Berita
Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan narasi Dr Anthony Fauci menyatakan orang yang terkena Covid-19 berarti tidak perlu mendapat vaksin Covid-19, apalagi mendapatkan vaksin booster.
Pernyataan itu diklaim berasal dari Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dari tahun 1984 hingga 2022 tersebut.
“Vaksin terbaik adalah terkena infeksi kata Dr. Anthony Fauci. Jadi kalau org sdh terkena COVID berarti tidak perlu di vaksin apalagi diboosterkan. Ini beneran Science bukan HOAX”
Video yang diunggah pada 4 Januari 2023 ini, disukai 7,7 ribu, mendapatkan 2 ribu komentar dan ditonton 363 ribu kali oleh pengguna Facebook.
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tempo, pernyataan Dr. Anthony Fauci tersebut terjadi pada 2004 dan tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Narasi tersebut juga tidak menyertakan konteks situasi saat itu.
Potongan video yang diunggah ke Instagram tersebut berasal dari video wawancara Steve Scully dari jaringan TV C Span dengan Dr Anthony Fauci pada tanggal 1 Oktober 2004 dalam program Washington Journal. Wawancara interaktif televisi ini terkait wabah flu pada bulan Februari dan Mei 2004 di Amerika Serikat. Saat itu, Anthony Fauci membahas tentang kurangnya stok vaksinasi influenza, upaya untuk mengembangkan vaksin baru, serta produsen vaksin Inggris yang tidak dapat memasok vaksin ke AS.
Saat wawancara itu, Dr Anthony Fauci menjawab pertanyaan seorang penelepon yang mengalami flu selama 14 hari. Penelpon kemudian bertanya apakah ia masih perlu mendapatkan vaksinasi. Pada menit 00:29:19, Dr. Fauci menjawab, "ya tidak, jika terkena flu selama 14 hari, dia terlindungi seperti yang bisa dilakukan siapa pun, karena vaksinasi terbaik adalah terinfeksi flu, sehingga tidak membutuhkan vaksin flu lagi," kata Fauci.
Selain itu, Anthony Fauci juga berbicara tentang upaya pemerintah untuk mengimpor pasokan vaksin dari produsen lain. Dengan keterbatasan tersebut, Anthony Fauci merekomendasikan agar vaksin yang tersedia diprioritaskan untuk pasien berisiko tinggi. Sedangkan pasien yang beresiko sedang tidak perlu mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi Covid-19
Dilansir WHO, hingga tanggal 13 Januari 2023, terdapat 755.703.002 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dengan lebih dari 6 juta kematian. Vaksinasi Covid-19, per tanggal 30 Januari 2023, telah mencapai total 13 juta lebih dosis vaksin.
Berdasarkan riset yang dilakukan CDC pada tahun 2021, vaksin COVID-19 aman dan efektif mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian. Orang yang divaksinasi penuh atau sebagian mengalami gejala lebih ringan dan lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Dilansir John Hopkins Medicine, tingkat kematian COVID-19 diperkirakan 10 kali lebih tinggi daripada kebanyakan jenis flu. Penanganan pasien Covid-19 dan flu biasa juga sangat berbeda. Perawatan untuk COVID-19 tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk gejala ringan, istirahat di rumah dan minum obat penurun panas seringkali sudah cukup. Namun dalam kasus parah yang memerlukan rawat inap, dengan perawatan yang mungkin termasuk obat intravena, oksigen tambahan, bantuan ventilasi, dan tindakan pendukung lainnya.
Sedangkan dalam penanganan flu, obat antivirus yang dimasukan melalui mulut dapat mengatasi gejala dan terkadang mempersingkat durasi penyakit. Karena diberikan melalui mulut, terapi antivirus ini dapat diresepkan untuk pasien di rumah atau di rumah sakit.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa potongan video dan narasi bahwa video Dr Anthony Fauci yang menyatakan seseorang yang telah terinfeksi Covid-19 maka tak memerlukan vaksin dan vaksin booster adalah menyesatkan.
Potongan video tersebut berkaitan dengan vaksinasi flu akibat wabah flu yang terjadi pada tahun 2004, sedangkan Covid-19 terjadi tahun 2020. Pernyataan "Vaksin paling ampuh adalah terkena infeksi" tanpa penjelasan yang lengkap berpotensi menyesatkan.
Pernyataan Dr Anthony Fauci yang diunggah akun Instagram itu, menjawab pertanyaan seorang penelepon yang mengalami flu selama 14 hari dan apakah masih perlu mendapatkan vaksinasi. Pernyataan tersebut tidak ada kaitannya dengan COVID-19.
Rujukan
https://www.instagram.com/reel/CnhbzOzrQJn/
https://www.cdc.gov/media/releases/2021/s0806-vaccination-protection.html
Publish date : 2023-02-14