Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»Misleading Content»[SALAH] Terapi Pijat Telinga Untuk Anak Keterlambatan Ngomong
    Misleading Content

    [SALAH] Terapi Pijat Telinga Untuk Anak Keterlambatan Ngomong

    Jane DoePublish date2020-09-02
    Share
    Facebook

    Berita

    Akun Facebook Nca memposting informasi mengenai terapi untuk membantu anak yang mengalami keterlambatan bicara. Dalam postingannya tersebut dijelaskan tata caranya beserta sejumlah foto tekniknya.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Yang punya anak keterlambatan ngomong ini terapinya.
    - Di tekuk telinga sebelah kanan 8×
    - Di pijat dari atas ke bawah 8×.... Lanjut di pijat dari bawah ke atas 8×
    - Di tarik ke belakang 8×
    - Tekan tengahnya 8×
    - Tekuk bagian luarnya masukkan ke dalam 8×
    Untuk telinga sebelah kirinya begitu juga... Lakukan secara rutin...
    Gak ada proses yang instan 🙏😊
    Semoga bermanfaat untuk kita semua
    Silahkan dicoba 🙏”

    HASIL CEK FAKTA

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari kompas.com, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Catharine Mayung Sambo mengungkapkan, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa pijat telinga sebagai terapi bagi keterlambatan bicara anak. "Kalau untuk pencet telinga untuk terapi terlambat bicara sih sepanjang pengetahuan saya tidak ada bukti penelitiannya," ujar dr Mayung.

    Menurut dia, anak yang mengalami lambat bicara dan berbahasa, bisa dioptimalkan dengan cara sering diajak mengobrol, dibacakan cerita, dan diajak menyanyi.

    "Kalau distimulasi dengan cara sering diajak ngobrol, diajak nyanyi atau main bersama timbal balik tanpa memencet telinga ya lama-lama akan bicara juga," ujar Mayung.

    Dr Mayung mengungkapkan, perkembangan bicara biasanya dimulai dari anak belajar produksi suara terlebih dahulu sebelum mengucap kata-kata.

    Adapun proses mulai mengoceh tanpa konsonan (mengucap "ooo, aaa") dikenal sebagai cooing yang biasanya dialami bayi dengan usia 3-4 bulan.

    Selanjutnya, selama pertumbuhan bayi atau pada usia 7-9 bulan, bayi berada pada tahap mulai mengucap "mamam", "papa", atau "dadada".

    "Saat bayi memanggil 'papa' hanya ke papa-nya saja berarti bayi tersebut mulai mengerti papanya yang mana. Kondisi ini kira-kira bayi umur 1 tahun," ujar dr Mayung.

    Sementara, untuk penyebutan kata tunggal yang bukan panggilan, biasanya diucapkan bayi ketika berumur 15 bulan dan merangkai kalimat yang mencakup dua kata ketika berumur 2 tahun.

    KESIMPULAN

    Dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Catharine Mayung Sambo mengungkapkan, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa pijat telinga sebagai terapi bagi keterlambatan bicara anak. "Kalau untuk pencet telinga untuk terapi terlambat bicara sih sepanjang pengetahuan saya tidak ada bukti penelitiannya," ujar dr Mayung.

    Rujukan

    https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1276951815970684

    https://turnbackhoax.id/2020/09/03/salah-terapi-pijat-telinga-untuk-anak-keterlambatan-ngomong/

    https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4346254/cek-fakta-benarkah-terapi-pijat-telinga-bisa-mengatasi-keterlambatan-bicara-pada-anak?medium=Headline&campaign=Headline_click_1

    https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/16/212755120/viral-video-terapi-pijat-telinga-atasi-delay-speech-pada-anak-ini?page=all

    Publish date : 2020-09-02

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.