juga ikut menandatangangi surat tersebut ditandatangani, bersama Ketua MUI Sorong, H. ABD. Manan Fakaubun.
“Iya benar, surat tersebut dikeluarkan oleh MUI Sorong. Surat kita kirim untuk orang tua Pak Ma’ruf Amin, karena kita ini anak-anaknya. Intinya bahwa kita menginginkan Pemilu berjalan aman, baik, dan jujur,” ujar Agung Sibela, ketika dikonfirmasi Rabu siang (24/4).
Pihak MUI Sorong, kata Agung, juga menginginkan agar Ma’ruf Amin mengucapkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang menyejukkan, mengingat dirinya adalah seorang tokoh agama dan Ketua Umum MUI.
“Kita menginginkan agar beliau (Ma’ruf Amin) mengucapkan bahasa-bahasa yang menyejukkan. Mengingat KH Ma’ruf Amin merupakan salah satu tokoh agama dan Ketua MUI,” ujarnya.
Ma'ruf menanggapi soal desakan mundur terhadap dirinya itu di sela menghadiri acara Silaturahim dan Doa bersama atas kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2019 di Pondok Pesantren Habib Hilal Alaidid, Kota Yogyakarta, Rabu 24 April 2019.
"Ngawur itu, masak MUI mengurusi itu," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menilai lembaga seperti MUI tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam urusan politik seperti pemilu. Apalagi mengeluarkan desakan agar dirinya mengundurkan diri dari kursi cawapres.
"Tidak boleh MUI ikut campur urusan teknis (seperti mendesak mundur pencalonan)," ujarnya.
HASIL CEK FAKTA
KESIMPULAN
Rujukan
Publish date : 2019-04-24