Berita
Sebuah akun di Facebook dan Instagram mengunggah video berisi klaim bahwa Rohingya sengaja dikirim ke Indonesia agar wrganet tidak lagi mendukung Palestina.
Narasi yang menyertai konten tersebut tertulis: “Sedikit demi sedikit mulai terbongkar, Amerika, PBB, UNHCR, Rohingya. Rohingya sengaja dikirim ke Indonesia sebagai bentuk balasan untuk netizen Indonesia. Mereka ingin kita alihkan fokus dari isu palestina ke Rohingya. Indonesia sedang dipropaganda oleh Amerika dan PBB….”
Benarkah klaim ini? Berikut pemeriksaan faktanya.
HASIL CEK FAKTA
Hasil penelusuran Tempo menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia dengan konflik Israel dan Palestina.
Pengungsi Rohingya pertama kali masuk Indonesia melalui Aceh pada tahun 2009. Warga aceh menyebut mereka sebagai ”manusia perahu”. Sampai saat ini, kapal pengungsi Rohingya terus berdatangan terutama di Aceh.
Dilansir UNHCR, Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Myanmar sebelumnya dikenal sebagai Burma.
Meskipun mereka tinggal di Myanmar selama beberapa generasi, Rohingya tidak diakui sebagai kelompok etnis resmi dan telah ditolak kewarganegaraannya sejak tahun 1982. Hal itu menjadikan mereka sebagai populasi tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.
Pada Agustus 2017, serangan bersenjata dan kekerasan berskala besar, memaksa ribuan orang Rohingya meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Banyak dari mereka yang berjalan berhari-hari melewati hutan dan melakukan perjalanan laut yang berbahaya melintasi Teluk Benggala untuk mencapai tempat yang lebih aman di Bangladesh.
Laman Doctors Without Borders menuliskan sejumlah besar Rohingya melakukan perjalanan berbahaya dengan kapal-kapal penyelundup melintasi Teluk Benggala untuk bergabung dengan lebih dari 100.000 orang Rohingya yang tinggal di Malaysia.
Seringkali perahu-perahu mereka ditangkap pihak berwenang Malaysia. Namun ketika mereka kembali ke Bangladesh, mereka dihalangi oleh pihak berwenang Bangladesh. Mereka terdampar di laut selama berminggu-minggu-bahkan berbulan-bulan. Saat ini sebagian dari mereka terdampar di Indonesia, termasuk di Aceh, NTB, NTT, dan Sulawesi.
Dilansir Tempo.co, pemerintah Indonesia, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi akan memberi bantuan sementara kepada pengungsi etnis Rohingya yang masuk Provinsi Aceh. Namun bantuan tersebut tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat lokal.
Sedangkan konflik Palestina dan Israel setidaknya dimulai pada 1896, saat Theodor Herzl pendiri gerakan Zionis menyerukan "pemulihan Negara Yahudi". Lalu pada tahun 1917, Deklarasi Balfour menjanjikan sebuah "rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina".
Sejak saat itu, migrasi orang Yahudi dari Eropa di wilayah Palestina terjadi. Kedatangan imigran Yahudi dari Eropa menimbulkan gesekan dengan warga yang lebih dahulu menempati wilayah tersebut. Lalu, pecah kerusuhan pertama pada tahun 1933.
Konflik berlanjut hingga saat ini. Dilansir UNRWA, sampai saat ini ada sekitar 5,9 juta warga Palestina yang mengungsi akibat konflik bersenjata yang melibatkan Israel dan Faksi Militer Hamas dan Hezbollah. Saat ini pengungsi Palestina tersebar di 58 kamp pengungsi di Yordania, Lebanon, Republik Arab Suriah, Jalur Gaza, dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Indonesia termasuk negara yang konsisten memperjuangkan dan membantu warga Palestina. Dilansir laman Kementerian Luar Negeri, pada tanggal 13 Februari 2024, KRl Radjiman Wedyodiningrat tiba di Pelabuhan Al Arish, Provinsi Sinai Utara Mesir membawa barang bantuan sebanyak 242.6 ton atau senilai lebih dari USD 1,5 juta untuk pengungsi Palestina.
Pada 23 Februari 2024, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan dukungan Indonesia terhadap fatwa hukum (advisory opinion) Mahkamah Internasional mengenai konsekuensi hukum pendudukan ilegal Israel atas Palestina.
Dilansir Narasi TV, netizen Indonesia dan Malaysia aktif menyebarkan informasi tentang konflik Palestina-Israel, menyerukan aksi boikot, melawan propaganda, dan terlibat dalam serangan verbal kepada tentara Israel melalui komentar dan pesan langsung (Direct Message) di media sosial.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim Rohingya sengaja dikirim ke Indonesia agar warganet tidak lagi mendukung Palestina adalahkeliru.
Indonesia termasuk salah satu negara yang cukup konsisten menyuarakan penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Termasuk mendukung agar Israel diadili di Mahkama Internasional atas kejahatan perang. Selain itu, warganet Indonesia termasuk yang paling aktif menyebarkan informasi tentang konflik Palestina-Israel, menyerukan aksi boikot, dan melawan propaganda Israel.
Rujukan
https://web.facebook.com/reel/444389557943480
https://www.instagram.com/reel/C0p5dI9yRId/
https://www.unrefugees.org/news/rohingya-refugee-crisis-explained/#Rohingya
https://www.doctorswithoutborders.org/latest/timeline-visual-history-rohingya-refugee-crisis
https://nasional.tempo.co/read/1807948/jokowi-sebut-ri-tampung-sementara-pengungsi-rohingya
https://www.un.org/unispal/historical-timeline/
https://www.unrwa.org/palestine-refugees
https://kemlu.go.id/portal/id/read/5745/berita/kbri-kairo-terima-bantuan-untuk-palestina
Publish date : 2024-02-27