Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Agustus 2023.
Berikut isi postingannya:
"WARNING...!!! WOW..., TERNYATA PRODUKSI BERAS SINTETIS/BERAS PALSU/BERAS PLASTIC ASAL RRC CINA KOMUNIS SUDAH MULAI DI DISTRIBUSIKAN KE SELURUH WILAYAH INDONESIA..., INI TERULANG KEMBALI TERJADI KARENA TARGETNYA MAU MEMBUNUH MASSAL PERLAHAN, TAPI PASTI' SELURUH RAKYAT INDONESIA DENGAN CARA GENOSIDA PADA BAHAN-² MAKANAN POKOK KEBUTUHAN SEHARI-HARI KITA RAKYAT INDONESIA* WASPADA...!!! BILA MASIH ADA DIDALAM HATI & DIRI ANDA JIWA' PATRIOTISME CINTAI NKRI/ JIHAD FISABILILLAAH VIRALKAN VIDEO INI KE SELURUH PELOSOK NEGERI..."
Postingan itu disertai video seorang TNI sedang mempertanyakan keaslian beras di sebuah warung makan.
Lalu benarkah video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia?
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang terkait dengan postingan. Artikel itu tayang di Liputan6.com pada 9 Januari 2020 dengan judul "Akhir Video Viral Beras Palsu Oknum TNI".
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Plt Kadis Ketahanan Pangan Kota Kendari, Made Guyasa. Ia menjelaskan beras dalam video itu merupakan beras resmi yang beredar di pasaran. Dia menambahkan, beras itu aman dikonsumsi berdasarkan pernyataan ahli Balitbang Kementan RI di Jakarta, Djoko Said Darmajati.
"Beras dalam video mengandung zat Amilopektin dan Amilosa diatas 25 persen," kata Made Guyasa.
Dia menjelaskan, semakin tinggi kandungan amilopektin dalam beras, maka nasi akan mudah melenting saat dibanting. Beras jenis ini, bisa dengan mudah ditemui di pasaran.
"Sejauh ini beras yang ditemui tidak mengandung boraks, formalin atau bahan berbahaya lain, sehingga aman dikonsumsi," katanya.
Di sisi lain sosok seorang TNI dalam video tersebut bernama Kopda Harmin. Ia juga mengklarifikasi dan meminta maaf atas beredarnya video tersebut.
KESIMPULAN
Video pesan berantai yang menyebut adanya peredaran beras palsu asal China di Indonesia adalah tidak benar.
Rujukan
Publish date : 2023-09-01