Berita
Klaim Gibran Investasi Di Luar Jawa Sudah 53 Persen, Benarkah?
HASIL CEK FAKTA
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam sesi penyampaian visi dan misi di debat cawapres, Jumat (22/12/2023) mengatakan, bahwa pemerataan itu wajib. Ia menyebut investasi yang ada di luar Pulau Jawa sudah ada 53 persen.
"Lapangan pekerjaan pemerataan pembangunan itu wajib. Sekarang investasi yang di luar Jawa ada 53 persen, pembangunan IKM yang akan berkelanjutan ini akan membuka. Pertumbuhan ekonomi baru akan membuka akses dan juga konektivitas sekaligus membuka lapangan kerja," ujar Gibran dalam sesi debat cawapres.
Lantas benarkah klaim dari Gibran Rakabuming Raka itu?
Pakar ekonomi dari Universitas Pendidikan Ganesha, Putu Sukma Kurniawan mengatakan, secara wilayah, luar Pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk. Porsinya mencapai 51 persen atau setara Rp 190,9 triliun dari investasi sembilan bulan pertama tahun 2023.
Angka di atas naik 14,7 persen secara tahunan dan 4,9 persen secara kuartal atau qtq.
Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 183,5 triliun, tumbuh 29,7 persen yoy dan 9,4 persen secara qtq. Realisasi tersebut setara dengan 49,0 persen dari total investasi kuartal III 2023.
Sementara itu, Alexander Michael Tjahjadi dari Think Policy Indonesia mengatakan, tepatnya investasi di luar Pulau Jawa mencapai 52,3 persen.
Namun, secara nominal, di antara provinsi di luar Jawa, Sulawesi Tengah muncul sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi yaitu Rp 26,6 triliun (US$1,7 miliar).
"Namun, nilai tersebut masih di bawah Jawa Barat yang mencapai Rp 53,7 triliun (US$3,5 miliar)," katanya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Neni Susilawati memaparkan pada tahun 2022, realisasi investasi di Indonesia memang telah mencapai poin di mana 53% dari total investasi berlokasi di luar Pulau Jawa. Hal itu menurut data dan pernyataan dari beberapa sumber:
1. Realisasi Investasi 2022. Dilaporkan bahwa realisasi investasi di tahun 2022 mencapai Rp 1.207 triliun, dengan 53% di antaranya berada di luar Pulau Jawa. Capaian ini melampaui target investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk tahun tersebut
2. Pernyataan Presiden Joko Widodo: Presiden Jokowi sendiri telah menyampaikan bahwa investasi yang masuk ke daerah luar Pulau Jawa telah mencapai 53%. Beliau menekankan bahwa sebaran investasi ini menggambarkan telah terjadinya pemerataan ekonomi. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dengan 53% investasi berada di luar Jawa (dan hanya 47% di Jawa), ini menunjukkan adanya potensi pemerataan ekonomi tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa.
3. Dampak Positif Pemerataan Investasi: Kondisi di mana lebih dari 50% investasi berada di luar Jawa dianggap sebagai hasil positif dari pembangunan yang telah dilakukan, serta memberi indikasi pemerataan ekonomi yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Dari informasi ini, dapat disimpulkan bahwa investasi di luar Pulau Jawa memang telah mencapai angka 53% pada tahun 2022, yang merupakan langkah signifikan dalam mencapai pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Lapangan pekerjaan pemerataan pembangunan itu wajib. Sekarang investasi yang di luar Jawa ada 53 persen, pembangunan IKM yang akan berkelanjutan ini akan membuka. Pertumbuhan ekonomi baru akan membuka akses dan juga konektivitas sekaligus membuka lapangan kerja," ujar Gibran dalam sesi debat cawapres.
Lantas benarkah klaim dari Gibran Rakabuming Raka itu?
Pakar ekonomi dari Universitas Pendidikan Ganesha, Putu Sukma Kurniawan mengatakan, secara wilayah, luar Pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk. Porsinya mencapai 51 persen atau setara Rp 190,9 triliun dari investasi sembilan bulan pertama tahun 2023.
Angka di atas naik 14,7 persen secara tahunan dan 4,9 persen secara kuartal atau qtq.
Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 183,5 triliun, tumbuh 29,7 persen yoy dan 9,4 persen secara qtq. Realisasi tersebut setara dengan 49,0 persen dari total investasi kuartal III 2023.
Sementara itu, Alexander Michael Tjahjadi dari Think Policy Indonesia mengatakan, tepatnya investasi di luar Pulau Jawa mencapai 52,3 persen.
Namun, secara nominal, di antara provinsi di luar Jawa, Sulawesi Tengah muncul sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi yaitu Rp 26,6 triliun (US$1,7 miliar).
"Namun, nilai tersebut masih di bawah Jawa Barat yang mencapai Rp 53,7 triliun (US$3,5 miliar)," katanya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Neni Susilawati memaparkan pada tahun 2022, realisasi investasi di Indonesia memang telah mencapai poin di mana 53% dari total investasi berlokasi di luar Pulau Jawa. Hal itu menurut data dan pernyataan dari beberapa sumber:
1. Realisasi Investasi 2022. Dilaporkan bahwa realisasi investasi di tahun 2022 mencapai Rp 1.207 triliun, dengan 53% di antaranya berada di luar Pulau Jawa. Capaian ini melampaui target investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk tahun tersebut
2. Pernyataan Presiden Joko Widodo: Presiden Jokowi sendiri telah menyampaikan bahwa investasi yang masuk ke daerah luar Pulau Jawa telah mencapai 53%. Beliau menekankan bahwa sebaran investasi ini menggambarkan telah terjadinya pemerataan ekonomi. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dengan 53% investasi berada di luar Jawa (dan hanya 47% di Jawa), ini menunjukkan adanya potensi pemerataan ekonomi tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa.
3. Dampak Positif Pemerataan Investasi: Kondisi di mana lebih dari 50% investasi berada di luar Jawa dianggap sebagai hasil positif dari pembangunan yang telah dilakukan, serta memberi indikasi pemerataan ekonomi yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Dari informasi ini, dapat disimpulkan bahwa investasi di luar Pulau Jawa memang telah mencapai angka 53% pada tahun 2022, yang merupakan langkah signifikan dalam mencapai pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
KESIMPULAN
Dari informasi ini, dapat disimpulkan bahwa investasi di luar Pulau Jawa memang telah mencapai angka 53% pada tahun 2022, yang merupakan langkah signifikan dalam mencapai pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
Publish date : 2023-12-22