Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“2,300 orang telah meninggal dan lebih dari 10,000 orang hilang setelah banjir yang mematikan di Derna, Libya.
Bencana terjadi setelah bendungan di Derna jebol. Kota ini telah dinyatakan sebagai zona bencana”.
“2,300 orang telah meninggal dan lebih dari 10,000 orang hilang setelah banjir yang mematikan di Derna, Libya.
Bencana terjadi setelah bendungan di Derna jebol. Kota ini telah dinyatakan sebagai zona bencana”.
HASIL CEK FAKTA
Akun Twitter bercentang biru @AfricaFactsZone (Africa Facts Zone) mengunggah video yang memperlihatkan banjir bandang. Video tersebut diklaim sebagai bencana banjir mematikan di Derna, Libya, yang menyebabkan 2,300 orang meninggal dunia dan lebih dari 10,000 orang dinyatakan hilang.
Cuitan dan video yang diunggah pada 12 September tersebut telah disukai hampir 1,500 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 700 kali, serta telah dilihat hampir 250,000 kali.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex Video Search, video tersebut telah banyak diunggah di internet sejak tujuh tahun yang lalu, terutama di kanal YouTube. Salah satu pengguna YouTube bernama “أبو غازي” mengunggah video serupa dengan judul dan penjelasan menggunakan Bahasa Arab. Video tersebut, jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, memiliki judul sebagai berikut:
“Banjir Wadi Al-Farsha, Tihama Qahtan, Insha Allah”.
Tihama Qahtan, jika dicari dengan Google, merupakan salah satu kota di Saudi Arabia. Terlebih lagi, video yang sama persis juga diunggah pengguna YouTube lain bernama “أبوأمجاد اليزيدي” dengan judul video yang sama yang menyebutkan Banjir Wadi Al-Farsha di Tihama Qahtan. Kedua video tersebut diunggah pada 2016.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @AfricaFactsZone (Africa Facts Zone) merupakan konteks yang salah.
Cuitan dan video yang diunggah pada 12 September tersebut telah disukai hampir 1,500 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 700 kali, serta telah dilihat hampir 250,000 kali.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex Video Search, video tersebut telah banyak diunggah di internet sejak tujuh tahun yang lalu, terutama di kanal YouTube. Salah satu pengguna YouTube bernama “أبو غازي” mengunggah video serupa dengan judul dan penjelasan menggunakan Bahasa Arab. Video tersebut, jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, memiliki judul sebagai berikut:
“Banjir Wadi Al-Farsha, Tihama Qahtan, Insha Allah”.
Tihama Qahtan, jika dicari dengan Google, merupakan salah satu kota di Saudi Arabia. Terlebih lagi, video yang sama persis juga diunggah pengguna YouTube lain bernama “أبوأمجاد اليزيدي” dengan judul video yang sama yang menyebutkan Banjir Wadi Al-Farsha di Tihama Qahtan. Kedua video tersebut diunggah pada 2016.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @AfricaFactsZone (Africa Facts Zone) merupakan konteks yang salah.
KESIMPULAN
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konteks yang salah. Video tersebut merupakan banjir di Saudi Arabia yang terjadi pada 2016, bukan banjir bandang di Libya yang terjadi baru-baru ini.
Konteks yang salah. Video tersebut merupakan banjir di Saudi Arabia yang terjadi pada 2016, bukan banjir bandang di Libya yang terjadi baru-baru ini.
Rujukan
Publish date : 2023-09-26