Berita
“Kembali Buat Geger 😱😡 Puluhan Orang ‘j0get ‘ didalam mesjid sambil teriak lafadz Allah”.
HASIL CEK FAKTA
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: tautan yang dibagikan berisi konten situs yang menggunakan narasi pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2019 dan 2018 lalu. BUKAN “joget sambil teriak lafadz Allah”, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman “Ratik Tagak”. Gerakan di luar salat saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan, tradisi budaya dari Minang yang sudah ditetapkan sebagai WBTb (Warisan Budaya Takbenda) sejak tahun 2018.
Salah satu video dengan segmen video dan narasi yang mirip, Truk Excavator di YouTube pada 8 Juni 2020: “Heboh Puluhan Orang ‘Joget’ di Dalam Masjid Sambil Teriak Lafaz Allah”.
Hasil pencarian artikel periksa fakta yang sebelumnya di turnbackhoax.id, kata kunci: “ratik tagak”.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya: “Ratik Bosa adalah ritual tradisional salah satu dzikir atai badikia yang bersifat tradisional. ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama Allah secara bersama dan sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan Ratik Tarak karena dilakukan sambil tagak (berdiri) dan ini ada hanya di Rokan Hulu. Ritual Ratik salah satu ritual dzikir yang tetap mendapat tempat di tengah masyarakat. Di zaman modern ini keberadaannya sudha hampir punah jika tidka dilestarikan. Ritual ini memiliki banyak manfaat: sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT karena melakukannya sangat khusyuk; Untuk kesehatan karena Ratik ini banyak melakukan gerakan bahkan gerakannya hampir seperti gerakan salat; Menjalin silaturahmi; Memberikan ketenangan bathin; Membentuk pribadi jadi lebih baik. Dalam pelaksanaan ritual Ratik Bosa dipimpin oleh seorang ketua atau syekh dilakukan dengan berbagai macam ritual di antaranya: Ratik Malenggok (Ratik atau dzikir yang caranya dilenggokkan gerakannya), Ratik Berjalan (Ratik atau dzikir yang gerakannya berjalan bersama-sama keliling daerah), Ratik Duduk (Ratik atau dzikir yang caranya duduk), dan Ratik Tolak Bala.”
Buku Penetapan WBTb 2018.pdf: “Ratik merupakan ritual berbentuk dzikir atau badikia yang bersifat tradisional. Ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama “Allah” secara bersama. Sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan dengan istilah “Ratik Tagak”, karena dilakukan sambil togak (berdiri) yang hanya ada di Rokan Hulu dan juga Rokan Hilir. Keberadaan Ratik sangat erat dengan tradisi Suluk (tarekat) masyarakat Rokan Hulu. Secara umum ada dua jenis pelaksanaan, yaitu: di dalam rumah, untuk dilakukan beberapa orang saja; di luar rumah, yang dapat dilakukan hingga ratusan orang atau lebih. Dalam pelaksanaan ratik, dipimpin oleh seorang Ketua atau Syeh.” (halaman 86).
Salah satu video dengan konteks yang benar, Viral Populer di Youtube: “Ratik Togak atau Dzikir Berdiri merupakan sebuah kegiatan ibadah yang biasa dilakukan jemaah suluk tarekat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Saat Ratik Togak sendiri, para jemaah membaca dzikir sambil bergerak dan tentunya penuh khusuk.”
Salah satu video dengan segmen video dan narasi yang mirip, Truk Excavator di YouTube pada 8 Juni 2020: “Heboh Puluhan Orang ‘Joget’ di Dalam Masjid Sambil Teriak Lafaz Allah”.
Hasil pencarian artikel periksa fakta yang sebelumnya di turnbackhoax.id, kata kunci: “ratik tagak”.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya: “Ratik Bosa adalah ritual tradisional salah satu dzikir atai badikia yang bersifat tradisional. ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama Allah secara bersama dan sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan Ratik Tarak karena dilakukan sambil tagak (berdiri) dan ini ada hanya di Rokan Hulu. Ritual Ratik salah satu ritual dzikir yang tetap mendapat tempat di tengah masyarakat. Di zaman modern ini keberadaannya sudha hampir punah jika tidka dilestarikan. Ritual ini memiliki banyak manfaat: sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT karena melakukannya sangat khusyuk; Untuk kesehatan karena Ratik ini banyak melakukan gerakan bahkan gerakannya hampir seperti gerakan salat; Menjalin silaturahmi; Memberikan ketenangan bathin; Membentuk pribadi jadi lebih baik. Dalam pelaksanaan ritual Ratik Bosa dipimpin oleh seorang ketua atau syekh dilakukan dengan berbagai macam ritual di antaranya: Ratik Malenggok (Ratik atau dzikir yang caranya dilenggokkan gerakannya), Ratik Berjalan (Ratik atau dzikir yang gerakannya berjalan bersama-sama keliling daerah), Ratik Duduk (Ratik atau dzikir yang caranya duduk), dan Ratik Tolak Bala.”
Buku Penetapan WBTb 2018.pdf: “Ratik merupakan ritual berbentuk dzikir atau badikia yang bersifat tradisional. Ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama “Allah” secara bersama. Sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan dengan istilah “Ratik Tagak”, karena dilakukan sambil togak (berdiri) yang hanya ada di Rokan Hulu dan juga Rokan Hilir. Keberadaan Ratik sangat erat dengan tradisi Suluk (tarekat) masyarakat Rokan Hulu. Secara umum ada dua jenis pelaksanaan, yaitu: di dalam rumah, untuk dilakukan beberapa orang saja; di luar rumah, yang dapat dilakukan hingga ratusan orang atau lebih. Dalam pelaksanaan ratik, dipimpin oleh seorang Ketua atau Syeh.” (halaman 86).
Salah satu video dengan konteks yang benar, Viral Populer di Youtube: “Ratik Togak atau Dzikir Berdiri merupakan sebuah kegiatan ibadah yang biasa dilakukan jemaah suluk tarekat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Saat Ratik Togak sendiri, para jemaah membaca dzikir sambil bergerak dan tentunya penuh khusuk.”
KESIMPULAN
Narasi pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2019 dan 2018 lalu. BUKAN “joget sambil teriak lafadz Allah”, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman “Ratik Tagak”. Gerakan di luar salat saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan, tradisi budaya dari Minang yang sudah ditetapkan sebagai WBTb (Warisan Budaya Takbenda) sejak tahun 2018.
Rujukan
https://http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
https://archive.ph/1FhcW (arsip cadangan). [3] turnbackhoax.id,
Publish date : 2022-10-24