Berita
Anies Sebut Penembakan Harun Rasyid Tak Selesai
HASIL CEK FAKTA
Melansir Liputan6, diakses Selasa (12/12/2023), Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Musyafak, mengungkap hasil autopsi Harun Rasyid memperlihatkan Harun tewas akibat luka tembak dari lengan kiri atas yang menembus ke dada.
“Ya, hasil autopsi luka tembak. Luka tembaknya dari lengan kiri atas menembus dada,” ujar Musyafak, Jumat (31/5/2019). Disinggung apa jenis peluru yang menembus hingga menewaskan korban, Musyafak mengaku belum bisa memastikan.
Investigasi Polri menyebut ciri fisik pelaku berpostur sekiranya 170 cm. Sebab, dijelaskan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, arah tembakan terhadap sasaran miring dengan jarak 11 meter. Sehingga, kata Suyudi, pelaku harus memiliki postur tubuh yang tinggi untuk melihat target.
“Karena (lokasi) arahnya miring, kemudian arahnya (dari lintasan peluru) lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini juga agak tinggi,” kata Kombes Suyudi di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).
Selain perkiraan tinggi badan, polisi juga menduga penembak Harun Rasyid berbadan kurus, rambut lurus agak panjang, dan warna kulit wajah agak hitam. “Ciri-ciri ini berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa,” jelas Suyudi.
Sementara, kata Suyudi, polisi telah melakukan otopsi terhadap jasad Harun Rasyid. Hasilnya, ada temuan proyektil peluru berukuran 9×17 mm. Namun dia membantah jika proyektil tersebut berasal dari selongsong senjata milik Polri. “Diduga itu dari senjata non-organik Polri,” tandas Suyudi.
Melansir laman Indozone.id yang dipublikasikan di pada Rabu (20/1/2019), diakses Selasa (12/12/2023), pelaku penembak Harun masih belum terungkap. Keluarga Harun bahkan sempat sama sekali tidak tahu hasil otopsi terhadap jasad anak mereka.
“Ya, hasil autopsi luka tembak. Luka tembaknya dari lengan kiri atas menembus dada,” ujar Musyafak, Jumat (31/5/2019). Disinggung apa jenis peluru yang menembus hingga menewaskan korban, Musyafak mengaku belum bisa memastikan.
Investigasi Polri menyebut ciri fisik pelaku berpostur sekiranya 170 cm. Sebab, dijelaskan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, arah tembakan terhadap sasaran miring dengan jarak 11 meter. Sehingga, kata Suyudi, pelaku harus memiliki postur tubuh yang tinggi untuk melihat target.
“Karena (lokasi) arahnya miring, kemudian arahnya (dari lintasan peluru) lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini juga agak tinggi,” kata Kombes Suyudi di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).
Selain perkiraan tinggi badan, polisi juga menduga penembak Harun Rasyid berbadan kurus, rambut lurus agak panjang, dan warna kulit wajah agak hitam. “Ciri-ciri ini berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa,” jelas Suyudi.
Sementara, kata Suyudi, polisi telah melakukan otopsi terhadap jasad Harun Rasyid. Hasilnya, ada temuan proyektil peluru berukuran 9×17 mm. Namun dia membantah jika proyektil tersebut berasal dari selongsong senjata milik Polri. “Diduga itu dari senjata non-organik Polri,” tandas Suyudi.
Melansir laman Indozone.id yang dipublikasikan di pada Rabu (20/1/2019), diakses Selasa (12/12/2023), pelaku penembak Harun masih belum terungkap. Keluarga Harun bahkan sempat sama sekali tidak tahu hasil otopsi terhadap jasad anak mereka.
KESIMPULAN
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Musyafak, mengungkap hasil autopsi Harun Rasyid memperlihatkan Harun tewas akibat luka tembak dari lengan kiri atas yang menembus ke dada. pelaku penembak Harun masih belum terungkap. Keluarga Harun bahkan sempat sama sekali tidak tahu hasil otopsi terhadap jasad anak mereka.
Rujukan
Publish date : 2023-12-12