Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Desember 2023.
Klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak berupa tulisan sebagai berikut.
"Bismillah, Indonesia menjadi negara uji coba nyamuk Wolbachia.
Wolbachia sendiri merupakan bakteri simbiotik yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk nyamuk.
Dampak buruknya kita akan kena radang otak.
Tonton sampai kelar, salah satu dampak dari utang negara, Indonesia mudah di setir negara pemberi utang.
Apa nda bahaya Tah !!!!"
Benarkah nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak, dalam artikel berjudul "Guru Besar UI Jelaskan Bakteri Wolbachia Tidak Menginfeksi Manusia" yang dimuat situs Liputan6.com, Guru Besar Ilmu Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia Prof Anom Bowolaksono menjelaskan, bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia. Lebih lanjut, Anom mengatakan, bakteri tersebut merupakan bakteri alami yang terdapat di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.
Anom juga menjelaskan, nyamuk yang telah berbakteri Wolbachia tidak berkaitan dengan penyakit radang otak atau Japanese encephalitis seperti yang belakangan banyak menjadi perbincangan di media sosial.
Dia menjelaskan, radang otak Japanese encephalitis memang disebarkan oleh nyamuk, namun jenisnya berbeda dari nyamuk penyebab DBD. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit radang otak tersebut adalah nyamuk Culex.
Dalam artkel berjudul "Apakah Nyamuk Wolbachia Berbahaya? Ini Kata Peneliti UGM" yang dimuat Liputan6.com, pada 21 November 2023, Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Riris Andono Ahmad mengatakan nyamuk Wolbachia aman bagi manusia. Nyamuk jenis ini tidak bisa menginfeksi manusia.
Bahkan, bakteri Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik. Wolbachia adalah bakteri yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk lalat, lebah, kupu-kupu, dan nyamuk.
Teknologi ini terbukti ampuh untuk menurun kasus demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77,1 persen.
Bahkan, teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.
KESIMPULAN
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak tidak benar.
Nyamuk yang telah berbakteri Wolbachia tidak berkaitan dengan penyakit radang otak atau Japanese encephalitis seperti yang belakangan banyak menjadi perbincangan di media sosial.
Dia menjelaskan, radang otak Japanese encephalitis memang disebarkan oleh nyamuk, namun jenisnya berbeda dari nyamuk penyebab DBD. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit radang otak tersebut adalah nyamuk Culex.
Publish date : 2023-12-22