Berita
Sebuah akun Facebook mengunggah video yang menunjukkan dua potong daging diletakkan di atas piring secara terpisah. Masing-masing daging diberi keterangan Matt (kiri) dan Komodo (kanan).
Pemisahan itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan daging selama tiga hari pasca digigit manusia dan komodo.
Berikut narasi lengkap keterangan video tersebut:
Yang kiri adalah daging yang digigit manusia, yang kanan adalah daging yang digigit komodo. Bisa kita lihat mengapa air liur komodo sangat berbahaya karena bakterinya sangat ganas!
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi perbedaan kondisi daging bekas digigit manusia dan digigit komodo
Sejak diunggah pada Kamis, 28 Juli 2022 pukul 12.48 WIB sudah ditanggapi 62 ribu kali, 39 kali tayang dan dikomentari dua ribuan netizen.
HASIL CEK FAKTA
Video yang menampilkan dua daging itu merupakan kegiatan Raw Nature dari Animal Planet yang ingin mendemonstrasikan efek racun yang ada pada air liur komodo terhadap daging mentah.
Tim itu mengunjungi Pulau Rinca, sebuah pulau kecil dekat Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Untuk memverifikasi klaim itu, Tim Cek Fakta Tempo awalnya menemukan kata kunci Animal Planet/YouTube. Setelah akun tersebut ditelusuri, didapatkan video berjudul Powerful Komodo Dragons Observed Hunting In The Wild yang diterbitkan pada 12 Mei 2019.
Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019. Kru Raw Nature terlihat sedang menggigit daging
Potongan gambar yang ada di akun ini diambil dari YouTube Animal Planet yang ditampilkan mulai menit ke-5 hingga menit ke-7. Pada rentang waktu itu, salah satu kru Raw Nature terlihat sedang menggigit daging. Kemudian dia meletakkannya pada piring sebelah kiri.
Lalu, dia menyuntikkan dan mengoleskan cairan yang diambil dari komodo ke daging mentah. Daging itu diletakkan di atas piring sebelah kanan. Jadi, daging mentah itu bukan digigit komodo sebagaimana yang dituliskan dalam keterangan video.
Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019. Kru Raw Nature terlihat menyuntikkan cairan yang diambil dari komodo ke dalam daging.
Selanjutnya, pria tersebut meninggalkan lokasi ruangan selama tiga malam, namun di dekat kedua piring itu telah dipasang lampu penerangan dan kamera perekam.
Pasca tiga malam, dia kembali melihat kedua daging. Ternyata terjadi pergantian bentuk. Daging yang disuntik cairan dari komodo terlihat hancur, sementara daging yang digigit kru tadi tidak banyak berubah.
Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019.
Air Liur Komodo
Dikutip dari Tempo, air liur komodo memiliki berbagai bakteri mematikan, yaitu terdapat 28 bakteri gram-negatif (escherichia coli) dan 19 bakteri gram-positif (patogen). Penelitian yang sudah diterbitkan di Journal of Wildlife Diseases ini juga menyebutkan, bakteri yang terisolasi dalam liur komodo ini menyebabkan septikemia, yakni kondisi peradangan serius akibat infeksi.
Sebagian besar yang terkena gigitan komodo, baik manusia ataupun hewan akan mengalami infeksi selama satu atau dua hari atau bahkan dapat menyebabkan kematian.
Infeksi di bagian tubuh manusia karena gigitan komodo akan mengalami kesakitan yang hebat sampai bagian siku, bengkak secara cepat dalam beberapa menit, dan bahkan mengalami gangguan pembekuan darah selama beberapa jam atau hari. Liur komodo pun bisa mematikan hewan.
Ketika memangsa rusa, komodo dengan cepat menggigitnya. Sesaat setelah digigit, rusa berhasil kabur. Namun, komodo masih mengikuti jejaknya dengan kepekaan mencium bau darah rusa. Saat rusa sudah lemas dan tidak berdaya sekitar 2-3 hari, barulah komodo menyantap rusa dengan lahap.
Komodo tidak seperti harimau yang langsung menyerang dan melahap seketika, tetapi melukai mangsa dan sabar menantinya sampai lemah.
Senjata mematikan komodo: gigi, ekor, dan kuku
Senjata mematikan lainnya adalah gigi, ekor, dan kuku. Mengutip dari Komodo Dragon: On Location, komodo memiliki gigi layaknya ikan hiu dengan panjang 2,5 sentimeter. Gigi komodo berbentuk segitiga, lancip, dan berukuran kecil yang berjumlah 60 buah.
Dengan gigi dan cengkraman rahang yang kuat, komodo dapat melepaskan seluruh bagian badan mangsanya dan melahap nya sampai lumat. Gigi ini tidak untuk mengunyah, melainkan untuk menelan mangsanya secara langsung, seperti ular. Jika mangsanya terlalu keras untuk dilahap dan dicengkram, gigi komodo akan tanggal. Namun, dalam waktu 3 hari gigi akan tumbuh kembali.
Ekor komodo yang memiliki sabetan sangat kuat untuk melawan mangsanya hingga lemah. Komodo yang memiliki panjangnya 3 meter dengan rata-rata berat mencapai 70 kilogram, ditambah kecepatan berlari dan kemampuan berenangnya, membuat sabetan ekor komodo tidak terkalahkan. Namun, biasanya komodo menggunakan ekornya ketika bertarung dengan komodo lainnya di musim kawin.
Senjata kuku yang yang panjang dan tajam berjumlah masing-masing lima di kakinya dapat melukai kulit hewan lainnya sampai terlepas dari badannya. Kuku komodo digunakan dalam keadaan badan tegak atau setengah berdiri. Sama seperti ekor, biasanya komodo menggunakan kukunya untuk bertarung dengan komodo lainnya ketika musim kawin.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, perubahan daging setelah digigit manusia dan komodo, sebagian benar.
Video tersebut diambil dari YouTube Animal Planet, namun daging yang berubah warna tersebut tidak digigit komodo, melainkan disuntik salah satu kru Raw Nature menggunakan cairan yang diambil dari mulut komodo.
Rujukan
https://www.facebook.com/fandi.jorgensen/videos/741804103753492?_rdc=1&_rdr
https://www.youtube.com/watch?v=QaVkZ7BP-i8&list=PLMilupvERrnDAtiGfuVO88ZJJYlGvsOGU
https://web.facebook.com/fandi.jorgensen/videos/741804103753492
https://travel.tempo.co/read/1617793/bisa-senjata-andalan-komodo-yang-mematikan
https://www.youtube.com/watch?v=QaVkZ7BP-i8&list=PLMilupvERrnDAtiGfuVO88ZJJYlGvsOGU&index=4
Publish date : 2022-08-09