Berita
Liputan6.com, Jakarta - Klaim mengonsumi air kelapa muda bakar bisa menghancurkan batu ginjal beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Maret 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi seseorang yang tengah menyajikan kelapa muda bakar untuk dikonsumsi. Dalam video terdapat juga narasi bahwa air kelapa muda bakar diklaim bisa menghancurkan batu ginjal.
"Solusi untuk menghancurkan batu ginjal secara alami. Dengan rutin minum air kelapa muda bakar dapat menghancurkan batu ginjal. Batu ginjal dapat keluar dari tubuh secara alami. Semoga bermanfaat," demikian narasi dalam video tersebut.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.900 kali dibagikan dan mendapat 205 komentar dari warganet.
Benarkah mengonsumi air kelapa muda bakar bisa menghancurkan batu ginjal? Berikut penelusurannya.
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang mengonsumi air kelapa muda bakar bisa menghancurkan batu ginjal. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "air kalapa muda bakar batu ginjal" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Terbukti Minum Air Kelapa Muda Bakar Bisa Sembuhkan Batu Ginjal hingga Asam Urat" yang dimuat Liputan6.com pada 18 Maret 2022 lalu.
Dalam artikel tersebut terdapat keterangan dari Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati, Apt.
Ia menyebut Prof Zullies mengatakan bahwa mengonsumsi air kelapa muda bakar tidak bisa menyembuhkan batu ginjal. Menurut Zullies, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
"Enggak lah," kata Zullies kepada Liputan6.com, Jumat (18/3/2022).
"Mungkin rasanya enak, tapi tidak segitunya sampai menyembuhkan gangguan ginjal, liver, dan asam urat. Dan masing-masing penyakit itu kan ada macamnya dan penyebabnya, tidak bisa dipukul rata begitu," tambah dia.
KESIMPULAN
Klaim mengonsumsi air kelapa muda bakar dapat menghancurkan batu ginjal ternyata tidak benar. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Publish date : 2024-03-17