Berita
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam debat Capres kedua yang dipandu oleh moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki yang digelar hari ini, Minggu (17/2) mengklaim Bank Dunia mengatakan tidak adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Prabowo menyampaikan dalam segmen 2 debat capres saat merespon calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan menyebutkan pembangunan Indonesia tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan masyarakat.
"kalau kita pelajari dan kalau kita lihat sekarang dalam laporan-laporan bank dunia yang terakhir-terakhir, justru mengatakan bahwa hampir tidak kelihatan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi kita secara real daripada pembangunan infrastruktur ," kata Prabowo saat segmen 2 berlangsung di Debat kedua, Minggu (17/2).
Prabowo menyampaikan dalam segmen 2 debat capres saat merespon calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan menyebutkan pembangunan Indonesia tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan masyarakat.
"kalau kita pelajari dan kalau kita lihat sekarang dalam laporan-laporan bank dunia yang terakhir-terakhir, justru mengatakan bahwa hampir tidak kelihatan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi kita secara real daripada pembangunan infrastruktur ," kata Prabowo saat segmen 2 berlangsung di Debat kedua, Minggu (17/2).
HASIL CEK FAKTA
Memasuki awal tahun, Bank Dunia tiba-tiba mengeluarkan keterangan resmi pada Selasa (1/1) berupa klarifikasi atas laporan terkait proses perencanaan dan penganggaran infrastruktur di Indonesia. Bank Dunia menyebut laporan yang menjadi bahan diskusi di media sosial dan beberapa media itu sudah kedaluwarsa karena disusun pada 2014 lalu.
Dalam waktu yang tak jauh berbeda,CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP). Dalam dokumen tersebut tertulis waktu laporan tersebut disusun pada Juni 2018.
Bank Dunia dalam laporan tersebut, antara lain mengkritisi kualitas proyek infrastruktur yang rendah, pembangunan infrastruktur yang didomonasi BUMN, hingga tarif listrik yang dinilai terlampau murah.
CNNIndonesia.com pun telah meminta konfirmasi perihal laporan tersebut. Namun, hingga akhirnya beberapa berita dipublikasikan pada Jumat (4/1), Bank Dunia belum juga memberikan respons, meski membenarkan keberadaan laporan tersebut.
Pada Senin (7/1), akhirnya Bank Dunia mengeluarkan keterangan resmi merespons pemberitaan CNNINdonesia.com. Bank Dunia mengaku pihaknya memang menyusun laporan tersebut bekerja sama dengan pemerintah. Namun, laporan itu disebut belum final.
Sebelumnya, Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 akan mencapai 5,2 persen atau relatif sama dengan proyeksi pemerintah sebsar 5,14-5,21 persen.
Menurut Bank Dunia, meskipun ketidakpastian global meningkat, pandangan terhadap ekonomi Indonesia terus positif dengan pertumbuhan PDB riil Indonesia menjadi 5,3 persen pada
Menurut laporan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima kuartal terakhir (sejak kuartal III-2017) terutama akibat menggeliatnya sektor pertambangan dan infrastruktur. Faktor pendorongnya antara lain pulihnya investasi di sektor swasta yang membentuk peningkatan modal tetap bruto.
Dalam waktu yang tak jauh berbeda,CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP). Dalam dokumen tersebut tertulis waktu laporan tersebut disusun pada Juni 2018.
Bank Dunia dalam laporan tersebut, antara lain mengkritisi kualitas proyek infrastruktur yang rendah, pembangunan infrastruktur yang didomonasi BUMN, hingga tarif listrik yang dinilai terlampau murah.
CNNIndonesia.com pun telah meminta konfirmasi perihal laporan tersebut. Namun, hingga akhirnya beberapa berita dipublikasikan pada Jumat (4/1), Bank Dunia belum juga memberikan respons, meski membenarkan keberadaan laporan tersebut.
Pada Senin (7/1), akhirnya Bank Dunia mengeluarkan keterangan resmi merespons pemberitaan CNNINdonesia.com. Bank Dunia mengaku pihaknya memang menyusun laporan tersebut bekerja sama dengan pemerintah. Namun, laporan itu disebut belum final.
Sebelumnya, Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 akan mencapai 5,2 persen atau relatif sama dengan proyeksi pemerintah sebsar 5,14-5,21 persen.
Menurut Bank Dunia, meskipun ketidakpastian global meningkat, pandangan terhadap ekonomi Indonesia terus positif dengan pertumbuhan PDB riil Indonesia menjadi 5,3 persen pada
Menurut laporan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima kuartal terakhir (sejak kuartal III-2017) terutama akibat menggeliatnya sektor pertambangan dan infrastruktur. Faktor pendorongnya antara lain pulihnya investasi di sektor swasta yang membentuk peningkatan modal tetap bruto.
KESIMPULAN
Klaim Prabowo belum dapat dibenarkan karena Bank Dunia masih belum menyelesaikan laporan secara keseluruhan
Rujukan
Publish date : 2019-02-17