Berita
Video berisi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan artis Christine Hakim diklaim mempromosikan obat hipertensi, beredar di Facebook [ Arsip ].
Dalam video itu, Christine Hakim seolah mengatakan tentang hipertensi yang sempat menjangkitinya hingga Ia diselamatkan oleh Terawan dengan mengkonsumsi obat tertentu. Setelah itu, Terawan mempromosikan untuk mengkonsumsi obat satu kapsul sehari yang dapat menyembuhkan hipertensi dalam waktu 14 hari.
Benarkah video tersebut?
HASIL CEK FAKTA
Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Christine Hakim dan Terawan merupakan hasil suntingan dan gabungan dari kegiatan berbeda. Audio mereka diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.
Video 1
Potongan video aktris Christine Hakim diambil dari kanal Youtube Antara Komentar Christine Hakim soal reproduksi film G30S/PKI pada 23 September 2017. Faktanya, Christine Hakim tidak mengatakan tentang pengalamannya mengalami hipertensi, melainkan tentang reproduksi film G30S/PKI
Isi video yang telah disunting: "Selama syuting film, saya tiba-tiba merasakan tekanan yang intens, seolah-oleh sebuah truk telah menghancurkan dada saya. Di rumah sakit dokter menyarankan satu pilihan yang sangat berisiko, operasi jantung. Saya bisa saja mati. Namun suami saya menemukan dokter spesialis hipertensi dan umur panjang. Dokter Terawan menyelamatkan hidup saya sekarang. Saya merasa 20 tahun lebih muda."
Pernyataan asli Christine Hakim:
Sebelumnya film itu kan sudah lulus sensor ya, sah-sah saja. Akan tetapi, menurut saya akan menjadi berbeda kalau kemudian itu digunakan untuk kepentingan politik tertentu, gitu ya. Karena kita tahu bahwa film itu sendiri kontroversial dan film itu dibuat banyak sekali untuk program propaganda di masa orde baru, banyak sekali fakta-fakta sejarah yang juga tidak terungkap, gitu.
Pertama saya sangat menyambut baik sekali, ini apa namanya, ide pak Jokowi untuk mereproduksi kembali peristiwa sejarah, dan sejauh itu tetap berpegang pada data-data yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar meng counter, tanpa data-data yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kalau memang pemerintahan sekarang menganggap bahwa memang film itu justru tidak ada penyimpangan sejarah, dan pemerintah punya hak untuk menyensor kembali, kan ada badan sensor. Tapi itu pun harus melalui proses bahwa ini ada penyimpangan sejarah, lalu bisa saja, karena film juga kalau sudah sekian puluh tahun diputar kembali, biasanya harus ada sensor lagi dan itu sah-sah saja kalau memang dianggap dengan diputarnya film itu kembali bisa meresahkan masyarakat.
Video 2
Pada potongan video ini, gerakan mulut Terawan terlihat sinkron dengan narasi yang diucapkan mengenai imbauan mengkonsumsi obat Artinormee. Akan tetapi, video tersebut telah dibantah Terawan. Dia menegaskan tidak pernah mengatakan demikian dan tidak ada membahas obat-obat hipertensi.
“Itu hoaks,” kata Terawan saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Februari 2014.
Kepakaran Terawan sebenarnya dalam bidang radiologi, bukan hipertensi. Keahlian itu membuat Terawan Agus dipilih sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia sejak 2014 sampai sekarang. Di dunia internasional, dokter yang meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin Makassar ini adalah Ketua ASEAN Association of Radiology sejak 2014.
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa video yang memperlihatkan Christine Hakim dan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat hipertensi adalahkeliru.
KESIMPULAN
Rujukan
https://www.facebook.com/100079376388290/videos/375321368476505
https://web.archive.org/web/20240210053551/
https://www.facebook.com/100079376388290/videos/375321368476505?_rdc=1&_rdr%2A
https://www.youtube.com/watch?v=V3NQXwl8quo
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/tokoh/terawan-agus-putranto mailto:cekfakta@tempo.co.id
Publish date : 2024-02-26