Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati dokumen reshuffle menteri dan kepala lembaga negara, informasi tersebut dibagikan lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim menteri dan pejabat yang akan direshuffle berupa daftar terdapat 13 menteri dan kepala lembaga pemerintah Kabinet Jokowi yang bakal berganti. Surat tersebut bertanda tangan Mensesneg Pratikno.
Daftar nama menteri dan kepala lembaga pemerintah tersebut di antaranya Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto digantikan Indrajaya Murod, Menteri ESDM Arifin Tasrif digantikan oleh TB Muhammad Sulaiman, Menseskab Pramono Anung digantikan Yandri Susanto.
Selanjutnya, Menkumham Yasonna Laoly juga direshuffle digantikan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Sosial Tri Rismaharini digantikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Menpan RB Abdullah Azwar Anas dari PDIP ikut kena reshuffle. Anas digantikan Ibnu Susilo. Menpora Dito Ariotedjo digantikan Ilham Permana.
Bahlil Lahadalia juga dicopot dari posisi Menteri Investasi/Kepala BPKM digantikan Andi Sapran. Menteri berikutnya yang direshuffle adalah Menko Polhukam Mahfud MD digantikan Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Mendikbudristek Nadiem Makarim adalah nama berikutnya yang direshuffle Jokowi. Posisi Nadiem diisi Kadarsah Suryadi.
Kemudian, Jenderal Agus Subiyanto baru dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun. Nama terakhir adalah Kepala BIN Budi Gunawan digantikan Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Benarkah dokumen reshuffle menteri dan kepala lembaga negara? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com pun menelusuri dokumen reshuffle menteri dan kepala lembaga negara ini. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan, saat ini beredar hoaks berupa sebuah dokumen reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang telah diusulkan dan disetujui Presiden.
"Dapat dipastikan dokumen tersebut hoaks, mengandung informasi yang tidak benar/bohong," kata Nezar.
Atas meningkatnya peredaran hoaks yang terjadi belakangan ini, Nezar pun mengimbau masyarakat untuk lebih jeli sebelum mempercayai informasi, dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat terlebih dahulu.
"Mengingat banyaknya hoaks dan kabar bohong yang beredar belakangan ini, kami menghimbau agar publik melakukan check and recheck dan tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber yang resmi dan kredibel," tutur Nezar.
KESIMPULAN
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, dokumen reshuffle menteri dan kepala lembaga negara tidak benar.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan, saat ini beredar hoaks berupa sebuah dokumen reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang telah diusulkan dan disetujui Presiden.
Publish date : 2023-11-22