Berita
Seorang pembaca meminta Tempo untuk memverifikasi konten yang diklaim memperlihatkan hasil pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang janggal di website KPU, https://cekdptonline.kpu.go.id/, sebelum Pemilu 2024. Konten ini pernah beredar di WhatsApp, Facebook, serta akun Twitter ini, ini dan ini.
Unggahan-unggahan itu menjelaskan percobaan pencarian DPT menggunakan angka acak sebanyak 16 digit, yang biasanya seharusnya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor paspor.
Seharusnya angka acak seperti 0000000000000000, 2222222222222222, 4444444444444444, dan 55555555555555555, tidak memunculkan hasil karena diyakini tidak ada NIK seperti itu. Namun sistem informasi KPU menampilkan data penduduk dalam DPT ketika dicari dengan angka-angka tersebut.
Namun, benarkah ada kejanggalan seperti itu pada laman cek DPT online KPU?
HASIL CEK FAKTA
Beberapa media telah mencoba mengecek beberapa nomor 16 digit melalui laman KPU Di antaranya Bisnis.com dan Kompas.id yang mencoba angka-angka seperti itu dan mendapatkan hasil data pemilih. Bisnis.com mencoba angka 3333333333333333, tanggal 13 Februari 2024, dan menemukan data orang berupa nama dan alamatnya.
Kompas.id mencoba angka 2222222222222222, 3333333333333333, 4444444444444444, dan 5555555555555555, pada tanggal 14 Februari 2024 pagi hari, dan sistem informasi KPU sudah tidak menyediakan hasil data apapun.
Namun, ketika mencoba dengan angka 8888888888888888, mendapatkan hasil data pemilih yang mendapat tempat mencoblos di TPS 006 Kelurahan Sapta Mulia, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Tempo mencoba melakukan pencarian DPT dengan cara yang sama pada Rabu, 14 Februari 2024 sore hari, dan sudah tidak mendapati tayangan data seperti di media sosial.
Demikian juga Associate Professor of Data Science, Monash University, Derry Wijaya, yang tidak bisa mengkonfirmasi dugaan kejanggalan tersebut. Namun, secara teknis ada beberapa kemungkinan data janggal itu bisa ditampilkan laman KPU.
Derry mengatakan bahwa kemungkinan data yang ditampilkan merupakan datadummy yang belum dihapus oleh pengembang aplikasiwebsite KPU tersebut. Data dummy adalah data palsu yang biasa digunakanprogrammer untuk mengetes jalannyasoftware yang sedang dibuat.
“Kemungkinan itu datadummy, bisa juga. Dan (sekarang) sudah di-remove oleh KPU. Kemungkinan karena ketahuan jadi sudah di-delete,” kata Derry pada Tempo melalui pesan, Rabu, 14 Februari 2024.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa munculnya data janggal dalam laman pengecekan DPT KPU dengan beberapa angka sebanyak 16 digit adalah klaim yangsebagian benar.
Bisnis.com dan Kompas.id sempat mencoba dan menghasilkan data pemilih DPT seperti dalam gambar yang beredar di media sosial. Namun, pencarian dengan cara yang sama kini tidak lagi memunculkan data pemilih, yang diduga data tersebut adalah datadummy yang kini telah dihapus oleh KPU.
Rujukan
https://cekdptonline.kpu.go.id/
https://www.facebook.com/photo/?fbid=776975911155060&set=a.428422492677072
https://twitter.com/Mardiantapa/status/1757427559632142720
https://twitter.com/Miduk17/status/1757416880233734366
Publish date : 2024-02-21