Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini dan ini, yang diklaim sebagai momen Presiden Jokowi tengah bagi-bagi amplop berisi uang saat masa kampanye Pemilu 2024 untuk memenangkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
Video memperlihatkan Presiden Jokowi membagikan amplop putih kepada sejumlah tukang becak yang sedang mangkal atau menunggu penumpang berbaris di pinggir jalan. Video itu juga diberi narasi “Beeh ... JKW MONEY POLITIC BIAR GIBRAN TERPILIH. VIRALKAN KE SELURUH PENJURU. ????????”
Namun, benarkah video yang memperlihatkan Presiden Jokowi bagi-bagi amplop itu terjadi pada masa kampanye 2024?
HASIL CEK FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut memang benar saat Presiden Joko Widodo membagikan amplop putih pada tukang becak. Namun peristiwa dalam video itu terjadi pada 9 April 2023, sebelum masa kampanye Pemilu 2024 yang dimulai 28 November 2023.
Sumber: akun YouTube Kompas.com, 9 April 2023
Video yang identik pernah ditayangkan oleh Kompas.com pada 9 April 2023 berjudul “Blusukan di Solo, Presiden Jokowi Bagi-bagi Uang dan Sembako”.
Berita tersebut menjelaskan Presiden Jokowi, yang ditemani istrinya Iriana, dan cucunya Jan Ethes Srinarendra, sedang membagikan amplop berisi uang dan sembako di Pasar Kembang dan Pasar Kadipolo, Kota Solo, Jawa Tengah.
Penerimanya dari kalangan tukang becak, tukang parkir dan warga sekitar. IDN Times mengunggah foto tas sembako yang dibagikan dalam kegiatan itu, yang bertuliskan ‘Bantuan Presiden Republik Indonesia.’
Kegiatan tersebut terjadi sebelum pencalonan Gibran sebagai cawapres mendampingi Prabowo.
Kucuran Bansos Jelang Pemilu
Meskipun narasi terkait video yang beredar keliru, namun kucuran bantuan sosial (bansos) oleh Presiden Jokowi di masa mendekati Pilpres 2024, diduga bermotif politis, sebagaimana hasil reportase Majalah Tempo edisi Minggu, 21 Januari 2024.
Seorang kolega Menteri Keuangan Sri Mulyani, kepada Tempo mengatakan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diminta Presiden Jokowi menyiapkan anggaran bansos setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibacakan tanggal 16 Oktober 2023, membuka jalan bagi Gibran menjadi cawapres.
Bansos yang disebut bantuan El Nino itu awalnya akan dibagikan sebesar Rp 500 ribu per bulan kepada setiap penerimanya. Namun Sri Mulyani disebut keberatan karena akan membebani anggaran negara, sehingga jumlahnya menjadi Rp 200 ribu per penerima per bulan.
Terkait jumlah anggaran yang dipakai, Sri Mulyani dalam konferensi pers pada 25 Oktober 2023, mengatakan bahwa untuk pembagian sampai akhir tahun jumlahnya RP 7,52 trilun. Ditambah lagi bantuan beras per 10 kg, dengan anggaran Rp 2,67 triliun.
Guru besar pertanian Institut Pertanian Bogor (TPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan bahwa bantuan El Nino sesungguhnya sudah tidak relevan, sebab dampak El Nino yang memperpanjang kemarau sesungguhnya telah berakhir.
Presiden Jokowi dikabarkan kembali mendesak Sri Mulyani untuk menyiapkan anggaran bansos yang akan dibagikan segera, sampai Juni 2024, alias sampai jadwal Pilpres 2024 putaran kedua selesai. Kabar itu sudah sampai di kalangan anggota DPR-RI.
Lima politikus dari partai pendukung Prabowo-Gibran, mengatakan pada Tempo, bahwa pembagian bansos pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 itu memang bertujuan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Bansos dibagikan di wilayah yang elektabilitas Prabowo-Gibran masih rendah.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, menolak tudingan tersebut. Ari mengatakan bansos tersebut merupakan program yang disetujui DPR-RI.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Presiden Jokowi bagi-bagi amplop ke tukang becak saat masa kampanye 2024, adalahsebagian benar.
Rujukan
https://www.youtube.com/watch?v=md7NlulKDhM
https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/170736/bansos-jokowi-pemilu-2024
Publish date : 2024-02-01